Panjangnya antrian haji bagi umat Islam
Indonesia selama ini, menyebabkan sebagian umat Islam berinisiatif melakukan
umrah sambil menunggu giliran antrian haji. Pertanyaan yang sering muncul,
apakah boleh melakukan umrah sebelum melakukan ibadah haji ?.
Jawabannya : boleh. Dasarnya adalah ijmak
ulama dan keterangan dari hadits-hadits Nabi SAW.
Imam al-Nawawi mengatakan sebagai berikut
:
أَجْمَعَ
الْعُلَمَاءُ عَلَى جَوَازِ الْعُمْرَةِ قَبْلَ الْحَجِّ سَوَاءٌ حَجَّ فِي
سَنَتِهِ أَمْ لَا وَكَذَا الْحَجُّ قَبْلَ الْعُمْرَةِ وَاحْتَجُّوا لَهُ بِحَدِيثِ
ابْنُ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ
قَبْلَ أَنْ يَحُجَّ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَبِالْأَحَادِيثِ الصَّحِيحَةُ
الْمَشْهُورَةُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اعْتَمَرَ ثَلَاثَ عُمَرَ قَبْلَ حَجَّتِهِ وَكَانَ أَصْحَابُهُ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ
أَقْسَامًا مِنْهُمْ مَنْ اعْتَمَرَ قَبْلَ الْحَجِّ وَمِنْهُمْ مَنْ حَجَّ قَبْلَ
الْعُمْرَةِ
Telah terjadi ijmak ulama atas kebolehan umrah sebelum
haji, baik berhaji dalam tahunnya atau tidak. Demikian juga kebolehan haji
sebelum umrah. Mereka berhujjah dengan hadits Ibnu Umar riwayat Imam Bukhari ; “Nabi SAW melaksanakan umrah sebelum haji.” Dan juga dengan
hadits-hadits shahih yang masyhur, ; Sesungguhnya Rasulullah SAW berumrah tiga
kali sebelum haji, dimana para sahabatnya pada haji wida’ berbeda-beda. Sebagian
dari mereka melakukan umrah sebelum haji dan sebagian yang lain melakukan haji sebelum
umrah.(al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab VII/170)
Hadits riwayat Bukhari yang dimaksud
dalam kitab al-Majmu’ di atas adalah :
أَنَّ عِكْرِمَةَ
بْنَ خَالِدٍ سَأَلَ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنِ الْعُمْرَةِ
قَبْلَ الْحَجِّ، فَقَالَ : لَا بَأْسَ. قَالَ عِكْرِمَةُ : قَالَ ابْنُ عُمَرَ :
اعْتَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يَحُجَّ
Bahwa Ikrimah bin Khalid bertanya kepada
Ibnu Umar r.a. tentang melaksanakan umrah sebelum haji. Maka Ibnu Umar
menjawab, “Tidaklah mengapa.” Ikrimah berkata, berkata Ibnu Umar, “Nabi SAW melaksanakan umrah sebelum haji.” (H.R
Bukhari)
Penjelasan telah terjadi ijmak ulama juga
telah dikemukakan oleh Imam Ibnu Abd al-Bar sebagaimana dikutip oleh Imam
al-Zarqaani berikut ini :
قَالَ اِبْنُ عَبْدِ الْبَرِّ يَتَّصِلُ هَذَا الْحَدِيْثُ مِنْ
وُجُوْهٍ صَحَاحٍ وَهُوَ أَمْرٌ مُجْمَعٌ عَلَيْهِ لَا خِلَافَ بَيْنَ
الْعُلَمَاءِ فِي جَوَازِ الْعُمْرَةِ قَبْلَ الْحَجِّ لِمَنْ شَاءَ
Imam Ibnu Abdil Barr berkata,
hadits ini bersambung (sanadnya) dari jalur yang shahih, dan ini telah
disepakati, yang tidak ada perbedaan antara ulama perihal kebolehan umrah
sebelum haji bagi siapa saja. (Syarh al-Zarqaani ‘ala al-Muwattha’
: II/393).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar