Renungan

Sabtu, 09 September 2017

Ghayatul Wushul (Terjemahan dan Penjelasannya), Masalik ‘Illat, Hal. 119

مسالك العلة
أي هذا مبحث الطرق الدالة على علية الشيء.
(الأول الإجماع) كالإجماع على أن العلة في خبر الصحيحين لا يحكم أحد بين اثنين وهو غضبان. تشويش الغضب للفكر فيقاس بالغضب غيره مما يشوّش الفكر نحو جوع وشبع مفرطين، وكالإجماع على أن العلة في تقديم الأخ الشقيق في الإرث على الأخ للأب اختلاط النسبين فيه فيقاس به تقديمه عليه في ولاية النكاح، وصلاة الجنازة ونحوهما.
Jalan-jalan mencari ‘illat.
Artinya, ini adalah pembahasan jalan-jalan yang menunjuki kepada menjadi ‘illat sesuatu.
Pertama ijmak,  seperti ijmak  menjadi ‘illat mengacaukan kemarahan atas pikiran dalam hadits shahihaini, “Tidak menetapkan hukum seseorang di antara dua orang, sedangkan dia dalam keadaan marah.” Dengan berpegang kepada ‘illat ini, maka yang selainnya, yakni sifat-sifat yang dapat mengacaukan pikiran seperti terlalu lapar dan kenyang diqiyaskan kepada marah. Dan juga seperti ijmak atas menjadi ‘illat bercampur dua nasab(1) pada mendahulukan saudara sekandung atas saudara sebapak dalam masalah warisan. Berdasarkan ini, maka mendahulukan saudara sekandung atas saudara sebapak dalam masalah wilayah nikah dan shalat jenazah dan lainnya diqiyaskan kepada masalah warisan.
(الثاني) من مسالك العلة (النص الصريح) بأن لا يحتمل غير العلة (كلعلة كذا فلسبب) كذا (فمن أجل) كذا (فنحو كي) التعليلية (وإذن) كقوله تعالى من أجل ذلك كتبنا على بني إسرائيل، كي لا يكون دولة بين الأغنياء منكم، إذا لأذقناك ضعف الحياة وضعف الممات وفيما عطف بالفاء هنا وفيما يأتي إشارة إلى أنه دون ما قبله رتبة بخلاف ما عطف بالواو.
Yang kedua dari jalan-jalan ‘illah adalah nash yang sharih yakni tidak ada kemungkinan  kecuali menjadi ‘illat, seperti ‘iilat kazaa, li sababi kazaa, min ajli kazaa, , kemudian seperti kay yang berfaedah ta’lil dan izan. Contohnya firman Allah : “Dari karena itu, Kami tetapkan hukum atas Bani Israil”(2), firman Allah : “Supaya harta itu tidak beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu” (3). Dan firman Allah : “Kalau terjadi demikian, sungguh Kami rasakan kepadamu siksaan berlipat ganda di dunia ini dan begitu pula siksaan berlipat ganda sesudah mati”(4). Adapun yang di’athaf dengan “fa” di sini dan yang akan datang adalah isyarah bahwa ia dibawah martabat sebelumnya, berbeda dengan yang di’athaf dengan waw.
Penjelasan :
(1). Nasab pihak bapak dan nasab pihak ibu
(2).Bunyi lengkap ayat ini sebagai berikut :
مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا
Karena itu (kisah pembunuhan antara Qabil dan Habil), Kami tetapkan hukum bagi Bani Israil sesungguhnya barang siapa yang membunuh satu jiwa bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.(Q.S. al-Maidah : 32)

(3).Bunyi lengkap ayat ini sebagai berikut :
مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ
Apa saja harta rampasan (harta fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota, maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang dalam perjalanan supaya harta itu tidak beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.(Q.S. al-Hasyr : 7)

(4).Bunyi lengkap ayat ini sebagai berikut :
وَلَوْلَا أَنْ ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا (74) إِذًا لَأَذَقْنَاكَ ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيرًا (75)
Dan kalau Kami tidak memperkuat hatimu niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka. Kalau terjadi demikian, sungguh Kami rasakan kepadamu siksaan berlipat ganda di dunia ini dan begitu pula siksaan berlipat ganda sesudah mati dan kamu tidak akan mendapatkan penolong pun terhadap Kami.(Q.S. al-Isra’ : 74-75)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar