Selasa, 03 Oktober 2023

Mengenal Nasab dan Keluarga Nabi Muhammad SAW

 

Sekarang kita sedang berada pada bulan Rabiul Awal, bulan yang penuh rahmat dan berkah. Disebut bulan rahmat dan berkah karena Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin dan pembimbing umat manusia dilahirkan pada bulan ini. Sebagai ekspresi rasa senang dan gembira, Umat Islam dunia dan Indonesia sampai hari ini masih memperingati  hari lahir Nabi Muhammad SAW ini dengan berbagai ibadah dan ritual keagamaan. Istilah yang sering digunakan untuk kegiatan ini adalah peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satu hikmah memperingati maulid Nabi Muhammad SAW adalah meneguhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai orang mukmin. Kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah keniscayaan, sebagai konsekuensi dari keimanan. Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an :

اَلنَّبِيُّ اَوْلٰى بِالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ اَنْفُسِهِمْ 

Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan dengan diri mereka sendiri. (Q.S al-Ahzab : 6).

 

Nabi SAW juga bersabda :

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ

Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman, yaitu menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka. (H.R. Bukhari dan Muslim).

 

Oleh karena itu, di bulan Rabiul Awal menjadi bulan yang sangat baik bagi kita untuk kembali menegaskan bahwa mencintai Nabi Muhammad SAW merupakan sesuatu yang prinsip dan fundamental. Tentunya, salah satu jalan kita mewujudkan rasa cinta kepada Nabi SAW dengan mengenal biografi Nabi Muhammad SAW. Berikut ini sekilas tentang nasab, nama isteri-isteri  dan putra-putri Nabi SAW.

Nasab Nabi Muhammad SAW

Nasab Nabi Muhammad SAW sebagaimana dipaparkan dalam Kitab Nurul Yaqin, karya Khuzari Bek adalah sebagai berikut :

1.  Nabi Muhammad SAW anak Abdullah dari isterinya Aminah binti Wahab al-Zahriyah al-Quraisyiyah.

2.  Abdullah anak dari Abdul Muthallib dari isterinya Fatimah bin ‘Amr al-Makhzumiyah al-Quraisyiyah. Abdul Muthallib ini merupakan seorang tokoh besar Quraisy yang menjadi rujukan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan kepentingan-kepentingan orang-orang Quraisy.

3.  Abdul Muthallib anak dari Hasyim dari isterinya Salma binti Amr al-Najariyah al-Khuzrajiyah.

4.   Hasyim anak dari Abdul Manaf dari isterinya Atikah binti Murrah al-Salamiyah.

5.  Abdul Manaf anak dari Qushai dari isterinya Hayy binti Halil Khuza’iyah. Pada zaman Jahiliyah, dari nenek moyangnya sampai kepada Qushai dipercaya sebagai orang yang menutupi Ka’bah, memberi makanan dan minuman orang-orang yang naik haji yang disebut dengan al-rifadah dan nadawah (tidak sempurna suatu rapat suku kecuali dilakukan dirumahnya) serta Liwa’ (yang menaikan bendera menyatakan perang). Manakala Qushai mendekati ajalnya, maka beliau mempercayai kedudukannya itu pada salah satu anaknya, yaitu Abdul Dar, namun rupanya Bani Abdul Manaf enggan membiarkan kedudukan tersebut pada paman mereka, mereka juga ingin merebutnya sehingga hampir terjadi pertumpahan darah ketika itu. Kemudian muncullah seorang yang arif dan bijaksana melakukan perundingan antara dua pihak yang menghasilkan kesepakatan bahwa kepada Bani Abdul Manaf diberikan hak saqayah (memberikan minuman) dan rifadah dan itu berlaku sampai kepada Abbas bin Abdul Muthallib, kemudian kepada Bani Abbas sesudahnya. Adapun penutup Ka’bah (hijabah) tetap diberikan haknya kepada Bani Abdul Dar sampai sekarang. Sedangkan Liwa’ juga tetap berada pada tangan Bani Abdul Dar sampai Islam membatalkannya dan menjadikannya sebagai hak dan wewenang khalifah Islam. Demikian juga hak nadawah.

6.  Qushai anak dari Kilab dari isterinya Fatimah binti Sa’ad dari Yaman dari suku Azdasyu-uniyah.

7.  Kilab anak dari Murrah dari isterinya Hindun binti Sariir dari Bani Fihr bin Malik.

8.  Murrah anak dari Ka’ab dari isterinya wahsyiyah binti Syaiban dari Bani Fihr juga.

9.  Ka’ab anak Luai dari isterinya Ummu Ka’ab Mariyah binti Ka’ab dari suku Qudha’ah

10.  Luai anak Ghalib dari isterinya Ummu Luai Salma binti Amr al-Khuza’i.

11.  Ghalib anak dari Fihr dari isterinya Ummu Ghalib Laila binti Sa’ad dari suku Huzail. Fihr inilah yang dipanggil dengan sebutan Quraiys. Suku Quraisy ada dua belas qabilah, yaitu Bani Abdul Manaf, Bani Abdul Dar, Bani Asad bin Abd Uzza bin Qushai, Bani Zahrah bin Kilab, Bani Makhzum bin Yaqzah bin Murrah, Bani Tiim bin Murrah, Bani ‘Adi Ibnu Ka’ab, Bani Sahm bin Hashish bin Amr bin Ka’ab, Bani Amir Ibn Luai, Bani Tiim bin Ghalib, Bani al-Harits bin Fihr dan Bani Muhaarib bin Fihr.

12.  Fihr anak dari Malik dari isterinya Jandalah binti al-Jarb dari suku Jurhum.

13.  Malik anak dari al-Nazhr dari isterinya Atikah binti Adwan dari suku Qiis Ailan

14.  Al-Nazhr anak dari Kinanah dari isterinya Barrah binti Mur binti Idd.

15.  Kinanah anak dari Khuzaimah dari isterinya ‘Awanah binti Sa’ad dari suku Qiis Ailan.

16.  Khuzaimah anak dari Mudrikah dari isterinya Salma binti Aslam dari suku Qudha’ah.

17.  Mudrikah anak dari Ilyas dari isterinya al-Khandaf. Khandaf ini seorang wanita perkasa dan mulia yang sering dijadikan sebagai contoh bagi orang Arab Jahiliyah.

18.  Ilyas anak Muzhar dari isterinya al-Rubab binti Jandah bin Ma’ad

19.  Muzhar anak dari Nazaz dari isterinya Saudah binti ‘Ak

20.  Nazaz anak dari Ma’ad dari isterinya Ma’anah binti Jausyam dari suku Jurhum

21.  Ma’ad anak dari Adnan.

Silsilah keturunan Rasulullah SAW sampai kepada Adnan ini merupakan nasab Rasulullah SAW yang disepakati shahih di sisi ulama tarikh dan ulama hadits. Adapun silsilah di atasnya, maka tidak ada riwayat yang shahih tentangnya. Namun telah terjadi ijmak ulama bahwa silsilah keturunan Rasulullah SAW sampai kepada Nabi Ismail bin Ibrahim ‘alaihimaassalam. (Nurul Yaqin : 3-5)

Isteri-isteri Nabi SAW

Isteri-isteri Nabi SAW yang disepakati para ulama berjumlah sebelas orang, enam orang diantaranya berasal dari suku Quraisy, yaitu Khadijah binti Khuwailid, ‘Aisyah bin Abu Bakar, Hafsah binti Umar bin Khathab, Ummu Habibah binti Abu Sufyan, Ummu Salamah binti Abu Umayyah, Saudah binti Zam’ah. Adapun yang bukan suku Quraisy tapi masih bangsa Arab berjumlah empat orang, yaitu Zainab binti Jahsyi, Maimunah binti al-Haarits al-Hilaliyah, Zainab binti Khuzaimah dan Juwairiyah binti al-Haarits al-KHuzaa’iyah. Sedangkan seorang lagi bukan berasal dari bangsa Arab, yaitu Safiyah binti Hay. beliau ini berasal dari Bani Israil.

(Al-Mawahib al-Laduniyah bi Manhi al-Muhammadiyah, karya Syihabuddin al-Qisthalaniy: I/490-491)

Putra-putri Nabi Muhammad SAW

Adapun anak Nabi SAW yang disepakati para ulama berjumlah enam orang, dua anak laki-laki dan empat anak perempuan. Dua anak laki-laki tersebut bernama al-Qaasim dan Ibrahim. Adapun empat anak perempuan adalah Zainab, Ruqayyah, Ummi Kaltsum dan Fathimah. Keempat anak perempuan ini sempat hijrah bersama Nabi SAW. Menurut Ibnu Ishaq, selain yang enam di atas, Nabi SAW juga mempunyai anak bernama al-Thahir dan al-Thaib. Maka menurut Ibnu Ishaq, anak Nabi SAW berjumlah delapan orang, empat laki-laki dan empat perempuan. Al-Zubair bin Baakar mengatakan, Nabi SAW mempunyai anak selain Ibrahim dan al-Qaasim, yaitu Abdullah. Nama lain dari Abdullah ini adalah al-Thaib dan al-Thahir. Dengan demikian, menurut pendapat ini, anak Nabi SAW berjumlah tujuh orang, tiga laki-laki dan empat perempuan. Al-Darulquthniy mengatakan, pendapat ini lebih kuat sandarannya. Kemudian al-Qisthalaniy mengatakan, yang lebih shahih bahwa anak Nabi SAW, tiga laki-laki dan empat perempuan, semuanya merupakan anak dari isteri beliau Khadijah r.a. kecuali Ibrahim. (Al-Mawahib al-Laduniyah bi Manhi al-Muhammadiyah, karya Syihabuddin al-Qisthalaniy: I/478-479)

Apakah Habib/Sayyid dan Syarifah Merupakan Keturunan Nasab Nabi SAW?

Fathimah r.a. mempunyai anak dari perkawinannya dengan Ali bin Abi Thalib lima orang, tiga laki-laki dan dua perempuan. Laki-laki bernama Hasan, Husein dan Muhsin. Namun Muhsin wafat ketika usianya masih kecil. Sedangkan dua anak perempuan beliau bernama Ummi Kaltsum dan Zainab. (Al-Mawahib al-Laduniyah bi Manhi al-Muhammadiyah, karya Syihabuddin al-Qisthalaniy: I/478-479). Karena mempunyai sejarah khusus dan istimewa, Hasan dan Husein lebih populer dan sering disebut dalam sejarah dan sepertinya dikalangan umat Islam nyaris tidak ada yg tidak mengenalnya. Kemudian anak dan cucu-cucu dari Hasan dan Husein inilah oleh masyarakat Asia Tenggara dan Indonesia pada umumnya menisbah panggilan kepada mereka dengan label Habib atau Sayyid untuk yang laki-laki dan Syarifah untuk yang perempuan, yang diyakini sebagai keturunan nasab Nabi SAW. Pertanyaannya, apakah sah nisbah tersebut, mengingat Hasan r.a. dan Husein r.a. bukan keturunan Nabi SAW dari jalur laki-laki?.

Jawabannya, tidak diragukan lagi bahwa Hasan dan Husein merupaka cucu Rasulullah SAW dari anak perempuan beliau, Fathimah r.a. Adapun penisbatan kedua beliau ini dalam garis nasab Rasulullah SAW tidak sebagaimana lazimnya umat manusia lainnya merupakan hak istimewa dan kekhususan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda :

إنَّ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ

Sesungguhnya anakku ini adalah pemimpin (H.R. Bukhari)

 

Ibnu Hajar al-Asqalaniy mengatakan, maksudnya adalah al-Hasan bin ‘Ali (al-Talkhis al-Habiir: III/303). Dalam hadits ini, Rasulullah SAW menyebut Hasan r.a. sebagai anak. Ini mengisyaratkan bahwa Hasan r.a. merupakan garis keturunan nasab beliau. Pemahaman ini didukung lagi oleh sabda Rasulullah SAW :

كل بني آدم ينتمون إلى عصبة أبيهم إلا ولد فاطمة؛ فإني أنا أبوهم وأنا عصبتهم

Setiap anak Adam bersambung kepada pewaris ‘ashabah ayahnya kecuali anak Fathimah, sesungguhnya aku ini adalah bapak dan pewaris ‘ashabah mereka (H.R. al-Thabraniy)

 

Kandungan hadits ini juga datang dalam beberapa jalur yang berbeda. Karenanya, sebagian jalurnya menguatkan jalur yang lain. Selain itu, hadits ini juga didukung (syawahid) hadits riwayat al-Thabaraniy secara marfu’:

أن الله جعل ذرية كل نبي في صلبه وإن الله جعل ذريتي في صلب علي

Sesungguhnya Allah telah menjadikan keturunan setiap nabi dalam sulbinya dan sesunggugnya Allah telah menjadikan keturunanku dalam sulbi ‘Ali. (H.R. al-Thabraniy)

(Kasyf al-Khufaa: II/141)

 

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Habib/Sayyid dan Syarifah merupakan cucu-cucu nasab Rasulullah SAW melalui dua putra Fathimah binti Rasulullah SAW, yaitu Hasan r.a. dan Husein r.a,

Wallahu a’lam bisshawab

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar