Renungan

Selasa, 13 Maret 2018

Ketika tuhan duduk bersila di atas ‘arasy


Ketika tuhan duduk di atas ‘arasy, maka yang terjadi adalah :
1.    Adakalanya tuhan bersentuhan dengan arasy dan adakalanya terpisah. Seandainya tersentuh, maka tidak ada yang tersentuh dengan suatu benda (karena ‘arasy adalah benda) kecuali benda juga. Maka tuhan adalah benda.
Seandainya terpisah dari ‘arasy, maka antara ‘arasy dan tuhan ada jarak pemisah. Jarak pemisah ini bisa jadi suatu yang maujud (ada) dan bisa jadi suatu yang ma’dum (tidak ada). Seandainya jarak pemisah ini suatu yang maujud, maka yang maujud ini bisa jadi qadim dan bisa jadi baharu. Seandainya yang maujud itu qadim, maka sungguh ada dua qadim, yakni tuhan dan yang maujud tersebut. Maujud yang qadim ini ada dua kemungkinan, bisa jadi dia tuhan dan bisa jadi bukan tuhan. Seandainya maujud yang qadim ini tuhan, maka sungguh sudah ada dua tuhan dan seandainya bukan tuhan, maka sungguh ada yang qadim selain tuhan yang tidak termasuk ciptaan tuhan. Saingan tuhan kalee......? hehe.
Seandainya jarak pemisah yang maujud ini bersifat baharu, maka tuhan akan bersentuhan dengan yang baharu ini. Padahal tidak ada bersentuhan kecuali antara dua benda. Maka tuhan adalah benda.
Seandainya jarak pemisah ini suatu yang ma’dum, maka tidak ada sesuatu antara tuhan dan ‘arasy. Seandainya tidak ada sesuatupun, maka tuhan dan ‘arasy bersentuhan juga dong. Maka kembali sebagaimana dalam kelompok pertama di atas (tuhan dan ‘arasy bersentuhan).
2.    Ada tiga kemungkinan, yakni zat tuhan lebih besar ukurannya dari ‘arasy atau sama ukurannya dengan ‘’arasy atau kemungkinan lain adalah lebih kecil. Seandainya zat tuhan lebih besar ukurannya dari ‘arasy, tentu ada bagian dari zat tuhan yang tidak tertampung di atas ’arasy. Kalau ini terjadi, maka zat tuhan tersusun dari bagian-bagian, yakni sebagiannya tertampung di atas ‘arasy dan sebagiannya tidak tertampung. Sesuai dengan penjelasan ini, maka tuhan adalah benda. Karena hanya benda yang tersusun dari bagian-bagian. Dan juga seandainya zat tuhan tersusun dari bagian-bagian, maka ternafilah wahdaniat pada zat Allah Ta’ala. Karena makna wahdaniyat pada zat adalah tidak ada zat yang lain yang sama dengan zat Allah (nafi kam munfashil pada zat) dan zat Allah itu tidak tersusun dari bagian-bagian (nafi kam muttashil pada zat).
Seandainya zat tuhan sama ukurannya dengan ‘arasy, maka konsekwensi logisnya zat tuhan juga tersusun sebagaimana tersusun ‘arasy dari bagian-bagiannya. Dan yang lucunya lagi, kelas tuhan sama dengan kelas ‘arasy, sama-sama besar ya....?  Seandainya zat tuhan lebih kecil dari ‘arasy, masa seh tuhan kalah besar dengan ‘arasy..? Dan lagi, seandainya zat tuhan sama dengan ukuran ‘arasy, maka zat tuhan mempunyai batas sama halnya dengan batas ‘arasy. Ini sama dengan mengatakan tuhan adalah benda, karena hanya benda yang mempunyai batas.
3.    Zat tuhan terukur dengan ukuran lebih besar, atau sama atau lebih kecil dari ‘arasy. Sedangkan terukur hanyalah sifat benda. Berdasarkan ini, maka tuhan adalah benda.
4.    Seandainya suatu ketika ‘arasy tidak ada (karena setiap selain Allah pasti sirna), maka tuhan tidak dapat duduk bersila lagi di atas ‘arasy. Dengan demikian, maka tuhan membutuhkan ‘arasy untuk dapat tetap duduk di atas ‘arasy. Emang ada yang mau tuhannya jadi tukang butuh ?
5.    Tuhan dan Luuh Mahfuzh sama-sama berada di atas ‘arasy. Tuhan dan Luuh Mahfuzh bersaing dong. Soalnya tuhan dan Luuh Mahfuzh sudah satu level.
Rasulullah SAW bersabda:

إنّ اللهَ لمَا قَضَى الْخَلقَ كَتَب في كِتَابٍ فَهُوَ مَوْضُوعٌ عِنْدَهُ فَوْقَ العَرْشِ إنّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي
Sesungguhnya setelah Allah menciptakan segala makhluk-Nya Dia menuliskan dalam satu kitab, yang kitab tersebut kemudian ditempatkan di atas arsy, tulisan tersebut ialah “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.(H.R. al-Bukhari)[1]

Wassalam



[1] Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Dar Thauq al-Najah, Juz.IV, Hal. 106, No. 3194

14 komentar:

  1. Maaf tgk,,,sebearnya bagaimanakah pemahaman istawa dan 'aras,mohon sedikit penjelasannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. baca :
      http://kitab-kuneng.blogspot.co.id/2012/12/ayat-muhkamat-dan-mutasyabihat-materi.html

      Hapus
  2. Assalamu'alaikum tgk...bagaimanakah cara pembagian harta orang tua kita kepada 6 orang anak kwndumg,5 orang laki2 dan seorang perempuan,misalnya orang tua kita mempunyai harta seratus juta.ibu kandung juga sudah meninggal,penjelasan tgk sangat saya harapkan

    BalasHapus
  3. Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh, mohon izajah untuk ilmu agama yang Tgk sampaikan dalam blog ini yang bisa bermanfaat khusus untuk diri pribadi yang perlu banyak belajar dan share dengan keluarga dan umat islam, semoga amal ibadah kita di terima Allah Aamiin

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum wr wb..izin pak Tgk Alizar Usman...untuk membaca dan memahami tulisan di blog ini..karena saya butuh ilmu pengetahuan untuk merasakan kehadiran Allah SWT dalam dirinya saya...smga Allah ridho...

    BalasHapus
  5. Ribuan terima kasih tgk atas segala ilmunya....sayang tgk

    BalasHapus
  6. Qadhiyyah syartiah muttasilah yang berkonklusi fakta.....

    BalasHapus
  7. Saya pikir Anda gabah Menulis artikel apalagi ketika dikaitkan dengan Wahabi seolah-olah yang mengatakan Tuhan duduk itu adalah Wahabi. Padahal kalau mau cerdas dari tulisan Anda justru tidak memiliki dalil asal ngawur aja nulisnya

    BalasHapus
  8. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  9. السلام عليكم
    اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين
    Guree.. Terima kasih atas penjelasannya.. Semoga Guree beserta kita semua slalubdlm lindungsn ALLAH..ا

    BalasHapus
  10. Kalau yg anda maksud wahabi adalah Muhammad bin Wahab, jujur saya tidak tahu pendapat beliau. Tapi kalau yg anda maksud kelompok yg mengaku Salafi, setelah saya mendengar dan membaca pandangan ustad2 mereka sepertinya tidak seperti yg anda jelaskan. Setahu saya mereka tidak mentafsir kata/kalimat tersebut, kalaupun ada ustad mereka yg menjelaskan lebih ke pendapat pribadi, pendapat kelompok mereka adalah apa adanya yg ada di Al Quran. Sebagai ulama harusnya kita hati2 dalam menyikapi pendapat kelompok lain. Bagi saya, saya pernah belajar di Persis, dan kawan dari Al Irsyad, Muhammadiyah dll. tidak ada hal menyimpang dari kelompok ini, memang mereka terlalu kaku dan merasa paling benar tapi untuk orang selevel anda harusnya lebih bijak.

    BalasHapus
  11. akibat akal tak patuh dgn wahyu, apa saja dipertanyakan. Urusan mengusap khuf saat wudhu saja yg ga masuk akal tetap harus patuh apalagi untuk urusan ghoib.

    Kalian menyesatkan paham muktazilah tapi kalian sendiri ga jauh beda dgn muktazilah yg masih agungkan akal untuk melawan wahyu.

    BalasHapus
  12. Jazaakallaah atas ilmunya tgk, ana mhon izin utk ambik sbagai maroji' utk video youtube ana.

    BalasHapus