Renungan

Jumat, 28 Juni 2013

Nama Salafi Dalam Al Quran


Kali ini tidak seperti biasanya, Justru Mbah Lalar yang berkenan mampir ke rumah Kang Bangkak…..

Assalamu ‘alaikum… tok tok tok tok….

Kang Bangkak mengintip dari balik jendela, ia sedikit terkejut, namun Mbah Lalar keburu tersenyum melihat wajahnya dari balik jendela….

Wa ‘alaikum salam wr wb, oooh Mbah Lalar, tumben mau mampir, silahkan silahkan Mbah…

Mbah Lalar tersenyum…. ia nieh Kang, habis pulang dari dauroh (Padahal yang dimaksud itu cuma Tahlilan keliling), katanya sambil menaruh berkat di bawah meja…

Oh, Al Hamdulillah hati simbah sudah mulai terbuka dengan Manhaj Salaf, kaijiannya apa tadi Mbah, dimana? dan yang mengkaji Ustadz siapa? ohya Ustadz Kornea Assalafi Lc ya? Kang Bangkak saking girangnya memberondong pertanyaan pada Mbah Lalar.

Aduh aduh, pertanyaannya kayak banjir Jakarta saja Kang? mana yang harus saya jawab dulu? sambil tersenyum Mbah lalar memotong pertanyaan kang Bangkak.

Iya iya maaf deh Mbah, habis ana suka banget deh Mbah Lalar sudah mulai terbuka dengan Manhaj Kami, oke Mbah tadi ketemu ya sama Ustadz Kornea Assalafi Lc?

Kok namanya aneh banget ya Kang? ada Assalifinya segala, Mbah Lalar berdiploma.

Oh itu bukan nama Mbah, tapi penisbatan kepada Salafussalih, Jawab Kang Bangkak.

Oooo terus hukumnya apa Kang memakai nama tersebut, sunnah atau bid’ah? tanya Mbah Lalar santai saja.

Kang Bangkak diam, agaknya dia mencari jawaban yang tepat.

Oh soal itu Mubah saja Mbah, emang kenapa sieh kok ditanyakan? Kang Bangkak balik bertanya.

Ennggak cuma sekedar ingin tahu aja, oh ya, Kang Bangkak tahu maksudnya Mubah kan? tanya Mbah Lalar mencari celah.

Iya dong, kan setiap perkara yang jika dilakukan tidak berpahala, dan jika ditinggalkan juga gak berdosa, jawab Kang Bangkak mantep.

Lha kalu udah tahu amalan itu tidak berpahala kok dijadikan semacam syi;ar ya Kang? apa jangan jangan Kang Bangkak saja yang tidak tahu dalilnya atau salah satu salaf kita memakai sebutan itu, sehingga menganggap sebutan Salafi itu tidak Sunnah? desak Mbah Lalar.

Maksudnya? Kang Bangkak kebingungan…

Ya siapa tahu mereka mengikuti Ulama Salaf dalam hal penyebutan Salafi tadi, Mbah Lalar tetap santai. Setahu ana sieh gak ada Ulama Salaf yang menisbatkan dirinya dengan Salaf.

Kang Bangkak mulai menghitam wajahnya, tanda kebingungan semakin mencekam.

Senyum Mbah Lalar berkembang, dan sekali lagi bertanya, atau mungkin mereka berdalil dengan salah satu ayat Al Quran dalam penyebutan dirinya? 

Oh ya sebentar sebentar mbah, seingat ana masalah ini pernah dikaji oleh ustadz ana dalam daurohnya tempo yang lalu, dan benar memang didalam Al Quran itu ada dalil untuk penyebutan salafi tersebut, Kang Bangkak bangkit semangatnya.

Ooooh iya to, di surat apa dan ayat keberapa Kang? Mbah lalar penasaran.

Dengar ya Mbah si ayat yang ke 56 Surat Al Zuhruf, Qolallahu Ta’ala “A’udzu billahi ...” فَجَعَلْنَاهُمْ سَلَفًا وَمَثَلا لِلآخِرِينَ Yang artinya Dan Kami jadikan Kaum salaf itu sebagai perumpamaan kepada generasi berikutnya, Subhanallah, benar benar Manhaj Ana adalah manhaj yang haq.

Sebentar sebentar Kang, Ayat itu menceritakan tentang apa? Mbah Lalar menahan senyum.

Ya tentang Salafussalih yang menjadi panutan untuk generasi akhir Mbah, masak gak paham juga sieh simbah ini?

Kamu tahu Gak, kalau ayat itu menurut Tafsir Thobari adalah Kaumnya Fir’aun? jadi selama ini penyebutan Salafi itu menisbatkan kepada Kaum Fir’aun? Mbah Lalar melancarkan serangannya.

Maksud Mbah Lalar? Kang Bangkak mulai berkeringat dingin.

Maksudnya Salafan itu adalah bahwa Kaum fir’aun yang terdahulu itu dijadikan oleh Allah sebagai perumpamaan kepada ghenerasi berikutnya dalam hal pembangkangannya, lihat Tafsir Atthobari deh, Mbah lalar sudah siap siap pamit pulang, sebab yakin kalau Bangkak akan mati kutu dengan hujjahnya sendiri.

Dan benar saja, Kang Bangkak terperanjat, mulutnya mlongo matanya kethop kethop, keringat dingin mulai mengucur dari keningnya, kaku tanpa bergerak.

Melihat hal itu Mbah Lalar segera pamit pulang, tak tega menyaksikan mantan Muridnya yang wajahnya telah memucat….

