1. Dari Ayyub al-Anshariy menceritakan bahwa Nabi
SAW bersabda :
مَنْ صَامَ
رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan
enam hari pada bulan Syawal, maka seolah-olah puasa sepanjang tahun. (H.R.
Muslim)
Imam al-Nawawi dalam mengomentari hadits ini mengatakan,
قَالَ الْعُلَمَاءُ وَإِنَّمَا كَانَ ذَلِكَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
لِأَنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا فَرَمَضَانُ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ
وَالسِّتَّةُ بِشَهْرَيْنِ
Para ulama menjelaskan disebut seolah-olah puasa setahun, karena kebaikan
dibalas dengan sepuluh kali lipat pahalanya. Karena itu, puasa bulan Ramadhan
digandakan pahalanya menjadi sepuluh bulan dan puasa enam hari digandakan dua
bulan.(Syarah Muslim VIII/56)
Apabila sebuah kebaikan mendapat pahala 10, maka puasa 1 bulan,
pahalanya adalah 1 bulan x 10 = 10 bulan. Demikian juga puasa 6 hari mendapat
pahalanya : 6 hari x 10 = 60 hari (2 bulan). Alhasil 10 bulan + 2 bulan = 1 tahun.
Berdasarkan penjelasan ini, maka “al-dahri” dalam hadits di
atas bermakna setahun
2. Hadits diriwayat secara mauquf, Ayyub al-Anshariy
mengatakan,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا
مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ السَّنَةَ كُلَّهَا
Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari pada bulan Syawal, maka seolah-olah
puasa sepanjang tahun.(H.R. Ibnu Abd al-Bar dalam al-Istizkaar III/379)
3. Dari Tsauban maula Rasulullah SAW, sesungguhnya
beliau pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
جَعَلَ اللَّهُ
الْحَسَنَةَ بِعَشْرٍ فَشَهْرُ رَمَضَانَ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَسِتَّةُ أَيَّامٍ
بَعْدَ الْفِطْرِ تَمَامُ السَّنَةِ
Allah menjadikan kebaikan dengan sepuluh kali
lipat pahalanya. Maka satu bulan Ramadhan digandakan menjadi sepuluh bulan dan dengan
enam hari sesudah Aidil Fitri sempurnalah setahun. .(H.R. Ibnu Abd al-Bar dalam al-Istizkaar III/380)
4. Sabda Nabi SAW dengan sanad hasan :
صيام شَهْرُ
رَمَضَانَ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَ صيام سِتَّةُ أَيَّامٍ بَبشهرين فذالك صيام
السنة
Puasa bulan
Ramadhan digandakan pahalanya sepuluh bulan dan puasa enam hari digandakan menjadi
dua bulan, maka menjadi puasa setahun (H.R. al-Nisa-i, Mulla al-Qari dalam Mirqah
al-Mafaatih Syarah Misykah al-Mashabiih : IV/1416)
Hadits-hadits nomor 2,3 dan 4 di atas
menegaskan penafsiran yang dikemukakan oleh Imam al-Nawawi di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar