Umat Islam di Aceh
berduka setelah seorang ulama kharismatiknya, Tgk H.Ibrahim Bardan atau Abu
Panton, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum (RSU) Herna Medan, Sumatera Utara,
Senin (29/4) sekitar pukul 18.30 Wib. Kabar meninggalnya Abu Panton tersebar
cukup cepat di kalangan masyarakat Aceh. Informasi dan ucapan belasungkawa pun
menyebar melalui BlackBerry Massanger (BBM), internet dan jejaring sosial
lainnya.
Abu Panton, yang
selama merupakan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), selama ini menjalani
perawatan intensif di RSU Herna Medan akibat penyakit yang dideritanya. Abu
Panton meninggal dunia setelah sempat beberapa kali menjalani operasi untuk
mengangkat cairan darah beku dari radang otaknya di ICU Hospital (Rumah Sakit)
Loh Guan Lye, Penang, Malaysia akhir tahun 2012 lalu. Selama dalam perawatan,
Pemimpin Dayah Malikussaleh Pantonlabu ini, ditangani Dr Kazem asal Iran.
Awal April 2013 lalu, kondisi kesehatan Abu Panton mulai membaik dan
diperbolehkan pulang ke Aceh. Namun demikian, ia masih harus menjalani
perawatan lanjutan di RSU Herna Medan.
Jenazah Abu Panton
tiba di kediamannya di kompleks Pengajian Dayah Malikussaleh yang terletak di
kawasan Rawang Iteik, Panton Labu, Aceh Utara pada Selasa (30/4/) dinihari
pukul 01.30 Wib dan dikebumikan siang harinya dengan diantar ribuan pelayat
dari berbagai kalangan.
Sekjen HUDA, Tgk H Faisal Ali
menyerukan kepada masyarakat Aceh untuk mengirimkan doa dan melaksanakan salat
ghaib kepada almarhum. “Kita sangat kehilangan, almarhum adalah salah satu ahli
fiqih yang sangat mumpuni. Sepertiga ilmu yang ada dalam fiqih yang berkembang
di Aceh, hilang bersama kepergian Abu Panton,” kata Faisal Ali, usai menghadiri
pemakaman di Aceh Utara.
sepertiga dari ilmu fiqih terbenam se iring kepergian Almarhum Abu .
BalasHapusmudah2an Allah melimpahkan karunia-Nya sesuai dengan pengabdian beliau selama ini di Aceh dan Indonesia serta dunia Islam pada umumnya, Aminn!
Hapus