Minggu, 18 Desember 2016

Hadits qudsi “Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi...”

كنت كنزاً لا أعرف، فأحببت أن أعرف فخلقت خلقاً فعرفتهم بي فعرفوني
Aku pada mulanya adalah perbendaharaan yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk untuk memperkenalkanku kepada mereka, maka merekapun mengenal-Ku
Berikut perkataan ahli hadits dalam mengomentari hadits di atas :
1.      Al-Shakhawi mengatakan :
“Ibnu al-Taimiyah mengatakan, ini bukan kalam Nabi SAW, tidak dikenal sanadnya, baik shahih maupun dha’if. Pendapat ini juga telah diikuti oleh al-Zarkasyi dan guru kami (Ibnu Hajar al-Asqalani).[1]

2.      Al-Suyuthi mengatakan :
“Hadits ini tidak ada asal baginya.”[2]

3.      Mulla Ali al-Qaari mengatakan :
“Para Hafizh seperti Ibnu al-Taimiyah, al-Zarkasyi dan al-Shakawi telah menjelaskan bahwa tidak ada asal bagi hadits ini.”[3]



[1] Al-Sakhawi, al-Maqashid al-Hasanah, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Hal. 327, No. 838
[2] Al-Suyuthi, al-Durar al-Muntatsarah fi al-Ahadits al-Muntatsirah, (Dicetak pada hamisy kitab al-Fatawi al-Haditsiah), Darul Fikri, Beirut,  Hal. 187
[3] Mulla Ali al-Qaari, al-Masnu’ fi Ma’rifah al-Hadits al-Mauzhu’, Maktab al-Mathbu’aat al-Islamiyah, Halab, Hal. 141, No. 232

17 komentar:

  1. Mengapa mengambil pendapat si ibnu taimiyah...bukan kah dia ulama yg jauh pahamnya dgn ahlusunnah wal jamaah.

    BalasHapus
  2. Ibnu Thaimiyah telah mengkaji dan menyelidiki hadits ini. Kalau ada asalnya coba buktikan sanadnya. Sy rujuk jika ada. Tidak usah bertengjar

    BalasHapus
  3. Ibnu Thaimiyah telah mengkaji dan menyelidiki hadits ini. Kalau ada asalnya coba buktikan sanadnya. Sy rujuk jika ada. Tidak usah bertengjar

    BalasHapus
    Balasan
    1. agama tidak serumit yg ada bayangkan...anda tentu punya akal,bagaimana anda akan menyembahnya jika tidak mengenalnya??

      Hapus
    2. Ini baru benar pernyataannya.. jumpa dulu, baru kenal, baru bisa mengingat.. yang sudah mengalami baru paham, kalau yg tidak mengalami akan debat kusir terus

      Hapus
  4. Mungkin tidak.swmua hadist qudai harus terbuka kepada setiap.manusia

    BalasHapus
  5. Mungkin tidak semua hadist qudsi itu bisa terbuka untuk semua

    BalasHapus
  6. Inilah umatku selalu berebut hadist

    BalasHapus
  7. kalau tak nak tengok pendapat ibnu taimiyah, kan penulis sudah hidangkan pendapat as-Suyuthi dan Ibnu Hajar al-Asqalani, tak nak baca or fahamkan or ape....


    buta ilmu dan hujah akibat kebencian ke kalian, suka jadikan polemik, lainlah penulis hidangkan Ibnu Taimiyah saja, Az-Zarkasyi, as-Shakawi tu tak cukup ke penilaian mereka...

    Kira alhamdulillah pendapat mereka dalam isu ni sama, sekurang-kuranfnya ia meyakinkan kerana ramai ulama muktabar memberi penilaian tentanf hadith ini, yang patut dilihat perbahasan status hadith itu, bukan individu yang kalian benci sampai buta mata hati nak bedakan mana ilmu mana hujah mana emosi mana kebencian

    BalasHapus
  8. Hadits Qudsi ko diragukan? bukankah hadits Qudsi juga sama dikumpulkan oleh para sahabat di jaman Khalifah Umar RA

    BalasHapus
  9. Bukankah hadits Qudsi dikumpulkan sama seperti Al Qur'an pada jaman Khalifah Umar RA

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak ada pengumpulan hadits (termasuk hadits qudsi) dalam bentuk tulisan pada masa sahabat nabi . yang ada hanya al-Quran. malah para sahabat melarang menulis hadits pada zamannya. karena kuatir bercampur dgn al-quran.

      Hapus
    2. Bagaimana d larang penukidan hadist padahal hadist tempat penjelasan apa yg kurang jelas maknanya d qur'an sbg tafsir.. Seperti sholat kan g d jelaskan dlm qur'an ada duduk tahiyat, dll..

      Hapus
    3. yg dilarang pada masa sahabat bukan penukilan, akan tetapi penulisan hadits. Coba baca ulang dgn cermat..

      Hapus