(copi paste dari : http://warkopmbahlalar.com/2013/02/nama-salafi-dalam-al-quran/ )

13 komentar:

  1. Ass..
    Hr ini kita mrsakan gempa 2x.. Sy ingin brtnya pd tgk:
    1. Adkah do'a khusus yg dbc waktu gempa?
    2. Sering kt mndngar, katanya: kalo trjdi gempa itu lembu sedang menggoyangkan badannya krn gatal dihinggapi seekor lalat! Bgmn ini tgk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalam syarwani 'ala tuhfah juz. III/65 sunat membaca :
      اللهم إني أسألك خيرها وخير ما فيها وخير ما أرسلت به ، وأعوذ بك من شرها وشر ما فيها وشر ما أرسلت به ه

      karena nabi membacanya ketika bertiup angin kencang. do'a ini tidak khusus hanya karena tiup angin kencang, tetapi juga pada setiap penomena alam yang dikuatirkan kepada keselamatan.

      wassalam

      Hapus
    2. kami belum pernah menemukan sebab gempa karena lembu sedang menggoyangkan badannya krn gatal dihinggapi seekor lalat dari kitab2 hadits atau kitab 2 mu'tabar ataupun dari penjelasan dari ulama 2. justru cerita2 tersebut banyak muncul dari cerita2 orang tua tempo dulu

      wallahua'lam

      Hapus
  2. Salam tgk...
    Tgk, pa pengertian jin, syeitan & iblis? Pa perbedaan ke-3 nya?
    Srta tugasnya?
    Trims.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Para ulama berbeda pendapat mengenai ini ; yaitu :
      1.jin dan syaithan adalah dua jenis yang berbeda ; jin ada yang islam dan kafir, taat dan jahat. Sedangkan syaithan suatu makhluq ciptaan Allah yang memang kejadiannya adalah jahat dan suka menganggu manusia.
      2.Pendapat lain mengatakan jin dan syaithan merupakan sejenis, yang jahat disebut dgn syaithan
      3.Sedangkan iblis ada yg mengatakan merupakan nenek moyang jin. Pendapat lain mengatakan salah dari makhluq jin. Ada juga yg mengatakan bahwa Iblis termasuk kelompok malaikat, kemudian dia yang kufur kepada Allah

      ikuti link terkait, berikut :
      http://kitab-kuneng.blogspot.com/2011/03/jin-ada-yang-masuk-islam.html

      http://kitab-kuneng.blogspot.com/2011/04/penampakan-menjelma-seperti-manusia.html

      Hapus
  3. 1 lagi tgk..
    Dikatakan nabi tu maksum dr sgl dosa..
    Tp nabi adam kan punya dosa hingga di usir dr sorga,
    gmn nie?

    BalasHapus
    Balasan
    1. nabi adam memakan buah terlarang karena menduga bahwa tindakannya itu adalah benar dengan sebab rayuan Iblis yang mengakui dirinya sebagai penasehat yg terbaik utknya. jadi nabi Adam melakukan ijtihad (berpikir sungguh2), kebetulan ijtihadnya salah di sisi Allah, maka tindakan adam tersebut tidak dapat dikatakan sebagai dosa (besar atau kecil). Allah menamai perbuatan Adam tersebut sebagai maksiat, karena i'tibar bahwa perbuatan itu adalah salah, meskipun bukan berarti adam sudah melakukan perbuatan dosa. ini sebagaimana seorang imam mujtahid sekelas imam syafi'i, bisa jadi hasil ijtihad syafi'i salah, namun beliau tidak berdosa karena kesalahan itu, karena beliau sudah berusaha berpikir dgn sungguh2 (ijtihad)
      karena itu, barangsiapa yang mengi'tiqad bahwa nabi adam melakukan dosa, maka dia menjadi kafir.
      pengusiran adam dan hawa dari surga adalah karena kesalahan tersebut, bukan karena dosa yang dilakukannya.
      (Lihat Tafsir al-Shawi, I/23)

      Hapus
  4. assalamu'alaikum....
    tgk saya ingin tanya sedikit tentang salat.. krn saya masih ragu..
    1. bila kita masbok 1 raka'at salat, pada waktu imam salam maka kita harus bangun 1 raka'at lagi,, nah apakah pada waktu bangun trsbut kita harus niat mufaraqah dari imam, mengingat kita sudah tidak ikut imam lagi....?

    2. apa hukum berjama'ah dalam salat tahajjud dan juga salat dhuha? serta salat witir dalam bulan ramadhan...?
    trimakasih tgk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1, tidak perlu niat mufaraqah, karena makmum sudah putus hubungannya dgn imam dengan sebab imam membaca salam.

      2. witir, tahajjud dan dhuha termasuk shalat yg tidak sunnat berjama'ah, kecuali witir pada ramadhan, maka sunnah berjama'ah

      wassalam

      Hapus
  5. ass...
    dikatakan bahwa dalam bulan ramadhan syeitan itu di ikat/di rantai... tetapi kenyataannya dalam bulan ramadhan itu kita melihat banyak orang yg berbuat dosa atau maksiat... jadi apa semuanya syetan itu di ikat atau sebagian saja atau gmn?
    mohon penjelasannya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. orang berbuat dosa bukan hanya karena godaan setan, karena disamping setan, pada manusia ada nafsu dan syahwat yang bisa mempengaruhi seseorang berbuat dosa meskipun setannya tidak ikut serta.

      2. jadi dibelenggu semua setan tidak berarti manusia tidak berbuat dosa.

      wassalam

      Hapus
  6. Setan menggota orang kafir orang islam digoda oleh nafsu maka kita harus banyak dzikir supaya nafsu dapat dijinakkan

    BalasHapus
  7. Haha, bagus juga cerita fiksinya mbah, walo hanya fiksi tapi cemerlang....

    BalasHapus