Renungan

Minggu, 12 Mei 2013

Malaikat Rumaan, Pencatat Amal


Berikut keterangan para ulama mengenai keberadaan Malaikat yang bernama Ruman
1.        Al-Ghazali dalam al-Durah al-Fakhirah fi Kasyf Ulum al-Akhirah mengatakan :
“Sehingga diratakan tanah atas mayat, kemudian Malaikat yang bernama Rumaan memanggilnya. Sesungguhnya telah diriwayat dari Ibnu Mas’ud r.a,  beliau berkata :
فلت يا رسول الله , ما اول ما يلقى الميت اذا ادخل قبره فقال يا ابن مسعود لقد سألتني عن شيئ ما سألني عنه احد الا انت فاول ما يناديه ملك اسمه رومان يجوس خلال المقابر فيقول يا عبد الله اكتب عملك فيقول ليس معي دواة..... الخ
Artinya : Aku (Ibnu Mas’ud) Mengatakan : “Ya Rasulullah, apa yang pertama dijumpai simayat pada saat masuk kuburnya ?” Rasulullah SAW menjawab : “Hai Ibnu Mas’ud sungguh kamu telah menanyakan kepadaku hal yang belum pernah seorangpun bertanya selain kamu. Yang pertama yang memanggil mayat adalah malaikat yang bernama Rumaan, berada disela-sela kuburan. Malaikat Rumaan bertanya kepada mayat, “Hai hamba Allah, tulislah amalanmu,” Simayat menjawab : “Aku tidak mempunyai tinta…..dan seterusnya.[1]

2.        Dalam al-Tazkirah, al-Qurthubi mengatakan :
ثم يناديه ملك يقال له رومان، وهو أول ما يلقي الميت إذا دخل قبره
Artinya : Kemudian mayat itu dipanggil oleh malaikat yang bernama Rumaan. Malaikat Rumaan ini merupakan malaikat pertama yang dijumpai mayat apabila memasuki kuburnya[2]

Kemudian al-Qurthubi dalam kitab Tazkirah ini juga pada halaman 353, mengutip hadits Ibnu Mas’ud yang tersebut pada point 1 di atas dari kitab al-Durah al-Fakhirah fi Kasyf Ulum al-Akhirah.[3]

3.        Dalam Ittihaf Saddah al-Muttaqiin, al-Zabidi menyebutkan  bahwa pengarang al-Haliyah meriwayatkan dari Zhamirah bin Hubaib, berkata :
فتان القبر ثلاثة انكر وناكور ورومان
Artinya : Yang menjadi fitnah dalam kubur tiga, yaitu Malaikat Munkar, Nakur dan Rumaan.

Kemudian beliau menyebutkan hadits yang diriwayat Ibn al-Laal dan Ibnu al-Jauzi dalam kitab al-Mauzhu’at secara marfu’ (al-Mauzhu’aat adalah kitab yang berisi hadits-hadist mauzhu’). Dalam kitab tersebut Ibnu al-Jauzi mengatakan bahwa hadits tersebut tidak asal baginya, sedangkan Zhamirah adalah seorang tabi’in dan riwayat itu berhenti padanya. Hadits dimaksud dengan redaksi :
فتانو القبر اربعة منكر ونكير ونكور وسيدهم رومان
Artinya : Yang menjadi fitnah dalam kubur empat, yaitu Malaikat Munkar, Nakir, Nakur dan pimpinan mereka, Rumaan.[4]

4.        Juga dalam Ittihaf Saddah al-Muttaqiin, al-Zabidi mengatakan :
“Hafizh Ibnu Hajar ditanyai, apakah malaikat yang bernama Rumaan mendatangi mayat, beliau menjawab : “hadits mengenai itu datang dengan sanad lemah.”

Kemudian al-Zabidi mengatakan bahwa al-Suyuthi telah mengingkari penisbatan hadits yang menyebut nama Rumaan sebagai salah satu malaikat yang menjadi fitnah  dalam kuburan kepada Ibnu Mas’ud, al-Suyuthi mengatakan :
Tidak ada pada jalur-jalur hadits soal dalam kubur disebut Rumaan dan tidak ada juga dua malaikat yang menjadi fitnah dalam kubur sebelum datang malaikat Munkar dan Nakir, tetapi keduanya hanya Munkar dan Nakir saja.[5]


5.        Dalam al-Fatawa al-Haditsiyah, Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan :
وفي مرسل ضعيف زيادة اثنين آخرين وهما ناكور ورومان، فعليه تكون الملائكة الذين يسألون أربعة
Artinya : Dalam hadist mursal yang dha’if ada penambahan dua orang malaikat lain, yaitu Nakur dan Rumaan. Maka berdasarkan ini, malaikat yang bertanya dalam kuburan adalah empat.[6]

Kesimpulan :
1.      Imam al-Ghazali dan al-Qurtubi, dua orang ulama besar dari kalangan Ahlussunnah wal Jama’ah telah menyebut malaikat Rumaan sebagai salah satu malaikat yang menjadi fitnah dalam kuburan bagi mayat.
2.      Namun hadits yang menjadi dasar penyebutan ini menurut Ibnu Hajar al-Asqalany dan Ibnu Hajar al-Haitamy adalah riwayat lemah, bahkan al-Suyuthi mengingkari hadits ini dan Ibnu al-Jauzi mengatakan tidak ada asalnya.







[1] Imam Al-Ghazali, al-Durah al-Fakhirah fi Kasyf Ulum al-Akhirah, Maktabah al-Tsaqafiyah, Beirut, Hal. 34
[2] Al-Qurthubi, al-Tazkirah, Maktabah Dar al-Minhaj, Riyadh, Hal. 246
[3] Al-Qurthubi, al-Tazkirah, Maktabah Dar al-Minhaj, Riyadh, Hal. 353
[4] Al-Zabidi, Ittihaf Saddah al-Muttaqiin, Muarrisah li Tarikh al-Arabi, Beirut, Juz. X, Hal. 420
[5] Al-Zabidi, Ittihaf Saddah al-Muttaqiin, Muarrisah li Tarikh al-Arabi, Beirut, Juz. X, Hal. 420-421
[6] Ibnu Hajar al-Haitamy, al-Fatawa al-Haditsiyah, Darul Fikri, Hal. 7

7 komentar:

  1. salam tgk...
    tgk,,, jumlah nabi tu kan 124.000,, truss kalo rasul 313,, trussnya lagi kalo malaikat tu jumlahnya berapa ya tgk...?
    makasiiih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malaikat Allah banyak sekali jumlahnya, tiada yang tahu jumlahnya kecuali Allah Ta’ala. Diantaranya 10 malaikat yang sering kita hafal waktu belajar di sekolah2 dasar. Lainnya antara lain 19 malaikat penjaga neraka saqar sebagaimana firman Allah :
      وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ (27) لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ (28) لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ (29) عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ (30)
      Artinya : Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). (Q.S. al-Mudatsir : 27-30)

      Lainnya malaikat yang melakukan ibadah pada baitul ma’mur sebagaimana hadits Rasulullah SAW berbunyi :
      فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المَعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: هَذَا البَيْتُ المَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ
      Artinya : Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Akupun bertanya kepada Jibril, beliau menjawab, ‘Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada 70.000 malaikat yang shalat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.‘ (HR. Bukhari, Juz. IV, Hal. 109, No. 3207 (versi Maktabah Syamilah)

      Hapus
  2. salam lagi tgk...
    tgk , tanya atu lagi...
    neraka dan surga tu sekarang ada di mana? dan dah ada penghuninya gak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Surga dan neraka termasuk masalah ghaib yang hanya Allah yang tahu di mana tempatnya yang pasti. Yang jelas, berdasarkan dalil qath'ie (pasti dan eksplisit) keduanya ada dan akan menjadi balasan kelak setelah hari kiamat bagi perbuatan manusia selama hidup di dunia.
      Surga dan neraka sudah ada penghuni sekarang. Adapun dalil-dalil yang menunjukkan penghuni surga dan neraka sudah ada, maka disebutkan dalam beberapa hadits di antaranya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
      اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ
      Artinya : Aku mendatangi, surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah para faqir dan aku mendatangi neraka maka aku melihat kebanyakan penduduknya para wanita”. (HR. Al-Bukhari, Juz. IV, Hal. 117, No. hadits : 3241, Versi Maktabah Syamilah)

      Hapus
  3. Assalamu'alaikum tgk

    Saya ingin bertanya :

    1. Apa hukum menulis cerita novel,cerpen,puisi dan karangan-karangan yang lainnya. Dimana cerita-ceita tersebut kebanyakan fiksi ( hal yang tidak nyata ).
    2. Apakah menulis cerita demikian termasuk pembohongan dan berdosa ?
    3. Jika kita menulis cerita fiksi tersebut untuk dapat diambil pelajaran dalam kehidupan. Apa hukumnya ?
    4. Apa hukum menulis buku tentang humor anak muda sekarang ?

    terimong geunaseh

    BalasHapus
    Balasan
    1. insya AllAh ini perlu jawAbAn dlm posting khusus.

      Hapus
    2. dApAt dilihAt dlm : http://kitab-kuneng.blogspot.com/2015/01/hukum-menulis-cerita-fiksi-khayalan.html
      wAssAlAm

      Hapus