Renungan

Jumat, 18 Juli 2014

Tata cara berwudhu’ orang yang tidak dapat menahan angin (sals al-riih)



Pertanyaan dari mabruri (17 Jul 2014)
Assalamu'alaikum, Tgk yang saya hormati. Bagaimana hukum sholat orang yg terus-menerus keluar angin? Terima kasih

Jawab :
Orang yang tidak dapat menahan angin (kentut) atau dalam fiqh sering disebut dengan nama sals al-riih tetap wajib melaksanakan shalat sebagaimana orang normal lainnya, bedanya hanya sedikit ketentuan-ketentuannya yang agak berbeda dengan orang normal dalam hal berwudhu’nya. Dalam kitab Fathul Mu’in (dicetak pada hamisy I’anah al-Thalibin Juz. I, Hal. 35-36, dijelaskan sebagai berikut :
1.      Wudhu’nya wajib dilakukan apabila sudah masuk waktu shalat.
2.      Disyaratkan dalam berwudhu’ dhan masuk waktu shalat
3.      Karena itu, tidak boleh berwudhu’ bagi ibadah fardhu atau sunat yg mempunyai waktu kecuali sesudah masuk waktunya
4.      Tidak berwudhu’ bagi shalat jenazah kecuali sesudah memandikan jenazah
5.      Tidak berwudhu’ bagi shalat tahiyat masjid kecuali sesudah masuk masjid
6.      Tidak berwudhu’ bagi rawatib sesudah shalat fardhu kecuali sesudah melakukan shalat fardhu
7.      Bagi khatib wajib dua wudhu’, satu saat mau melaksanakan khutbah dan satunya lagi waktu mau shalat
8.      Untuk setiap fardhu wajib satu wudhu’
9.      Wajib melaksanakan shalat secara segera
10.  Namun apabila tidak segera karena kemaslahatan shalat seperti menunggu jama’ah, jum’at, dan seperti pergi ke masjid, maka tidak mengapa.