Renungan

Senin, 12 Desember 2011

Hukum Bersiwak

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - عَنْ رَسُولِ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: - لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ وُضُوءٍ - أَخْرَجَهُ مَالِكٌ, وأَحْمَدُ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَة وذكر البخاري في تعليقا

Artinya : Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW, beliau bersabda : “Kalaulah tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap berwudhu’ (Dikeluarkan oleh Malik, Ahmad, Nisa-i dan telah menshahihkannya oleh Ibnu Khuzaimah dan Bukhari meyebutnya secara mu’allaq)[1]


Siwak sebagaimana disunnatkan pada wudhu’ sebagaimana maksud hadits di atas, juga merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam setiap keadaan berdasarkan hadits

السِّوَاكُ مَطُهَرِةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ

Artinya : bersiwak dapat menyucikan mulut dan mendapat keridhaan tuhan.


Hadits dengan kualitas shahih ini telah diriwayat oleh Ibnu Khuzaimah, al-Nisa-i dan Baihaqi dan lainnya dengan sanad shahih.[2]

Dalam Mughni al-Muhtaj disebutkan sebagai berikut :

1. Siwak secara bahasa adalah menggosok dan alatnya. Sedangkan menurut syara’ adalah menggunakan kayu atau semisalnya seperti ampas tebu pada gigi dan di sekitarnya.

2. Bersiwak termasuk dalam sunnat wudhu’ berdasarkan hadits di atas

3. Bersiwak disunatkan sesudah membasuh dua telapak tangan berdasarkan pendapat Ibnu Shalah, Ibnu al-Naqib. Pernyataan al-Imam dan lainnya cenderung kepada pendapat ini dan sepatutnya menjadi pegangan. Menurut al-Ghazali, al-Mawardi dan al-Qufal disunatkan bersiwak sebelum basmalah.[3]

Catatan

Mu’allaq adalah hadits yang digugurkan pada awal sanadnya seorang perawi atau lebih. Kebanyakannya terdapat dalam kitab Bukhari, sedangkan dalam kitab Muslim sangat sedikit.[4]



[1] Ibnu Hajar al-Asqalany, Bulughul Maram, Mathba’ah al-Salafiyah, Mesir, Hal. 29

[2] Al-Nawawi, Majmu’ Syarah al-Muhazzab, Maktabah Syamilah, Juz. I, Hal. 267

[3] Khatib Syarbaini, Mughni al-Muhtaj, maktabah Syamilah, Juz. I, Hal. 247

[4] Ibnu Shalah, Muqaddimah Ibnu Shalah, Maktabah Syamilah, Juz. I, Hal. 3

2 komentar:

  1. sikat gigi dapat pahala.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makna siwak adalah sikat gigi, karena itu sikat gigi merupakan perbuatan sunnah yang mendapatkan pahala, kalau dikerjakan dengan niat ibadah kepada Allah berdasarkan hadits 2 di atas

      wassalam

      Hapus