Renungan

Rabu, 23 Maret 2011

Jin ada yang masuk Islam

Ada tokoh Islam yang menyatakan bahwa masuk Islamnya seorang jin oleh seorang manusia bertentangan dengan firman Allah Ta'ala tentang Nabi Sulaiman a.s :
وَهَبْ لِي مُلْكًا لاَ يَنْبَغِي لأَََحَدٍ مِنْ بَعْدِي
Artinya : Dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang pun sesudahku. (Q. S. Shad: 35)

Tidak diragukan lagi, pernyataan di atas merupakan kesalahan dan pemahaman yang keliru. Masuk Islamnya seorang jin oleh manusia tidaklah menyelisihi doa Nabi Sulaiman di atas. Karena sungguh telah banyak jin yang masuk Islam dalam jumlah besar melalui Nabi Muhammad SAW. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Ta'ala antara lain dalam Surat al-Jin : 1-2
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآَنًا عَجَبًا (1) يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآَمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا (2)
Artinya : Katakanlah (hai Muhammad): "telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan al-Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Quran yang menakjubkan. (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan tuhan kami (Q.S. al-Jin : 1-2)

dan Surat Al-Ahqaf : 29

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآَنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan al-Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.(Q.S. al-Ahqaf : 29)

Dan firman Allah Q.S. al-Jin : 11 menghikayahkan perkataan jin bahwa diantara mereka ada yang kafir dan ada juga yang muslim, yaitu :
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
Artinya : Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(Q.S. al-Jin : 11)
Ibnu Hamid mentakhrij dari Mujahid tentang tafsir “tharaiq qidada” pada ayat di atas, beliau berkata : “muslim dan kafir” 1

DAFTAR PUSTAKA
1. As-Suyuthi, Laqth al-Marjan fi Ahkam al-Jan, Maktabah al-Qur’an, Kairo, Hal. 62

4 komentar:

  1. assalamu'alaikum...Tgk
    Bagaimanakah hukumnya bersekutu dengan jin muslim,seperti peramal dan perdukunan.termasuk juga orang yng berobat pada dukun itu??
    Mohon penjelasan Tgk kalau tidak keberatan beserta referensinya
    wassalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah pernah kami jawab pada kolom komentar kami :
      http://kitab-kuneng.blogspot.com/2011/03/tabarruk-mencari-berkah.html?showComment=1385960971073#c9008354641610901925

      Hapus
  2. Salam tgk..
    Apa pengertian Jin, Syeitan, dan Iblis. Dan apa perbedaan ke-3 nya ??
    Thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. dalam kitab al-kaukab al-ajwaj karya Sayyed 'Alawi bin Ahmad al-saqaf (dicetak dalam kitab sab'ah al-kutub al-mufidah, Hal. 177-178) disebutkan terjadi khilaf ulama jenis jin dan setan. pendapat pertama mengatakan jin dan setan satu jenis, sedangkan pendapat kedua mengatakan beda jenisnya. yang mengatakan beda, mengatakan jin adalah ruh yg suci dan baik, sedangkan setan ruh yang suka menyakiti orang dan jahat.

      2. masih dalam kitab dan halaman yg sama di atas, dijelaskan bahwa Ibnu abd al-bar mengatakan, di sisi ahli kalam dan bahasa, apabila ingin menyebut jin tanpa kait apa2 , mereka menyebut jinni dan apabila yg bergaul bersama manusia disebut 'aamir dan yang sering menganggu anak2 disebut arwah dan yang suka berbuat keji serta suka menyakiti disebut setan. dan jika melebihi dan lebih kuat dari semua itu disebtu ifrit. disebutkan juga bahwa jin ada yang islam dan ada yang kafir serta ada pelaku maksiat dan ada juga yg taat, sedangkan setan semuanya suka mengajak orang kepada maksiat.

      3. dalam kitab hasyiah al-shawi 'ala jalalain ,juz I, hal.22 disebutkan beda pendapat ulama mengenai iblis. pendapat pertama mengatakan iblis bapaknya para jin, sedangkan pendapat kedua mengatakan iblis merupakan bapak setan (setan satu kelompok jin yg tidak seorangpun dari mereka yg beriman)

      wassalam

      Hapus