Renungan

Sabtu, 30 April 2011

Ghayatul Wushul (terjemahan & penjelasannya), devinisi hukum, hal. 6-7

وخطاب كالجنس. وخرج باضافته الى الله خطاب غيره وانما وجبت طاعة الرسول والسيد مثلا بإيجاب الله تعالى إياها وبفعل المكلف خطاب الله تعالى المتعلق بذاته وصفاته وذوات المكلفين والجمادات كمدلول الله لااله الاهو خالق كل شئ ولقد خلقنا كم ويوم نسيرالجبال وبالإقتضاء والتخيير والوضع مدلول وما تعملون من قوله والله خلقكم وما تعملون فانه متعلق بفعل المكلف لا باقتضاء ولاتخيير ولا وضع بل من حيث الإخبار بأنه مخلوق لله ولايتعلق الخطاب التكليفى بفعل غيرالمكلف ووليه مخاطب بأداء ما وجب فى ماله منه كما يخاطب صاحب البهيمة بضمان ما أتلفته حيث فرط فى حفظها لتنزل فعلها حينئذ منزلة فعله وصحة عبادة الصبى كصلاته المثاب عليها ليس لأنه مأمور به كما فى البالغ بل ليعتادها فلا يتركها

Perkataan “khithab/titah” seperti jenis. Dengan di-izhafah-nya kepada Allah, keluarlah titah selain Allah. Hanya diwajibkan ta’at kepada semisal Rasul dan majikan (bagi hamba sahaya.Penerj.) adalah dengan sebab diwajibkannya oleh Allah. Dengan perkataan “perbuatan mukallaf” keluarlah titah Allah Ta’ala yang berhubungan dengan zat, sifat-Nya, zat-zat mukallaf dan benda-benda padat seperti yang ditunjuki oleh La ilaha illa huwa khaliqu kulli syai-in,(1) wa laqad khalaqnakum (2) dan wa yaum nusiiru al-jibal. (3) Dengan perkataan “ dalam bentuk tuntutan, pilihan dan wadh’i keluarlah yang ditunjuki oleh wa maa ta’malun dari firman Allah, wallahu khalaqakum wa maa ta’malun.(4) Sesunguhnya itu berhubungan dengan perbuatan mukallaf, tetapi tidak bersifat tuntutan, pilihan dan wadh’i, tetapi hanya dari aspek mengabarkan bahwa hal tersebut adalah makhluk Allah. Khithab taklifi(5) tidak berhubungan dengan perbuatan bukan mukallaf. Oleh karena itu, walinya dititahkan untuk menunaikan apa saja yang wajib pada harta bukan mukallaf sebagaimana dititahkan pada empunya binatang untuk membayar apa saja yang dihilangkan oleh binatang miliknya karena dianggap lalai menjaganya. Hal tersebut dengan menempatkan perbuatan binatang pada posisi perbuatannya. Sedangkan sah ibadah anak-anak seperti shalat yang diberkan pahala karenanya, bukanlah karena itu perbuatan yang diperintah kepada anak-anak sebagaimana orang baligh, tetapi supaya anak-anak menjadi sebuah kebiasaan, maka kemudian tidak meninggalkannya.

Penjelasan
(1). Lengkap ayat ini berbunyi :
ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
Artinya : (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah, Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan dia adalah pemelihara segala sesuatu (Q.S. al-An’am : 102)

(2). Lengkap ayat ini berbunyi :

وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ

Artinya : Sesungguhnya kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu kami bentuk tubuhmu, kemudian kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Q.S. al-A’raf : 11)

(3). Lengkap ayat ini berbunyi :
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
Artinya : Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (Q.S. al-Kahfi : 47)

(4). Lengkap ayat ini berbunyi :
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
Artinya : Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu. (Q.S. al-Shafaat : 96)

(5). Yang dimaksud dengan khithab taklifi adalah titah Allah yang berhubungan dengan pembebanan hukum, yaitu wajib, sunnat, haram, makruh, khilaf aula dan mubah. Al-Jarjani menyebutkan bahwa Taklif adalah membebankan suatu beban atas lawan bicara.1

DAFTAR PUSTAKA
1.Al-Jarjani, al-Ta’rifat, Maktabah Misykah al-Islamiyah,Hal. 48

Tidak ada komentar:

Posting Komentar