Sebuah pertanyaan yang sering muncul dari
teman-teman kepada kami, apakah air dari PAM/ air pet yang dikirim
kerumah-rumah dan masjid yang bercampur dengan kaporit dapat menghilangkan
sifat menyucikan atau tidak? Apalagi kalau bau kaforitnya kadang-kadang begitu
menyengat hidung. Pertanyaan ini sering dihubungkan dengan air yang digunakan
unutk berwudhu’ di Masjid kebanggaan masyarakat Aceh, yakni Masjid Baiturrahman
Banda Aceh.
Jawab :
Berikut ini keterangan para ulama mengenai
ini, yakni sebagai berikut :
1.
Imam Syafi’i mengatakan :
وَإِذَا وَقَعَ فِي الْمَاءِ شَيْءٌ حَلاَلٌ
فَغَيَّرَ لَهُ رِيحًا أَوْ طَعْمًا وَلَمْ يَكُنِ الْمَاءُ مُسْتَهْلَكًا فِيهِ
فَلاَ بَأْسَ أَنْ يَتَوَضَّأَ بِهِ وَذَلِكَ أَنْ يَقَعَ فِيهِ الْبَانُ أَوْ
الْقَطِرَانُ فَيَظْهَرُ رِيحُهُ أَوْ مَا أَشْبَهَهُ وَإِنْ أُخِذَ مَاءٌ فَشِيبَ
بِهِ لَبَنٌ أَوْ سَوِيْقٌ أَوْ عَسَلٌ فَصَارَ الْمَاءُ مُسْتَهْلَكًا فِيهِ لَمْ
يُتَوَضَّأْ بِهِ ِلانَّ الْمَاءَ مُسْتَهْلَكٌ فِيهِ إنَّمَا يُقَالُ لِهَذَا
مَاءُ سَوِيْقٍ وَلَبَنٍ وَعَسَلٍ مَشُوْبٌ
“Apabila jatuh dalam air sesuatu benda yang
halal yang dapat merubah air, bau atau rasanya. Sedangkan air itu tidak larut
dalam benda tersebut, maka tidak mengapa berwudhu’ dengannya. Yang demikian
adalah seperti jatuh dalam air pohon kayu atau pelangkin, maka muncullah baunya
atau yang serupa dengan itu. Dan seandainya diambil air dicampur dengan dengan
susu, tepung atau madu, maka air itu kemudian larut dalamnya, maka tidak boleh
berwudhu’ dengannya. Karena air larut dalamnya, sehingga dikatakan bagi ini air tepung, air susu atau air madu bercampur.”[1]
2.
Ibnu Qasim al-Ghazi mengatakan :
(والمتغير)
أي ومن هذا القسم الماءُ المتغير أحدُ أوصافه (بما) أي بشيء (خالطه من الطاهرات) تغيُّرًا
يمنع إطلاق اسم الماء عليه؛ فإنه طاهر غير طهور،
“Dan air yang
berubah : maksudnya termasuk dalam pembagian ini adalah air yang berubah salah
satu sifatnya dengan sebab sesuatu benda yang suci yang bercampur (larut)
dimana berubahnya menghalangi nama air atasnya secara mutlaq. Maka air itu suci
tidak menyucikan.”[2]
Dengan
demikian, maka jawaban untuk air yang bercampur dengan kaporit dijawab sebagai
berikut :
1.
Apabila air yang berubah dengan sebab bercampur
dengan kaporit tersebut, berubahnya banyak (dalam arti berubahnya dapat
menghalangi nama air secara mutlaq atasnya, sehingga air itu dinamakan air
kaporit, tidak disebut lagi sebagai air secara mutlaq), maka air itu dihukum
suci tidak menyucikan
2.
Apabila berubahnya sedikit (dalam arti
berubahnya tidak dapat menghalangi nama air secara mutlaq atasnya, sehingga air
itu tetap dapat disebut sebagai air tanpa dikaidkan dengan kaporit), maka air
itu tetap suci menyucikan.
Masukkan komentar Anda...trimakasih pak kyai kLo misalkan air sumur yang kemasukan bangkai tikus sh gimana airnya tidK brubah nmun baunya ga enak? trmksh
BalasHapus