Renungan

Kamis, 26 Juli 2012

Wali Aswaja vs Wali Wahabi


Seperti biasa di warkop pojok makam, Si Sarkub & Si Sarkam asyik ngopi dan kebul kebul udud klobot sesekali terdengar tawa cekikian sambil banting kartu domino.
“mbah….apa sih bedanya ulama aswaja dg ulama wahabi?..”, tanya sarkam
“ulama aswaja spt wali songo itu gemar mengislamkan org kafir, kalau ulama wahabi gila mengkafirkan orang islam”, ujar sarkub sambil sedot klobot.
“kalau bedakan wali aswaja dg wali wahabi, gimana mbah..?” celetuk sarkam.
“aaah…..gampang kang.. fean kirim tawasul aja, kalau nyampe berarti wali aswaja kalau nyangkut berarti wali wahabi… maklum sinyal cingkrang yoo lemot”, jawab sarkub.
“hahahahaaa……”, sarkam terfingkal fingkal sampe sarung mlorot..
(Dihasankan oleh: Yai Bhasingah)

3 komentar:

  1. Assalamu'alaikum..teungku yang mulia...saya mau tanya tentang tawasul,,,ada yang bertawasul seperti ini "kita memintakan ulama alim di makam ini agar sudi kiranya beliau berdo'a kepada Allah untuk kesuksesan kita" apakah boleh bertawasul seperti ini ustad? mohon penjelasannya beserta dalil-dalil dari ulama besar Syafi'iyah,beberapa hari yang lalu ada perdebatan sengit di kampung saya dikarenakan jenis tawasul yang seperti ini ... trimaksih yang tak terhingga atas jawaban teungku..

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh. karena tawasul seperti ini termasuk katagori istighatsah. link berikut ini mungkin dpt membantu saudara :
      1 . http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,43637-lang,id-c,kolom-t,Urgensi+Istighosah+di+Era+Serba+Materialistik-.phpx

      2. http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=63&Itemid=0

      wassalam

      Hapus