Renungan

Sabtu, 17 September 2011

Hal isyhad (kesaksian) baik kepada janazah

Ada yang mamberi sambutan dalam rangka mengantar jenazah dengan mengatakan: “Jenazah ini baik atau tidak baik hadirin?”. Atau “Jenazah ini isi syurga atau isi neraka ?” Kemudian para hadirin serempak menjawab “baik!” atau “Isi syurga” Biasanya bahkan diulang sampai tiga kali. Persaksian semacam ini masih sering kita dengar di kalangan masyarakat kita. Mengenai isyhad yang kita bicarakan ini. Dasar hukumnya adalah :

1. Dari Anas bin Malik berkata :

ُ مَرُّوا بِجَنَازَةٍ فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْرًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَبَتْ ثُمَّ مَرُّوا بِأُخْرَى فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا شَرًّا فَقَالَ وَجَبَتْ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَا وَجَبَتْ قَالَ هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا فَوَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ

Artinya : Orang-orang melewati jenazah (di hadapan Nabi ), lalu mereka memujinya dengan kebaikan. Lantas Nabi bersabda, “Pasti.” Kemudian mereka melewati jenazah lain, tapi mereka mengucapkan keburukan atasnya. Maka, beliau bersabda, “Pastilah.”. Kemudian Umar ibnul Khatab bertanya kepada beliau, 'Apakah yang pasti itu?' Beliau menjawab, 'Ini kamu puji dengan kebaikan, maka pastilah surga baginya. Sedangkan, ini yang kamu katakan buruk atasnya, maka pastilah neraka baginya. Kalian adalah saksi Allah di bumi. (H.R. Bukhari)[1]

2. Dari Abu al-Aswad berkata :

َقَدِمْتُ الْمَدِينَةَ وَقَدْ وَقَعَ بِهَا مَرَضٌ فَجَلَسْتُ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَمَرَّتْ بِهِمْ جَنَازَةٌ فَأُثْنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا خَيْرًا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَجَبَتْ ثُمَّ مُرَّ بِأُخْرَى فَأُثْنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا خَيْرًا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَجَبَتْ ثُمَّ مُرَّ بِالثَّالِثَةِ فَأُثْنِيَ عَلَى صَاحِبِهَا شَرًّا فَقَالَ وَجَبَتْ فَقَالَ أَبُو الْأَسْوَدِ فَقُلْتُ وَمَا وَجَبَتْ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَالَ قُلْتُ كَمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا مُسْلِمٍ شَهِدَ لَهُ أَرْبَعَةٌ بِخَيْرٍ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ فَقُلْنَا وَثَلَاثَةٌ قَالَ وَثَلَاثَةٌ فَقُلْنَا وَاثْنَانِ قَالَ وَاثْنَانِ ثُمَّ لَمْ نَسْأَلْهُ عَنْ الْوَاحِد

Artinya : Aku datang di Madinah dan di situ sedang terjangkit penyakit yang mengenai orang banyak. Aku lalu duduk di dekat Umar ibnul Khatab. Kemudian ada jenazah lewat, lalu jenazah itu dipuji. Umar berkata, "Pastilah." Kemudian lewat lagi jenazah lain, jenazah itu juga dipuji orang, maka Umar berkata : “Pastilah”. Kemudian setelah itu, lewat jenazah lain lagi, jenazah itu dicaci, Umar berkata : “Pastilah”. Lalu Abul Aswad bertanya kepada Umar ibnul Khatab, "Wahai Amirul Mu'minin, apa yang pasti?" Umar ibnul Khatab berkata, "Aku mengatakan sebagaimana yang di katakan Nabi SAW yang bersabda, 'Muslim mana pun yang disaksikan oleh empat orang bahwa dia baik, maka Allah memasukkannya ke surga.' Kami bertanya, 'Tiga orang?' Beliau menjawab, 'Ya, tiga orang.' Kami bertanya, 'Dua orang?' Beliau menjawab, 'Ya, dua orang.' Kemudian kami tidak menanyakan tentang seorang. (H.R. Bukhari)[2]

3. Sabda Nabi SAW :

اذكروا محاسن موتاكم وكفوا عن مساويهم

Artinya : Sebutlah kebaikan seorang yang meninggal dunia dan hindari membuka aibnya.(H.R. Abu Daud[3] dan Turmidzi[4])



[1] Bukhari, Shahih al-Bukhari, Dar Thauq al-Najh, Juz. II, Hal. 97, No. Hadits : 1367

[2] Bukhari, Shahih al-Bukhari, Dar Thauq al-Najh, Juz. II, Hal. 97, No. Hadits 1368

[3] Abu Daud, Sunan Abu Daud, Darul Fikri, Beirut, Juz. II, Hal. 692, No. Hadits : 4900

[4] Turmidzi, Sunan al-Turmidzi, Thaha Putra, Semarang, Juz. II, Hal. 242, No. Hadits : 1024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar