Kamis, 12 Juni 2014

hadits shallu 'alaiya walau birriyaa, ikhtiyar wajibun dan al-kizbu laa ummati


Pertanyaan dari : masykur:
guree,,,, sejauhmana pengertian dari alkizbu laa ummati,,, dan ikhtiaru wajibun,,,, dan bagaimana status hadis sallu alayya walau birriyya
Jawab :
1.       Kami belum pernah menemukan ucapan2 tersebut di atas disebut sebagai hadist nabi dalam kitab2 hadits dan fiqh mu’tabar
2.       Namun maknanya adalah shahih, namun tentu harus dipahami secara benar., yaitu :
a.       alkidzbu laa ummati, artinya dhahirnya : “dusta bukan umatku.” kalau diterjemah secara dhahir seperti ini, tentu ucapan ini rancu, karena makna al-kizbu adalah dusta, yakni suatu sifat manusia. Tidak mungkin disifat “bukan umatku “ kepada dusta, tetapi “bukan umat ku“ hanya dapat disifatkan kepada pendusta (orang). Seterusnya “bukan umatku” bukan dalam arti pendusta menjadi kafir karena bukan umat Muhammad, karena ijmak ulama tidak menjadi kafir karena suatu perbuatan dosa besar, tetapi maksudnya bukan sempurna umat, jadi pendusta tetap umat Muhammad, namun tidak sempurna. Atau dapat diartikan juga pendusta yang dimaksud di sini adalah munafiq (dalam hatinya kufur)
b.      ikhtiyar wajibun , maknanya berusaha adalah wajib dalam arti tidak hanya berpangku tangan menunggu taqdir. Ini sesuai dengan firman Allah  Q.S. al-baqarah : 286 , terjemahannya :
“Bagi manusia imbalan menurut usahanya dan mendapat hukuman apa yang diusahakannya.”
c.       Shallu ‘alaiya walau birriya’ , terjemahannya “bersalawatlah kepadaku meski dengan riya.”. ucapan ini sering dijadikan sebagai dalil bersalawat boleh dilakukan meski dengan suara keras didengar orang ditempat-tempat ramai. Menurut hemat kami, maksud riya di sini bukanlah riya secara hakikat, karena kalau memang beramal dengan niat bukan karena Allah, tetapi sekedar menampakkan kepada orang lain, maka amalnya seperti ini disepakati ulama akan sia-sia, termasuk dalam hal ini bersalawat.  Karena itu, maksud riya di sini adalah bentuk riya (shurah). Artinya boleh bersalawat dengan sengaja menampakkan kepada orang lain sebagai syiar Islam, tetapi dalam hati tetap karena Allah. Kami menyebut shurah riya, karena secara dhahirnya nampak riya, akan tetapi yg menjadi penilaiannya adalah apa yang menjadi niat seseorang itu dalam menghidupkan syiar tersebut.

7 komentar:

  1. Assalamu’alaikum wr wb
    Syaikhuna, saya ingin bertanya makna ibarat dalam KITAB KAWAKIB hal. 5 berikut ini.

    mohon Syakhuna maknai sesuai metode dayah supaya saya mudah memahami I’rabnya :

    فاس من بلاد المغرب [تكون] اي المتممة [واسطة بينها] اي بين الاجرومية [و بين غيرها من المطولات]
    مغني اللبيب لابن هشام <<<<------------- sampai dengan <<<<

    Syukran Jazilan, Jazakumullah khairan katsiran

    BalasHapus
    Balasan
    1. insya Allah kami lihat ke kitabnya dulu ya

      Hapus
    2. terjemahannya kira 2:
      kota Pas dari negeri magribi (Maroko dan sekitarnya sekarang). Adalah kitab matammimah itu pertengahan antaranya, artinya antara kitab jarumiyah dan antara lainnya daripada kitab2 yg panjang-panjang dari kitab-kitab nahu, karena mencakup matammimah atas sesuatu yang mencakup atasnya oleh asal matammimah dari pada faedah2. maka kitab matammimah, meskipun diringkas dari kitab-kitab yg panjang2 dgn kecil bentuknya, tetapi padat ia dengan keluasan pengetahuannya.
      kitab2 yg panjang2 ilmu nahu tidak terhingga dan barangsiapa yang melakukan penelitian generasi2 ulama nahu, maka ia akan mendapat sesuatu yg banyak dari kitab2 yg panjang dalam lembaran2 yang tertulis. setengah dari yg sangat bermanfaat kitab yg panjang2 itu adalah syarah2 kitab alfiyah, penjelasan2 dan syarah2 kafiah Ibnu Malik dan syarah kafiah Ibnu Hajib.
      yang sangat bagus dari kitab2 itu dari sisi tata letak dan yang sangat luasnya dari sisi pengetahuan adalah Mughni al-Lubib milik Ibnu Hisyam.

      wassalam

      Hapus
    3. maaf kalau jawaban kami terlambat. muda2an bermanfaat.

      Hapus
  2. Guree yang mulia.
    Saya ingin bertanya apakah org yg koma dan pingsan wajib mengqadha shalat setelah terjaga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wajib, karena orang koma atau pingsan sama dengan orang tertidur atau lupa tidak sempat shalat.
      Baca : http://kitab-kuneng.blogspot.com/2013/07/qadha-shalat.html

      wassalam

      Hapus
  3. I know this if off topic but I'm looking into starting
    my own blog and was curious what all is needed to get
    setup? I'm assuming having a blog like yours would cost
    a pretty penny? I'm not very web savvy so
    I'm not 100% sure. Any tips or advice would be greatly appreciated.
    Thanks

    Here is my blog post ... sua dumex

    BalasHapus