Banyak sekali kitab-kitab karya para ulama
Ahlussunnah yang mereka tulis sebagai bantahan terhadap Muhammad ibn Abd
al-Wahhab dan ajaran-ajarannya, baik karya-karya yang secara khusus ditulis
untuk itu, atau karya-karya dalam beberapa disiplin ilmu yang di dalamnya
dimuat bantahan-bantahan terhadapnya, baik yang masih dalam bentuk manuskrip
maupun yang sudah turun cetak. Di antaranya adalah karya-karya berikut ini dengan
penulisnya masing-masing:
- Ithâf al-Kirâm Fî Jawâz
at-Tawassul Wa al-Istighâtsah Bi al-Anbiyâ’ al-Kirâm karya asy-Syaikh
Muhammad asy-Syadi. Tulisan manuskripnya berada di al-Khizanah
al-Kittaniyyah di Rabath pada nomor 1143.
- Ithâf Ahl az-Zamân Bi Akhbâr
Mulûk Tûnus Wa ‘Ahd al-Amân karya asy-Syaikh Ahmad ibn Abi adl-Dliyaf,
telah diterbitkan.
- Itsbât al-Wâsithah al-Latî
Nafathâ al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Abd al-Qadir ibn Muhammad Salim
al-Kailani al-Iskandarani (w 1362 H).
- Ajwibah Fî Zayârah al-Qubûr
karya asy-Syaikh al-Idrus. Tulisan manuskripnya berada di al-Khizanah
al-‘Ammah di Rabath pada nomor 4/2577.
- al-Ajwibah an-Najdiyyah ‘An
al-As-ilah an-Najdiyyah karya Abu al-Aun Syamsuddin Muhammad ibn Ahmad ibn
Salim an-Nabulsi al-Hanbali yang dikenal dengan sebutan Ibn as-Sifarayini
(w 1188 H).
- al-Ajwibah an-Nu’mâniyyah ‘An
al-As-ilah al-Hindiyyah Fî al-‘Aqâ-id karya Nu’man ibn Mahmud Khairuddin
yang dikenal dengan sebutan Ibn al-Alusi al-Baghdadi al-Hanafi (w 1317 H).
- Ihyâ’ al-Maqbûr Min Adillah
Istihbâb Binâ’ al-Masâjid Wa al-Qubab ‘Alâ al-Qubûr karya al-Imâm
al-Hâfizh as-Sayyid Ahmad ibn ash-Shiddiq al-Ghumari (w 1380 H).
- Al-Ishâbah Fî Nushrah
al-Khulafâ’ ar-Rasyidîn karya asy-Syaikh Hamdi Juwaijati ad-Damasyqi.
- al-Ushûl al-Arba’ah Fî Tardîd
al-Wahhâbiyyah karya Muhammad Hasan Shahib as-Sarhandi al-Mujaddidi (w
1346 H), telah diterbitkan.
- Izh-hâr al-‘Uqûq Min Man Mana’a
at-Tawassul Bi an-Nabiyy Wa al-Walyy ash-Shadûq karya asy-Syaikh
al-Musyrifi al-Maliki al-Jaza-iri.
- al-Aqwâl as-Saniyyah Fî ar-Radd
‘Alâ Mudda’i Nushrah as-Sunnah al-Muhammadiyyah disusun oleh Ibrahim
Syahatah ash-Shiddiqi dari pelajaran-pelajaran al-Muhaddits as-Sayyid Abdullah
ibn ash-Shiddiq al-Ghumari, telah diterbitkan.
- al-Aqwâl al-Mardliyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah karya ahli fiqih terkemuka asy-Syaikh Atha
al-Kasam ad-Damasyqi al-Hanafi, telah diterbitkan.
- al-Intishâr Li al-Awliyâ’
al-Abrâr karya al-Muhaddits asy-Syaikh Thahir Sunbul al-Hanafi.
- al-Awrâq al-Baghdâdiyyah Fî
al-Jawâbât an-Najdiyyah karya asy-Syaikh Ibrahim ar-Rawi al-Baghdadi
ar-Rifa’i. Pemimpin tarekat ar-Rifa’iyyah di Baghdad, telah diterbitkan.
- al-Barâ-ah Min al-Ikhtilâf Fî
ar-Radd ‘Alâ Ahl asy-Syiqâq Wa an-Nifâq Wa ar-Radd ‘Alâ al-Firqah
al-Wahhâbiyyah adl-Dlâllah karya asy-Syaikh Ali Zain al-Abidin as-Sudani,
telah diterbitkan.
- al-Barâhîn as-Sâthi’ah Fî
ar-Radd Ba’dl al-Bida’ asy-Syâ’i-ah karya asy-Syaikh Salamah al-Uzami (w
1379 H), telah diterbitkan.
- al-Bashâ-ir Li Munkirî
at-Tawassul Bi Ahl al-Maqâbir karya asy-Syaikh Hamdullah ad-Dajwi
al-Hanafi al-Hindi, telah diterbitkan.
- Târîkh al-Wahhâbiyyah karya
asy-Syaikh Ayyub Shabri Basya ar-Rumi, penulis kitab Mir-âh al-Haramain.
- Tabarruk ash-Shahâbah Bi Âtsâr
Rasulillâh karya asy-Syaikh Muhammad Thahir ibn Abdillah al-Kurdi. Telah
diterbitkan.
- Tabyîn al-Haqq Wa ash-Shawâb Bi
ar-Radd ‘Alâ Atbâ’ Ibn Abd al-Wahhâb karya asy-Syaikh Taufiq Sauqiyah
ad-Damasyqi (w 1380 H), telah diterbitkan di Damaskus.
- Tajrîd Sayf al-Jihâd Li Mudda’î
al-Ijtihâd karya asy-Syaikh Abdullah ibn Abd al-Lathif asy-Syafi’i. Beliau
adalah guru dari Muhammad ibn Abd al-Wahhab sendiri, dan beliau telah
membantah seluruh ajaran Wahhabiyyah di saat hidupnya Muhammad ibn Abd
al-Wahhab.
- Tahdzîr al-Khalaf Min Makhâzî
Ad’iyâ’ as-Salaf karya al-Imâm al-Muhaddits asy-Syaikh Muhammad Zahid
al-Kautsari.
- at-Tahrîrât ar-Râ-iqah karya
asy-Syaikh Muhammad an-Nafilati al-Hanafi, mufti Quds Palestina, telah
diterbitkan.
- Tahrîdl al-Aghbiyâ ‘Alâ
al-Istighâtsah Bi al-Anbiyâ Wa al-Awliyâ karya asy-Syaikh Abdullah
al-Mayirghini al-Hanafi, tinggal di wilayah Tha’if.
- at-Tuhfah al-Wahbiyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Dawud ibn Sulaiman
al-Baghdadi an-Naqsyabandi al-Hanafi (w 1299 H).
- Tath-hîr al-Fu-âd Min Danas
al-I’tiqâd karya asy-Syaikh Muhammad Bakhith al-Muthi’i al-Hanafi, salah
seorang ulama al-Azhar Mesir terkemuka, telah diterbitkan.
- Taqyîd Hawla at-Ta’alluq Wa
at-Tawassul Bi al-Anbiyâ Wa ash-Shâlihîn karya asy-Syaikh Ibn Kairan,
Qadli al-Jama’ah di wilayah Maghrib Maroko. Karya manuskrip berada di
Khizanah al-Jalawi/Rabath pada nomor 153.
- Taqyîd Hawla Ziyârah al-Auliyâ
Wa at-Tawassul Bihim karya Ibn Kairan, Qadli al-Jama’ah di wilayah Maghrib
Maroko. Karya manuskrip berada di Khizanah al-Jalawi/Rabath pada nomor
153.
- Tahakkum al-Muqallidîn Biman
Idda’â Tajddîd ad-Dîn karya asy-Syaikh Muhammad ibn Abd ar-Rahman
al-Hanbali. Dalam kitab ini beliau telah membantah seluruh kesasatan
Muhammad ibn Abd al-Wahhab secara rinci dan sangat kuat.
- at-Tawassul karya asy-Syaikh
Muhammad Abd al-Qayyum al-Qadiri al-Hazarawi, telah diterbitkan.
- at-Tawassul Bi al-Anbiyâ’ Wa
ash-Shâlihîn karya asy-Syaikh Abu Hamid ibn Marzuq ad-Damasyqi asy-Syami,
telah diterbitkan.
- at-Taudlîh ‘An Tauhîd al-Khilâq
Fî Jawâb Ahl al-‘Irâq ‘Alâ Muhammad Ibn ’Abd al-Wahhâb karya asy-Syaikh
Abdullah Afandi ar-Rawi. Karya Manuskrip di Universitas Cambridge London
dengan judul “ar-Radd al-Wahhabiyyah”. Manuskrip serupa juga berada di
perpustakaan al-Awqaf Bagdad Irak.
- Jalâl al-Haqq Fî Kasyf Ahwâl
Asyrâr al-Khalq karya asy-Syaikh Ibrahim Hilmi al-Qadiri al-Iskandari,
telah diterbitkan.
- al-Jawâbât Fî az-Ziyârât karya
asy-Syaikh Ibn Abd ar-Razzaq al-Hanbali. asy-Sayyid Alawi ibn al-Haddad
berkata: “Saya telah melihat berbagai jawaban (bantahan atas kaum
Wahhabiyyah) dari tulisan para ulama terkemuka dari empat madzhab, mereka
yang berasal dari dua tanah haram (Mekah dan Madinah), dari al-Ahsa’, dari
Basrah, dari Bagdad, dari Halab, dari Yaman, dan dari berbagai negara
Islam lainnya. Baik tulisan dalam bentuk prosa maupun dalam bentuk
bait-bait syai’r”.
- Hâsyiyah ash-Shâwî ‘Alâ Tafsîr
al-Jalâlain karya asy-Syaikh Ahmad ash-Shawi al-Maliki.
- al-Hujjah al-Mardliyyah Fî
Itsbât al-Wâsithah al-Latî Nafathâ al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Abd
al-Qadir ibn Muhammad Salim al-Kailani al-Iskandari (w 1362 H).
- al-Haqâ-iq al-Islâmiyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ al-Mazâ’im al-Wahhâbiyyah Bi Adillah al-Kitâb Wa as-Sunnah
an-Nabawiyyah karya asy-Syaikh Malik ibn asy-Syaikh Mahmud, direktur
perguruan al-‘Irfan di wilayah Kutabali Negara Republik Mali Afrika, telah
diterbitkan.
- al-Haqq al-Mubîn Fî ar-Radd
‘Alâ al-Wahhâbiyyîn karya asy-Syaikh Ahmad Sa’id al-Faruqi as-Sarhandi
an-Naqsyabandi (w 1277 H).
- al-Haqîqah al-Islâmiyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Abd al-Ghani ibn Shaleh
Hamadah, telah diterbitkan.
- ad-Durar as-Saniyyah Fî ar-Radd
‘Alâ al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh as-Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, mufti
madzhab Syafi’i di Mekah (w 1304 H).
- ad-Dalîl al-Kâfi Fî ar-Radd
‘Alâ al-Wahhâbi karya asy-Syaikh Misbah ibn Ahmad Syibqilu al-Bairuti,
telah diterbitkan.
- ar-Râ-’iyyah ash-Shughrâ Fî
Dzamm al-Bid’ah Wa Madh as-Sunnah al-Gharrâ’, bait-bait sya’ir karya
asy-Syaikh Yusuf ibn Isma’il an-Nabhani al-Bairuti, telah diterbitkan.
- ar-Rihlah al-Hijâziyyah karya
asy-Syaikh Abdullah ibn Audah yang dikenal dengan sebutan Shufan al-Qudumi
al-Hanbali (w 1331 H), telah diterbitkan.
- Radd al-Muhtâr ‘Alâ ad-Durr
al-Mukhtâr karya asy-Syaikh Muhammad Amin yang dikenal dengan sebutan Ibn
Abidin al-Hanafi ad-Damasyqi, telah diterbitkan.
- ar-Radd ‘Alâ Ibn ‘Abd al-Wahhâb
karya Syaikh al-Islâm di wilayah Tunisia, asy-Syaikh Isma’il at-Tamimi
al-Maliki (w 1248 H). Berisi bantahan sangat kuat dan detail atas faham
Wahhabiyyah, telah diterbitkan di Tunisia.
- Radd ‘Alâ Ibn ’Abd al-Wahhâb
karya asy-Syaikh Ahmad al-Mishri al-Ahsa-i.
- Radd ‘Alâ Ibn Abd al-Wahhâb
karya al-‘Allâmah asy-Syaikh Barakat asy-Syafi’i al-Ahmadi al-Makki.
- ar-Rudûd ‘Alâ Muhammad Ibn ’Abd
al-Wahhâb karya al-Muhaddits asy-Syaikh Shaleh al-Fulani al-Maghribi.
as-Sayyid Alawi ibn al-Haddad dalam mengomentari ar-Rudûd ‘Ala Muhammad
Ibn ’Abd al-Wahhâb karya al-Muhaddits asy-Syaikh Shaleh al-Fulani
al-Maghribi ini berkata: “Kitab ini sangat besar. Di dalamnya terdapat
beberapa risalah dan berbagai jawaban (bantahan atas kaum Wahhabiyyah)
dari semua ulama empat madzhab; ulama madzhab Hanafi, ulama madzhab
Maliki, Ulama madzhab Syafi’i, dan ulama madzhab Hanbali. Mereka semua
dengan sangat bagus telah membantah Muhammad ibn Abd al-Wahhab”.
- ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah
karya asy-Syaikh Shaleh al-Kawasy at-Tunisi. Karya ini dalam bentuk sajak
sebagai bantahan atas risalah Muhammad ibn Abd al-Wahhab, telah
diterbitkan.
- ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah
karya asy-Syaikh Muhammad Shaleh az-Zamzami asy-Syafi’i, Imam Maqam
Ibrahim di Mekah.
- ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah
karya asy-Syaikh Ibrahim ibn Abd al-Qadir ath-Tharabulsi ar-Riyahi
at-Tunusi al-Maliki, berasal dari kota Tastur (w 1266 H).
- ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah
karya asy-Syaikh Abd al-Muhsin al-Asyikri al-Hanbali, mufti kota az-Zubair
Basrah Irak.
- ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah
karya asy-Syaikh al-Makhdum al-Mahdi, mufti wilayah Fas Maroko.
- ar-Radd ‘Alâ Muhammad Ibn ’Abd
al-Wahhâb karya asy-Syaikh Muhammad ibn Sulaiman al-Kurdi asy-Syafi’i.
Beliau adalah salah seorang guru dari Muhammad ibn Abd al-Wahhab sendiri.
asy-Syaikh Abu Hamid ibn Marzuq (asy-Syaikh Muhammad ’Arabi at-Tabban)
dalam kitab Barâ-ah al-Asyariyyîn Min Aqâ-id al-Mukhâlifîn menuliskan:
“Guru Muhammad ibn Abd al-Wahhab (yaitu asy-Syaikh Muhammad ibn Sulaiman
al-Kurdi) telah memiliki firasat bahwa muridnya tersebut akan menjadi
orang sesat dan menyesatkan. Firasat seperti ini juga dimiliki guru
Muhammad ibn Abd al-Wahhab yang lain, yaitu asy-Syaikh Muhammad Hayat as-Sindi,
dan juga dimiliki oleh ayah sendiri, yaitu asy-Syaikh Abd al-Wahhab”.
- ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah
karya Abu Hafsh Umar al-Mahjub. Karya manuskripnya berada di Dar al-Kutub
al-Wathaniyyah Tunisia pada nomor 2513. Copy manuskrip ini berada di Ma’had
al-Makhthuthat al-‘Arabiyyah Cairo Mesir dan di perpustakaan
al-Kittaniyyah Rabath pada nomor 1325.
- ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah
karya asy-Syaikh Ibn Kairan, Qadli al-Jama’ah di wilayah Maghrib Maroko.
Karya manuskrip di perpustakaan al-Kittaniyyah Rabath pada nomor 1325.
- ar-Radd ‘Alâ Muhammad Ibn ’Abd
al-Wahhâb karya asy-Syaikh Abdullah al-Qudumi al-Hanbali an-Nabulsi, salah
seorang ulama terkemuka pada madzhab Hanbali di wilayah Hijaz dan Syam (w
1331 H). Karya ini berisi pembahasan masalah ziarah dan tawassul dengan
para Nabi dan orang-orang saleh. Dalam karyanya ini penulis menamakan
Muhammad ibn Abd al-Wahhab dan para pengikutnya sebagai kaum Khawarij.
Penyebutan yang sama juga telah beliau ungkapkan dalam karyanya yang lain
berjudul ar-Rihlah al-Hijâziyyah Wa ar-Riyâdl al-Unsiyyah Fî al-Hawâdits
Wa al-Masâ-il.
- Risâlah as-Sunniyyîn Fî ar-Radd
‘Alâ al-Mubtadi’în al-Wahhâbiyyîn Wa al-Mustauhibîn karya asy-Syaikh
Musthafa al-Karimi ibn Syaikh Ibrahim as-Siyami, telah diterbitkan tahun
1345 H oleh penerbit al-Ma’ahid.
- Risâlah Fî Ta-yîd Madzhab
ash-Shûfiyyah Wa ar-Radd ‘Alâ al-Mu’taridlîn ‘Alayhim karya asy-Syaikh
Salamah al-Uzami (w 1379 H), telah diterbitkan.
- Risâlah Fî Tasharruf al-Auliyâ’
karya asy-Syaikh Yusuf ad-Dajwa, telah diterbitkan.
- Risâlah Fî Jawâz at-Tawassul Fî
ar-Radd ‘Alâ Muhammad Ibn ’Abd al-Wahhâb karya mufti wilayah Fas Maghrib
al-‘Allâmah asy-Syaikh Mahdi al-Wazinani.
- Risâlah Fî Jawâz al-Istigâtsah
Wa at-Tawassul karya asy-Syaikh as-Sayyid Yusuf al-Bithah al-Ahdal
az-Zabidi, yang menetap di kota Mekah. Dalam karyanya ini beliau mengutip
pernyataan seluruh ulama dari empat madzhab dalam bantahan mereka atas
kaum Wahhabiyyah, kemudian beliau mengatakan: “Sama sekali tidak dianggap
faham yang menyempal dari keyakinan mayoritas umat Islam dan berseberangan
dengan mereka, dan siapa melakukan hal itu maka ia adalah seorang ahli
bid’ah”.
- Risâlah Fî Hukm at-Tawassul Bi
al-Anbiyâ’ Wa al-Awliyâ’ karya asy-Syaikh Muhammad Hasanain Makhluf
al-Adawi al-Mishri wakil Universitas al-Azhar Cairo Mesir, telah
diterbitkan.
- Risâlah Fî ar-Radd ‘Alâ
al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Qasim Abu al-Fadl al-Mahjub al-Maliki.
- Risâlah Fî ar-Radd ‘Alâ
al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Musthafa ibn asy-Syaikh Ahmad ibn Hasan
asy-Syathi ad-Damasyqi al-Hanbali.
- Risâlah Fî ar-Radd ‘Alâ
al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Ahamd Hamdi ash-Shabuni al-Halabi (w 1374
H).
- Risâlah Fî ar-Radd ‘Alâ
al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Ahmad ibn Hasan asy-Syathi, mufti madzhab Hanbali
di wilayah Damaskus Siria, telah diterbitkan di Bairut tahun 1330 H.
- Risâlah Fî ar-Radd ‘Alâ
al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Ali ibn Muhammad karya manuskrip berada di
al-Khizanah at-Taimuriyyah.
- Risâlah Fî ar-Radd ‘Alâ
al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Utsman al-Umari al-Uqaili asy-Syafi’i,
karya manuskrip berada di al-Khizanah at-Tamuriyyah.
- ar-Risâlah ar-Raddiyyah ‘Alâ
ath-Thâ-ifah al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Muhammad Atha’ullah yang
dikenal dengan sebutan Atha’ ar-Rumi.
- ar-Risâlah al-Mardliyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ Man Yunkir az-Ziyârah al-Muhammadiyyah karya asy-Syaikh
Muhammad as-Sa’di al-Maliki.
- Raudl al-Majâl Fî ar-Radd ‘Alâ
Ahl adl-Dlalâl karya asy-Syaikh Abd ar-Rahman al-Hindi ad-Dalhi al-Hanafi,
telah diterbitkan di Jeddah tahun 1327 H.
- Sabîl an-Najâh Min Bid’ah Ahl
az-Zâigh Wa adl-Dlalâlah karya asy-Syaikh al-Qâdlî Abd ar-Rahman Quti.
- Sa’âdah ad-Dârain Fî ar-Radd
‘Alâ al-Firqatain, al-Wahhâbiyyah Wa Muqallidah azh-Zhâhiriyyah karya
asy-Syaikh Ibrahim ibn Utsman ibn Muhammad as-Samnudi al-Manshuri
al-Mishri, telah diterbitkan di Mesir tahun 1320 H dalam dua jilid.
- Sanâ’ al-Islâm Fî A’lâm al-Anâm
Bi ‘Aqâ-id Ahl al-Bayt al-Kirâm Raddan ‘Alâ Abd al-Azîz an-Najdi Fî Mâ
Irtakabahu Min al-Auhâm karya asy-Syaikh Isma’il ibn Ahmad az-Zaidi, karya
manskrip.
- as-Sayf al-Bâtir Li ‘Unuq
al-Munkir ‘Alâ al-Akâbir, karya al-Imâm as-Sayyid Alawi ibn Ahmad
al-Haddad (w 1222 H).
- as-Suyûf ash-Shiqâl Fî A’nâq
Man Ankar ‘Alâ al-Awliyâ’ Ba’da al-Intiqâl karya salah seorang ulama
terkemuka di Bait al-Maqdis.
- as-Suyûf al-Musyriqiyyah Li
Qath’ A’nâq al-Qâ-ilîn Bi al-Jihah Wa al-Jismiyyah karya asy-Syaikh Ali
ibn Muhammad al-Maili al-Jamali at-Tunisi al-Maghribi al-Maliki.
- Syarh ar-Risâlah ar-Raddiyyah
‘Alâ Thâ-ifah al-Wahhâbiyyah karya Syaikh al-Islâm Muhammmad Atha’ullah
ibn Muhammad ibn Ishaq ar-Rumi, (w 1226 H).
- ash-Shârim al-Hindi Fî ‘Unuq
an-Najdi karya asy-Syaikh Atha’ al-Makki.
- Shidq al-Khabar Fî Khawârij
al-Qarn ats-Tsânî ‘Asyar Fî Itsbât Ann al-Wahhâbiyyah Min al-Khawârij
karya asy-Syaikh as-Sayyid Abdullah ibn Hasan Basya ibn Fadlal Basya
al-Alawi al-Husaini al-Hijazi, telah diterbitkan.
- Shulh al-Ikhwân Fî ar-Radd ‘Alâ
Man Qâl ‘Alâ al-Muslimîn Bi asy-Syirk Wa al-Kufrân, Fî ar-Radd ‘Alâ
al-Wahhâbiyyah Li Takfîrihim al-Muslimîn karya asy-Syaikh Dawud ibn
Sulaiman an-Naqsyabandi al-Baghdadi al-Hanafi (w 1299 H).
- ash-Shawâ-iq al-Ilâhiyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Sulaiman ibn Abd al-Wahhab.
Beliau adalah saudara kandung dari Muhammad ibn Abd al-Wahhab, telah
diterbitkan.
- ash-Shawâ-iq Wa ar-Rudûd karya
asy-Syaikh Afifuddin Abdullah ibn Dawud al-Hanbali. as-Sayyid Alawi ibn
Ahmad al-Haddad menuliskan: “Karya ini (ash-Shawâ-iq Wa ar-Rudûd) telah
diberi rekomendasi oleh para ulama terkemuka dari Basrah, Bagdad, Halab,
Ahsa’, dan lainnya sebagai pembenaran bagi segala isinya dan pujian
terhadapnya”.
- Dliyâ’ ash-Shudûr Li Munkir
at-Tawassul Bi Ahl al-Qubûr karya asy-Syaikh Zhahir Syah Mayan ibn Abd
al-Azhim Mayan, telah diterbitkan.
- al-‘Aqâ-id at-Tis’u karya
asy-Syaikh Ahmad ibn Abd al-Ahad al-Faruqi al-Hanafi an-Naqsyabandi, telah
diterbitkan.
- al-‘Aqâ-id ash-Shahîhah Fî
Tardîd al-Wahhâbiyyah an-Najdiyyah karya asy-Syaikh Hafizh Muhammad Hasan
as-Sarhandi al-Mujaddidi, telah diterbitkan.
- ‘Iqd Nafîs Fî Radd Syubuhât
al-Wahhâbi at-Tâ’is karya sejarawan dan ahli fiqih terkemuka, asy-Syaikh
Isma’il Abu al-Fida’ at-Tamimi at-Tunusi.
- Ghawts al-‘Ibâd Bi Bayân
ar-Rasyâd karya asy-Syaikh Abu Saif Musthafa al-Hamami al-Mishri, telah
diterbitkan.
- Fitnah al-Wahhâbiyyah karya
as-Sayyid Ahmad ibn Zaini Dahlan, (w 1304 H), mufti madzhab Syafi’i di dua
tanah haram; Mekah dan Madinah, dan salah seorang ulama terkemuka yang
mengajar di Masjid al-Haram. Fitnah al-Wahhâbiyyah ini adalah bagian dari
karya beliau dengan judul al-Futûhât al-Islâmiyyah, telah diterbitkan di
Mesir tahun 1353 H.
- Furqân al-Qur’ân Fî Tamyîz
al-Khâliq Min al-Akwân karya asy-Syaikh Salamah al-Azami al-Qudla’i
asy-Syafi’i al-Mishri. Kitab berisi bantahan atas pendapat yang mengatakan
bahwa Allah adalah benda yang memiki bentuk dan ukuran. Termasuk di
dalamnya bantahan atas Ibn Taimiyah dan faham Wahhabiyyah yang
berkeyakinan demikian. Telah diterbitkan.
- Fashl al-Khithâb Fî ar-Radd
‘Alâ Muhammad Ibn ’Abd al-Wahhâb karya asy-Syaikh Sulaiman ibn Abd
al-Wahhab, saudara kandung dari Muhammad ibn Abd al-Wahhab sendiri. Ini
adalah kitab yang pertama kali ditulis sebagai bantahan atas segala
kesesatan Muhammad ibn Abd al-Wahhab dan ajaran-ajaran Wahhabiyyah.
- Fashl al-Khithâb Fi Radd Dlalâlât
Ibn ’Abd al-Wahhâb karya asy-Syaikh Ahmad ibn Ali al-Bashri yang dikenal
dengan sebutan al-Qubbani asy-Syafi’i.
- al-Fuyûdlât al-Wahbiyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ ath-Thâ-ifah al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Abu al-Abbas
Ahmad ibn Abd as-Salam al-Banani al-Maghribi.
- Qashîdah Fî ar-Radd ‘Alâ
ash-Shan’âni Fî Madh Ibn ’Abd al-Wahhâb, bait-bait sya’ir karya asy-Syaikh
Ibn Ghalbun al-Laibi, sebanyak 40 bait.
- Qashîdah Fî ar-Radd ‘Alâ
ash-Shan’âni al-Ladzî Madaha Ibn ’Abd al-Wahhâb, bait-bait sya’ir karya
as-Sayyid Musthafa al-Mishri al-Bulaqi, sebanyak 126 bait.
- Qashîdah Fî ar-Radd ‘Alâ
al-Wahhâbiyyah, bait-bait sya’ir karya asy-Syaikh Abd al-Aziz Qurasyi
al-‘Ilji al-Maliki al-Ahsa’i. Sebanyak 95 bait.
- Qam’u Ahl az-Zâigh Wa al-Ilhâd
‘An ath-Tha’ni Fî Taqlîd A’immah all-Ijtihâd karya mufti kota Madinah
al-Muhaddits asy-Syaikh Muhammad al-Khadlir asy-Syinqithi (w 1353 H).
- Kasyf al-Hijâb ‘An Dlalâlah
Muhammad Ibn ’Abd al-Wahhâb karya manuskrip berada di al-Khizanah
at-Taimuriyyah.
- Muhiqq at-Taqawwul Fî Mas-alah
at-Tawassul karya al-Imâm al-Muhaddits Syaikh Muhammad Zahid al-Kautsari.
- al-Madârij as-Saniyyah Fî Radd
al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Amir al-Qadiri, salah seorang staf
pengajar pada perguruan Dar al-‘Ulum al-Qadiriyyah, Karatci Pakistan,
telah diterbitkan.
- Mishbâh al-Anâm Wa Jalâ’
azh-Zhalâm Fî Radd Syubah al-Bid’i an-Najdi al-Latî Adlalla Bihâ al-‘Awâmm
karya as-Sayyid Alawi ibn Ahmad al-Haddad, (w 1222 H), telah diterbitkan
tahun 1325 H di penerbit al-‘Amirah.
- al-Maqâlât karya asy-Syaikh
Yusuf Ahmad ad-Dajwi, salah seorang ulama terkemuka al-Azhar Cairo Mesir
(w 1365 H).
- al-Maqâlât al-Wafiyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Hasan Quzbik, telah
diterbitkan dengan rekomendasi dari asy-Syaikh Yusuf ad-Dajwi
- al-Minah al-Ilâhiyyah Fî Thams
adl-Dlalâlah al-Wahhâbiyyah karya al-Qâdlî Isma’il at-Tamimi at-Tunusi (w
1248 H). Karya manuskrip berada di Dar al-Kutub al-Wathaniyyah Tunisia
pada nnomor 2780. Copy manuskrip ini berada di Ma’had al-Makhthuthat
al-‘Arabiyyah Cairo Mesir. Sekarang telah diterbitkan.
- Minhah Dzî al-Jalâl Fî ar-Radd
‘Alâ Man Thaghâ Wa Ahalla adl-Dlalâl karya asy-Syaikh Hasan Abd ar-Rahman.
Berisi bantahan atas ajaran Wahhabiyyah tentang masalah ziarah dan
tawassul. Telah diterbitkan tahun 1321 H oleh penerbit al-Hamidiyyah.
- al-Minhah al-Wahbiyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ al-Wahhabiyyah karya asy-Syaikh Dawud ibn Sulaiman
an-Naqsyabandi al-Baghdadi (w 1299 H), telah diterbitkan di Bombay tahun
1305 H.
- al-Manhal as-Sayyâl Fî al-Harâm
Wa al-Halâl karya as-Sayyid Musthafa al-Mishri al-Bulaqi.
- an-Nasyr ath-Thayyib ‘Alâ Syarh
asy-Syaikh ath-Thayyib karya asy-Syaikh Idris ibn Ahmad al-Wizani al-Fasi
(w 1272 H).
- Nashîhah Jalîlah Li
al-Wahhâbiyyah karya as-Sayyid Muhammad Thahir Al-Mulla al-Kayyali
ar-Rifa’i, pemimpin keturunan Rasulullah (al-Asyraf/al-Haba-ib) di wilayah
Idlib. Karya berisi nasehat ini telah dikirimkan kepada kaum Wahhabiyyah,
telah diterbitkan di Idlib Lebanon.
- an-Nafhah az-Zakiyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Abd al-Qadir ibn Muhammad
Salim al-Kailani al-Iskandari (w 1362 H).
- an-Nuqûl asy-Syar’iyyah Fî
ar-Radd ‘Alâ al-Wahhâbiyyah karya asy-Syaikh Musthafa ibn Ahmad asy-Syathi
al-Hanbali ad-Damasyqi, telah diterbitkan tahun 1406 di Istanbul Turki.
- Nûr al-Yaqîn Fî Mabhats
at-Talqîn; Risâlah as-Sunniyyîn Fî ar-Radd ‘Alâ al-Mubtadi’în
al-Wahhâbiyyîn Wa al-Mustauhibîn.
- Yahûdan Lâ Hanâbilatan karya asy-Syaikh al-Ahmadi azh-Zhawahir, salah seorang Syaikh al-Azhar Cairo Mesir.
Catatan : Tulisan ini dikutip dari
kumpulan Risalah AD-DURARUS SANIYYAH FIY BAYAANIL MAQALAATI AS-SUNNIYYAH
(Mutiara Berharga Tentang Penjelasan Maqalah-Maqalah Ahlu Sunnah), karya : H.
Kholilurrahman Abu Fateh, Lc. MA
Kiban pandangan tgk mengenai ibnu 'arabi? Ada yg bilang beliau sesat dan penganut wahdatul wujud, ada yg tidak?
BalasHapus1. terjadi khilaf ulama dalam menilai ibnu Arabi. sebagian ulama seperti Syekh Wahab Sya'rani (seorang sufi terkenal) dalam kitab al-Yawaqid al-jawahir membela habis2an Ibnu Arabi, demikian juga Ibnu Hajar al-Haitami (ulama Syafi'iyah) dalam al-Fatawa al-haditsiyah. namun sebagian lain seperti ibnu al-Muqri ulama Syafi'iyah) dan mulla ali al-Qari (ulama hanafiyah) lebih cendrung menagatakan Ibnu Arabi sesat. bahkan Ibnu al-Muqri mengatakan, siapa saja yang tidak mengatakan Ibnu Arabi kafir, maka dia itu kafir.
Hapus2. imam al-suyuthi dalam al-hawi mengatakan yang maksudnya kira2 sbb :sudah sangat terkenal dan masyhur ibnu arabi itu seorang 'arif billah, shaleh taat dan banyak karamah2nya. karena itu, sangat tidak masuk aqal kalau dinisbahkan i'tiqad 2 batil seperti hulul dan ittihad dan juga i'tiqad kufur lainnya kepada beliau. adapun kitab2 beliau seperti futuhat al-makkiyah dan al-fushus, maka itu ada beberapa kemungkinan :
a. bisa saja kitab tersebut sebenarnya bukan kitab karya beliau, pencantuman nama beliau sebagai pengarang kitab tersebut adalah kerja orang2 zindiq yang mengatasnamakan nama beliau untuk kepentingan paham mereka.
b. kalaupun memang itu kitab2 beliau, maka tidak ada sebuah jaminan bahwa kitab tersebut tidak disusupi oleh paham2 kufur oleh orang2 yang tidak bertanggungjawab demi kepentingan golongan mereka.
c. kalaupun kitab2 tersebut benar2 asli dari beliau, maka untuk memahaminya tentu tidak boleh dengan makna dhahirnya. karena kaum sufi mempunyai istilah2 tersendiri yang berbeda dengan bahasa kelompok Islam lainnya. bisa saja suatu lafazh majaz bagi selain mereka, tetapi hakikat pada istilah mereka. artinya kitab2 karya Ibnu Arabi tersebut mempunyai makna yang haq di sisi Allah, cuma kadang2 manusia karena keterbatasan ilmu mereka tentang istilah2 sufi sehingga mereka salah dlm memahaminya.
3. menurut hemat kami penjelasan al-Suyuthi di atas lebih utama untuk menjadi pegangan kita, karena berbaik sangka kepada sesama Islam sangat dianjurkan kepada kita, apalagi Ibnu Arabi ini sangat masyhur dikenal sebagai seorang wali Allah. apalagi kita tidak boleh mengkafirkan orang islam dan beriman kecuali benar2 dapat dibuktikan bahwa orang ttersebut memang beri'tiqad kufur. (na'uzubillah)
wassalam
kenapa lbh byak kisah karamah para ulama daripada para shabat? bukankah para shabat lebih mantap imannya dan lebih tinggi derajadnya?
BalasHapus{lon tanyeng lage nyan ken brati lon anti dayah}
1. lebih banyak riwayat karamah pada ulama sesudah sahabat, bukan berarti karamah ulama sesudah sahabat lebih banyak, bisa jadi karamah2 pada masa sahabat dianggap sebuah kejadian yang tidak begitu penting utk diriwayat kepada orang lain , karena hal tersebut sudah lazim terjadi dikalangan mereka. maka dgn sebab itu riwayat karamah para sahabat tidak banyak sampai kepada kita.
Hapus2. salah satu hikmah adanya karamah adalah menguatkan hati untuk bertambah keimanan. iman orang2 sesudah sahabat nabi lebih lemah dibanding iman para sahabat. datangnya keramah dari Allah kepada hambanya tentu sangat dibutuhkan oleh orang2 sesudah zaman sahabat nabi untuk menambah keimanannya kepada Allah.
wassalam
Kiban pandangan tgk mengenai kitab Daqaiqul akhbar!
BalasHapusSbgian kalangan tdk prcya isi kitab tsb, sprti disebutkan malaikat kepalanya besar skali, penduduk sorga kumisnya hijau, dll!
1. banyak riwayat dalam kitab Daqaiqul akhbar disebut tanpa menyebut perawinya dan tanpa sanad. menurut hemat kami riwayat2 dalam kitab tersebut perlu di klarifikasi degn kitab2 hadits , meskipun kita berpendapat banyak juga riwayatnya dlm kitab tersebut yang bisa dipertanggungjawab.
Hapus2. hal2 yang menyangkut dgn hal2 yg ghaib tentu harus ada pijakan dari riwayat2 yang shahih.
wassalam
Jadi tengku,,sekarang di dayah/pesantren2 masih mengajarkan kitab Daqaiqul Akhbar sebagai salah satu mata pelajaran dan santri2 pun banyak yang langsung bertaklid kepada kitab tersebut,saya sendiri pernah mengaji kitab ini dan banyak hal-hal ganjil diluar akal sehat kita, contohnya hulu sungai gangga dan sungai Nil berada sampai ke A'rasy,,apakah tidak sebaiknya kitab2 seperti ini dihentikan dulu untuk pengajiannya tetapi harus dilakukan pengkajian mendalam keotentikannya dulu? sebab para santri ini pergi mengaji biar mereka pintar bukannya malah bingung dan turun ke dalam masyarakat akan ikut membingungkan masyarakat,,mohon penjelasan teungku demi menyelamatkan ummat "Katakan yang benar walau itu pahit !" sebenarnya hal ini harus diluruskan juga bukan saja masalah2 aliran sesat,,, syukran...kami mohon jawabannya..
HapusJika ini memang privacy bisa teungku kirim email ke hermansyahputra2004@gmail.com sekali lagi syukran katsiran.
kami belom bisa menjawab secara tegas mengenai hal yg tgk tanyakan, mengingat kami belom menelaah lebih mendalam tentang keotentikan riwayat2 dlm kitab tsb. mudah2an Allah memberi petunjuk kpd kita semua
HapusAssalamualaikum abi yg saya hormati. Saya mau menanyakan terkait pembobolan wifi, apakah itu di kategorikan kepada mencuri ?
BalasHapusSyukran