Salah satu yang menjadi akidah Islam yang
wajib kita mengimanianya, di hari qiamat kelak amal anak manusia yang baik
maupun jahat akan ditimbang dengan timbangan (mizan). Allah Ta’ala berfirman :
وَٱلۡوَزۡنُ يَوۡمَئِذٍ ٱلۡحَقُّۚ فَمَن
ثَقُلَتۡ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ وَمَنۡ خَفَّتۡ
مَوَٰزِينُهُۥ فَأُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُم بِمَا كَانُواْ
بِـَٔايَٰتِنَا يَظۡلِمُونَ
Timbangan pada hari itu adalah kebenaran. Siapa
yang berat timbangan (kebaikan)-nya mereka itulah orang yang beruntung. Dan
siapa yang ringan timbangan (kebaikan)-nya mereka itulah yang merugikan dirinya
sendiri karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami (Q.S. al-A’raf :
8-9)
Dalam ayat lain, Allah berfirman :
وَنَضَعُ ٱلۡمَوَٰزِينَ ٱلۡقِسۡطَ
لِيَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ فَلَا تُظۡلَمُ نَفۡسٞ شَيۡـٔٗاۖ وَإِن كَانَ مِثۡقَالَ
حَبَّةٖ مِّنۡ خَرۡدَلٍ أَتَيۡنَا بِهَاۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ
Kami meletakkan
timbangan yang tepat pada hari qiamat, sehingga tidak seorangpun dirugikan
walaupun sedikit sekalipun hanya seberat biji sawi pasti Kami mendatangkannya.
Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan (Q.S. al-Anbiya : 47)
Tidak
semua orang ditimbang amalnya sebagaimana hadits Nabi SAW berbunyi :
فَيُقَالُ:
يَا مُحَمَّدُ، أَدْخِلْ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِكَ مَنْ لَا حِسَابَ عَلَيْهِ
مِنَ الْبَابُ الْأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ
Maka dijawab, Ya
Muhammad, aku masukkan surga dari ummatmu orang-orang yang tidak ada hisab atas
mereka dari pintu kanan dari pintu surga (H.R. Muslim).
Sebagian
ummat Nabi Muhammad SAW yang mendapat keberuntungan masuk surga tanpa melewati
timbangan amal sebagaimana dipahami dari hadits riwayat Muslim ini. Dalam
mengomentari hadits ini, Syeikh Ahmad al-Shawi mengatakan, timbangan adalah
furu’ dari hisab. Maka setiap yang dihisab, maka akan ditimbang amalnya.(Syarah
al-Shawi ‘ala Jauharah al-Tauhid : 386). Demikian juga, setiap yang tidak
dihisab, maka tidak akan ditimbang amalnya.
Dalam
al-Qur’an Surat al-A’raf : 8-9 di atas, Allah menyebutkan dua golongan umat
manusia di hari qiamat, pertama golongan yang beruntung, yakni orang-orang
beriman yang timbangan amal kebaikannya berat. Golongan ini termasuk ahli
surga. Kedua : orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Allah. Mereka ini amal
kebaikan mereka ringan, bahkan tidak ada sama sekali. Mereka kekal dalam api
neraka. Disamping kedua golongan ini ada juga golongan manusia, karena amal
kebaikannya mereka masuk surga tanpa proses timbangan amal sebagaimana
dijelaskan dalam hadits Muslim di atas. Diluar tiga golongan ini, ada juga golongan
manusia yang masih ada iman di dadanya. Kebaikannya bercampur dengan
keburukannya. Al-Qurthubi menyebut golongan ini termasuk salah satu dari tiga
golongan manusia dihari kiamat kelak. Kebaikan-kebaikan golongan ini diletak di dalam daun timbangan yang
bercahaya, sedangkan keburukan-keburukan mereka diletakkan di dalam daun
timbangan yang gelap. Jika kebaikan lebih berat., maka akan masuk surga dan
jika sebaliknya keburukan lebih berat, maka akan masuk neraka kecuali Allah
mengampuninya. (al-Tazkirah 725-726). Dosa golongan ini kalau Allah berkehendak,
maka Allah mengampuninya dan kalau Allah berkehendak, bisa jadi Allah
memasukkannya dalam neraka dalam beberapa waktu, kemudian Allah mengampuninya
dan kemudian memasukkannya dalam surga. Allah berfirman :
إِنَّ
ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن
يَشَآءُۚ
Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni dosa karena mempersekutukan-Nya, tetapi Dia mengampuni
dosa yang selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. (Q.S. an-Nisa’ : 48)
Golongan
yang terakhir ini, oleh al-Razi dalam tafsirnya menyebut sebagai golongan mukmin
yang berbuat maksiat. Mereka ini diazab dalam beberapa waktu, kemudian diampuni
dosanya. (Tafsir Mafaatih al-Ghaib XIV/204)
Berdasarkan
uraian di atas, keadaan manusia terkait amalnya dapat katagorikan sebagai
berikut :
1. Manusia di hari
qiamat kelak bisa saja dengan rahmat Allah masuk surga tanpa didahului masuk
neraka sama sekali sebelumnya, baik karena tidak ada dosa sama sekali seperti
para Rasul-Nya maupun karena Allah mengampuni semua dosa-dosanya
2. Ada golongan
manusia yang masuk surga tanpa proses timbangan amal sama sekali.
3. Ada juga golongan
manusia yang masuk neraka sebelumnya sebagai balasan amal keburukannya,
kemudian Allah dengan rahmat-Nya memasukkannya dalam surga
4. Kaum kafir, tidak
pernah mendapat rahmat dari Allah dan diazab dalam neraka selama-lamanya
Wallahua’lam
bisshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar