Renungan

Kamis, 20 Agustus 2015

Syarah air berubah dalam fathul fathul qarib (dicetak dalam hamisy Hasyiah Ibrahim al-Bajuri) Juz. I, hal. 32-33



Ustadz, mohon penjelasannya dari kitab Fathul Qorib ini :
واحترز بقوله: «خالطه» عن الطاهر المجاورُ له؛ فإنه باق على طهوريته ولو كان التغير كثيرا؛ وكذا المتغير بمخالط لا يستغني الماء عنه، كطين وطُحْلَب وما في مقرِّه وممره، والمتغير بطول المكث، فإنه طهور.

Jawab :
1.    Terjemahannya lebih kurang sebagai berikut :
“Dikecualikan dengan perkataan pengarang, “bercampur (larut/tidak bisa dipisahkan) dengannya” dari air yang suci yang barcampur (tidak larut/masih bisa dipisahkan) dengan sesuatu benda suci, maka air itu masih kekal atas menyucikan, meskipun berobahnya banyak. Demikian juga (masih menyucikan), air yang berubah dengan benda yang larut (tidak bisa dipisahkan) dimana air tidak dapat terpisah darinya seperti tanah, lumut, benda lain yang ada pada bawah air dan tempat lalunya serta air yang berubah dengan sebab lama tergenang. Maka semua itu adalah menyucikan.”

2.    Syarahnya sbb :
a.       Air yang berubah yang dapat menghilang namanya sebagai air mutlaq, hukumnya adalah suci tidak menyucikan
b.      Dihukum suci tidak menyucikan apabila berubah dengan sebab bercampur dengan sesuatu yang larut/tidak dapat dipisahkan seperti bercampur dengan kopi, teh dll.
c.       Adapun apabila berubah dengan sebab bercampur dengan sesuatu yang masih dapat dipisahkan seperti bercampur dengan plastik, maka air tetap dlm keadaan suci menyucikan meskipun berubahnya banyak.
d.      Dalam hal berubah dengan sebab bercampur dengan sesuatu yang larut/tidak dapat dipisahkan, dikecualikan air yang bercampur dengan sesuatu di mana air tidak mungkin terpisah darinya pada kebiasaan, seperti tanah, lumut, sesuatu yang ada pada bawah air atau pada tempat lalu air. Maka ini semua airnya masih suci menyucikan. Demikian juga dikecualikan air yang berubah dengan sebab lama tergenang, maka hukumnya tetap suci menyucikan.

Demikian , mudah2an bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar