Minggu, 05 April 2015

Tanda hitam di dahi bekas sujud shalat

1 Apr 15, 10:13 PM
tgk, bagaimana sebenarnya sebenarnya maksud dari hadist nabi tentang masalah nabi benci kepada tanda hitam yg ada di dahi, krna ada tgk2 yg memper-eleh msalah hitam di dahi,
dia mencontohkan abu kuta krueng dan abu tumin saja tidak hitam di dahi, bagaimna itu tgk??

Jawab :
Adanya pemahaman bahwa tanda hitam di dahi merupakan karunia Allah kepada orang-orang yang banyak sujud adalah berangkat dari pemahaman sebagian umat Islam terhadap firman Allah yang berbunyi :
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
Artinya : Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud (Q.S. al-Fath : 29)

Sebagaimana kita perhatikan ayat di atas, sebenarnya tidak ada penegasan bahwa yang dimaksud dengan bekas sujud tersebut adalah munculnya warna hitam di dahi, tetapi yang ada hanya perkataan “tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud”. Jadi bekas sujud tersebut ada pada wajahnya, tidak khusus pada dahi, tetapi bisa pada dahi dan juga bisa pada bagian wajah lainnya, bahkan juga bisa pada keseluruhan wajah. Untuk mencari penafsiran yang benar firman Allah ini, mari kita merujuk kepada penafsiran kitab-kitab tafsir yang mu’tabar yang sering menjadi rujukan ulama kita dalam menafsirkan al-Qur’an, yakni antara lain :
1.      Tafsir al-Khazin karya ‘Alauddin al-Khazin, menjelaskan :
Terjadi perbedaan pendapat ulama mengenai makna “tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” kepada dua pendapat. Pendapat pertama tanda itu muncul pada hari qiyamat nanti. Berdasarkan pendapat ini, dikatakan tanda itu berupa cahaya putih yang muncul pada wajah mereka yang dengan sebabnya mereka dikenali nanti di hari akhirat sebagai orang yang gemar sujud di dunia. Ini salah satu riwayat yang berasal dari Ibnu Abbas. Pendapat lain berdasarkan pendapat pertama ini adalah bagian wajah mereka yang kena sujud bagaikan bulan purnama. Pendapat lain mengatakan mereka akan dibangkit pada hari akhirat nanti dalam keadaan putih yang indah sehingga mereka dikenali dengannya.
Pendapat kedua mengatakan tanda itu muncul di dunia. Wajah mereka bersinar pada waktu siang karena banyak shalat pada waktu malam. Pendapat lain berdasarkan pendapat kedua ini mempunyai perilaku yang yang baik, khusyu’ dan tawadhu’. Pendapat lainnya bersih wajah karena berjaga malam. Hal itu dapat dikenali pada dua orang dimana salah satunya berjaga malam untuk shalat dan ibadah, sedangkan satunya lagi berjaga malam untuk main-main Maka begitu pagi tiba, nyatalah beda antara keduanya, pada wajah orang shalat muncul cahaya dan sinar, sedangkan pada wajah yang gemar main-main muncul kegelapan. Pendapat lain lagi berdasarkan pendapat kedua ini munculnya bekasan tanah pada dahi mereka karena mereka sujud atas tanah, bukan atas kain.[1]

2.      Tafsir Ibnu Katsir mengatakan :
Dalam menafsirkan tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka” Ibnu Abbas mengatakan perilaku yang baik. Mujahid dan lainnya mengatakan khusyu’ dan tawadhu’. Al-Suddi mengatakan shalat memperbaguskan wajah. Sebagian salaf mengatakan orang yang banyak shalat pada waktu malam akan memperbagus wajahnya pada waktu siang. [2]

3.      Tafsir al-Thabari ;
Dalam tafsirnya, Al-Thabari setelah menyebut pendapat-pendapat mengenai penafsiran “tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka” sebagaimana yang telah dikemukakan al-Khazin dan Ibnu Katsir di atas,  beliau mengatakan :
“Pendapat yang lebih tepat adalah sesungguhnya Allah Ta’ala memberitahukan bahwa mereka adalah kaum yang disifati dengan suatu sifat dari bekas sujud dan sifat itu tidak terkhusus pada suatu waktu, maka itu ada pada setiap waktu. Karena itu, tanda mereka yang dapat dikenali mereka dengan sebabnya adalah bekas Islam, yakni berupa khusyu’, hidayah, zuhud, perilaku yang baik, bekas menunai ibadah fardhu dan sunnatnya. Sedangkan di akhirat tanda-tanda mereka sebagaimana khabar tentangnya adalah putih pada wajahnya, putih pada tangan dan kakinya karena bekas wudhu’ dan putih wajah karena bekas sujud.[3]

4.      Tafsir al-Qurthubi :
Dalam Tafsir al-Qurthubi selain dari pendapat-pendapat di atas disebutkan juga  Malik menyatakan tanda mereka pada wajah mereka berupa bekas sujud, yaitu tanah yang bersangkut pada dahi mereka pada ketika sujud. Pendapat ini juga merupakan pendapat Sa’id bin Jubair. Ibnu Juraij mengatakan berwibawa dan bercahaya. Syimr bin Athiah mengatakan pucat wajah karena mendirikan malam. Hasan mengatakan apabila kamu melihat mereka, kamu sangka mereka sakit, padahal mereka tidak sakit. Zhahak mengatakan tidak ada bekas apapun pada wajah mereka, tetapi itu pucat.[4]
5.      Tafsir al-Jalalain dan Hasyiah nya, al-Shawi.
Dalam Tafsir al-Jalalain disebutkan cahaya putih yang dapat dikenali mereka dengan sebabnya di hari akhirat kelak. Dalam al-Shawi ‘ala al-Jalalain dikatakan terjadi perbedaan pendapat mengenai makna tanda tersebut. Sebagian ulama mengatakan bagian wajah yang kena sujud itu dilihat pada hari kiamat laksana bulan purnama. Pendapat lain mengatakan pucat wajah karena berjaga malam. Sebagian lain berpendapat khusyu’ yang muncul pada anggota tubuh sehingga seperti dilihat mereka dalam keadaan sakit, padahal mereka tidak sakit. Selanjutnya al-Shawi menegaskan tidak termasuk dari maksud tanda dari bekas sujud itu apa yang dilakukan oleh sebagian orang bodoh yang sengaja memperlihatkan tanda bekas sujud pada dahinya, maka itu adalah perbuatan kaum Khawarij. Kemudian al-Shawi mengutip hadits Nabi yang berbunyi :
اني لابغض الرجل واكره اذا رايت بين عينيه اثر السجود
Artinya : Sesungguhnya aku sangat membenci seseorang apabila aku melihat di antara dua matanya bekas sujud.[5]

Hadits yang dikemukakan oleh al-Shawi di atas merupakan inti dari hadits dari Syarik bin Syihab, beliau berkata :
 كُنْتُ أَتَمَنَّى أَنْ أَلْقَى رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يُحَدِّثُنِي عَنِ الْخَوَارِجِ، فَلَقِيتُ أَبَا بَرْزَةَ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ فِي نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَقُلْتُ:يَا أَبَا بَرْزَةَ، حَدِّثْنَا بِشَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَقُولُهُ فِي الْخَوَارِجِ. قَالَ: أُحَدِّثُكَ بِمَا سَمِعَتْ أُذُنَايَ وَرَأَتْ عَيْنَايَ: أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - بِدَنَانِيرَ يُقَسِّمُهَا، وَعِنْدَهُ رَجُلٌ أَسْوَدُ، مَطْمُومُ الشَّعْرِ، عَلَيْهِ ثَوْبَانِ أَبْيَضَانِ، بَيْنَ عَيْنَيْهِ أَثَرُ السُّجُودِ، فَتَعَرَّضَ لِرَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَأَتَاهُ مِنْ قِبَلِ وَجْهِهِ فَلَمْ يُعْطِهِ شَيْئًا، فَأَتَاهُ مِنْ قِبَلِ يَمِينِهِ فَلَمْ يُعْطِهِ شَيْئًا، ثُمَّ أَتَاهُ مِنْ خَلْفِهِ فَلَمْ يُعْطِهِ شَيْئًا، فَقَالَ: وَاللَّهِ يَا مُحَمَّدُ مَا عَدَلْتَ فِي الْقِسْمَةِ مُنْذُ الْيَوْمِ. فَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - غَضَبًا شَدِيدًا ثُمَّ قَالَ: " وَاللَّهِ لَا تَجِدُونَ بَعْدِي أَحَدًا أَعْدَلَ عَلَيْكُمْ مِنِّي " قَالَهَا ثَلَاثًا.ثُمَّ قَالَ: " يَخْرُجُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ رِجَالٌ - كَانَ هَذَا مِنْهُمْ - هَدْيُهُمْ هَكَذَا، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ، كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، لَا يَرْجِعُونَ إِلَيْهِ ". وَوَضَعَ يَدَهُ عَلَى صَدْرِهِ " سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ، لَا يَزَالُونَ يَخْرُجُونَ حَتَّى يَخْرُجَ آخِرُهُمْ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ " قَالَهَا ثَلَاثًا " شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ " قَالَهَا ثَلَاثًا».
Artinya : Aku berharap bisa bertemu dengan salah seorang shahabat Rasulullah SAW yang bisa menceritakan hadits tentang Khawarij kepadaku. Suatu hari aku berjumpa dengan Abu Barzah yang berada bersama satu rombongan para shahabat pada hari ‘Arafah. Aku berkata kepadanya, “Ceritakanlah kepadaku hadits yang engkau dengar dari Rasulullah SAW tentang Khawarij !”. Beliau berkata, “Akan kuceritakan kepada kamu suatu hadits yang didengar sendiri oleh kedua telingaku dan dilihat oleh kedua mataku. Sejumlah uang dinar diserahkan kepada Rasulullah SAW lalu beliau membaginya. Ada seorang yang berkulit hitam dan plontos kepalanya dan ada bekas sujud di antara kedua matanya. Dia mengenakan dua lembar kain berwarna putih. Dia mendatangi Rasulullah SAW dari arah depan, tetapi Rasulullah SAW tidak memberinya sesuatupun, kemudian dia mendatanginya dari arah kanan, tetapi Rasulullah SAW juga tidak memberikannya sesuatupun, lalu dia mendatanginya dari arah belakang, namun Rasulullah SAW pun tidak memberikannya. Dia lantas berkata, “Hai Muhammad hari ini engkau tidak membagi dengan adil”. Mendengar ucapannya, Nabi marah besar. Beliau bersabda, “Demi Allah, setelah aku meninggal dunia kalian tidak akan menemukan orang yang lebih adil dibandingkan diriku”. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. Kemudian beliau bersabda, “Akan keluar dari arah timur orang-orang yang seperti itu penampilan mereka. Dia adalah bagian dari mereka. Mereka membaca al-Qur’an namun al-Qur’an tidaklah melewati tenggorokan mereka. Mereka melesat dari agama sebagaimana anak panah melesat dari binatang sasarannya kemudia mereka tidak akan kembali kepada agama. Rasulullah SAW meletak tangan beliau di dadanya, kemudian mengatakan, ciri khas mereka adalah plontos kepala. Mereka akan selalul muncul sehingga muncul yang terakhir dari mereka. Apabila kalian melihatnya, maka bunuhlah mereka. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. Mereka adalah seburuk-buruk kejadian dan makhluq. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. (H.R. Ahmad dan al-Azraq bin Qais, telah dinyatakan tsiqqah oleh Ibnu Hibban, sedangkan rijal lainnya adalah shahih)[6]

Kesimpulan
1.      Tidak ditemukan penafsiran ulama tafsir sebagaimana terlihat dalam kutipan di atas yang menafsirkan bahwa tanda sujud yang dimaksud dalam firman Allah Q.S. al-Fath : 29 di atas bermakna tanda hitam di dahi sebagaimana anggapan sebagian umat Islam dewasa ini. Bahkan ada hadits yang mencela orang-orang yang mempunyai tanda hitam tersebut.
2.      Menurut hemat kami celaan Rasulullah SAW sebagaimana tersebut dalam hadits di atas berlaku bagi orang-orang yang sengaja membuat tanda tersebut (boleh jadi  sengaja menekan dengan keras ketika sujud) untuk memperlihat kepada orang lain (riya) bahwa dia adalah orang yang gemar sujud kepada Allah. Ini merupakan ciri khas orang Khawarij sebagaimana penjelasan hadits di atas dan juga sebagaimana yang dikemukakan oleh al-Shawi di atas.
3.      Orang yang tidak ada tanda hitam pada sujudnya tidak berarti dia bukan orang yang gemar sujud, karena kalau sujud dengan tekanan yang pelan atau sujud atas lapik seperti kain, sajadah dan lainnya, maka Insya Allah dahinya tidak berbekas.
4.      Boleh jadi seseorang karena gemar sujud, maka dahinya berbekas tanda hitam.  Mudah-mudahan bagi orang ini, Allah menggantikan dahinya tersebut dengan dahi yang bercahaya di hari akhirat kelak seandainya tanda hitam itu bukan karena dibuat-buat.




[1] ‘Alauddin al-Khazin, Tafsir al-Khazin, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Juz. IV, Hal. 172
[2] Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut Juz. VII, Hal. 337
[3] Al-Thabari, Tafsir al-Thabari, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 265
[4] Al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, Maktabah Syamilah, Juz. XVI, Hal. 293
[5] Al-Shawi, Hasyiah al-Shawi ‘ala al-Jalalain, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, Indonesia, Juz. IV, Hal. 106
[6] Al-Haitsami, Majma’ al-Zawaid, Maktabah Syamilah, Juz. VI, Hal. 229, No. Hadits 10408

50 komentar:

  1. Dalam ayat 29 Surah Al Fath berkenaan Para Sahabat Nabi r.anhum. diibaratkan bagai sebatang pohon yang menghasilkan banyak tunas dan cabang cabangan hingga menjadi besar dan teguh pohon itu. Mudah mudahan kitalah sebahagian tunas dan cabangan itu.
    Dan adalah cabangan dari satu pohon itu tidaklah berbeza dari pohon asalnya, cuma tentunya lebih kecil batangnya dan lebih sedikit daun, bunga dan buahnya.
    Sifat penting mereka, keras tegas terhadap orang kafir, berkasih sayang, lemah lembut terhadap sesama mukmin, dapat dilihat mereka itu ruku' dan sujud mengharap redha Allah swt.
    Kesan keikhlasan amal soleh mereka yang semata mata mengharap redha Allah swt dapat dilihat pada wajah wajah dan diri diri mereka, yang berseri wajahnya, baik mulia akhlaknya, tenang tawaddu' berlemah lembut sopan perilaku dan perkataannya yang menjadi tanda bagi orang orang yang bertaqwa..
    Moga menjadilah kita golongan yang mengikuti mereka (Para Sahabat Nabi) dengan sebaik baiknya yang disebut dalam ayat 100 surah 9.
    Sebagaimana mereka, sedikit sebanyak seperti itu jugalah seharusnya kita yang menjadi pengikut mereka yang terhasil darl tunas dan cabangan mereka.

    BalasHapus
  2. مدونة رائعة ... نرجو زيارتكم في مدوتنا
    http://maktabana.blogspot.com
    جامع الكتب المصورة PDF

    BalasHapus
  3. Saya menggoogle gambar gambar personaliti yg saya yakin agamanya, tak juga kedapatan tanda hitam di dahinya. Begitu juga rakan rakan sahabat yg rajin ke masjid dan ke surau, yg sesetengahnya hampir tiap waktu, juga tak kelihatan tanda hitam di dahinya.

    BalasHapus
  4. Aq salah satu yg ada d dahiq.. Tapi apakah hrs berhenti sujud, berhenti sholat, padhl ketika aq sujd sdh dg pelan dg tumpuan pad tanganq sdh memakai songko kok msh jg berbekas. Aq tdk ingin diccemooh org, diejek gara2 ada tanda hitam di dahiq dblg riak. Apa aq berhenti saja sholat????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan pernah berhenti sujud ,,sesungguhnya aku juga ada tanda di dahi, biarlah orang mencemooh kita ... itu hanya tafsir dari manusia . Hanya Allah Swt. Yg maha mengetahui apa yg ada di bumi dan apa yg ada di langit. Jangan pernah berhenti sujud (shalat)

      Hapus
    2. bukan berhenti sujud bro, tapi perbaikilah sujudmu, sesunhhugnya sujud yang benar tidak akan meninggalkan luka di kening, sujud yang benar bertumpu pada tangan, rasakanlah insyaAllah hatimu tenang dan terjauh dari berbangga diri dengan berjidat hitam.

      Hapus
    3. sesungguhnya Allah lah yg maha tahu dan maha benar, siapakah yg lebih tahu mengenai solat?? manusia?? atau Allah?? siapakah yg berhak memasukkan seorang hamba ke neraka atau surga?? manusia kah?? atau Allah?? seolah olah yg berjidat hitam selalu dianggap riya', dari mana kamu tahu wahai anak manusia?? khusnuzan itu lebih baik.. janganlah menjadi pemecah agama yg indah ini, bukankah Allah Maha besar, Ia menjadikan perbedaan agar manusia menyadari kebesaran-Nya.

      Hapus
  5. Aq salah satu yg ada d dahiq.. Tapi apakah hrs berhenti sujud, berhenti sholat, padhl ketika aq sujd sdh dg pelan dg tumpuan pad tanganq sdh memakai songko kok msh jg berbekas. Aq tdk ingin diccemooh org, diejek gara2 ada tanda hitam di dahiq dblg riak. Apa aq berhenti saja sholat????

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya, dgn pembahasan dlm tulisan di atas, masalah sdr itu tdk menjadi persoalan lagi

      Hapus
    2. rajin pakai cream cuci muka selalu insyallah akan hilang tanda2 hitam di dahi itu jika mau hilang , jika tidak biar kan aje !

      Hapus
    3. hihihihi....lebih baik anda bertanya pada diri sendiri..anda muslim atau bukan??logikanya begini,jika anda membasuh muka dgn tangan anda,dan pasti itu anda lakukan,pasti juga tangan anda menekan wajah anda,apakah usapan tangan anda itu meninggalkan bekan tanda hitam??berapa kali anda mengusap wajah anda dan berapa kali anda bersujud,lebih banyak mana ketemunya dahi dgn tempat sujud anda atau dgn tangan anda..maka lihatlah setelah anda mengusap wajah anda dgn tangan,apakah hitam semua wajah anda??

      Hapus
    4. berhenti shalat adalah sifat syaithannya muncul..emang kkau shlatnya gak ikhlas nmpak kali alasan biar gak usah shalat.
      mari shalat yang ikhlas.luruskan niat karna Allah

      Hapus
    5. BAGI ANDA YANG TAMPAK TANDA HITAM PADA DAHI ANDA MAKA BERBAHAGIALAH KARENA AKHIRNYA SEKARANG INI YANG LEBIH MEMPERMASALAHKAN TANDA HITAM INI ADALAH ORANG - ORANG YANG TIDAK TAMPAK TANDA PADA DAHINYA DENGAN ALASAN HADIST SHAHIH ATAU TAKUT RIYA.. APAPUN ALASAN MEREKA UNTUK MEMPERMASALHKAN TANDA HITAM INI AKHIRNYA TERUNGKAP PENGERTIAN CIRI ORANG YANG AKAN MENIMBULKAN PERPECAHAN KARENA BEDA PENDAPAT TENTANG ATSARUSSUJUD ( BEKAS SUJUD ).
      JANGAN PERNAH MENDAHULUKAN LOGIKA DI ATAS KETERANGAN QUR'AN & SUNNAH.. KARENA LOGIKA ULAMA SEKALIPUN BISA CACAT,. ULAMA MANAPUN YANG MENGATAKAN LOGIKANYA TIDAK CACAT MAKA SEBENARNYA DIALAH YANG PALING CACAT.. Wallahu A'lam bishawab.

      Hapus
    6. bersyukurkurlah yg punya tanda hitam karena itu pemberiaan Allah SWT, diterima dan shyahnya sholat hanya Allah SWT hakim yg sebenarnya

      Hapus
    7. Beribadah menurut kepercayaan masing-masing...
      Tuntutlah ilmu dari buaian orang tua sampai ke liang lahat,,,jgn menyerah!!! Kaji lebih dalam...hidayah pasti datang,jgn puas dgn sedikit ilmu yg kita dapat...semua benar,,,selagi kita mau bersujud,,yg gak benar yg tidak bersujud,belajar terus,benahi perbaiki ibadah kita!!!

      Hapus
  6. Iya memang banyak saudara kita yg hitam dhinya

    BalasHapus
  7. Semua yg coment dan nulis adalah seorang yg berkayinan agama islam. Anehnya mendebat soal tanda hitam di jidat..bolehkan saya tersenyum

    BalasHapus
  8. Pahami lagi hadits nabi .. tntang kaum khawarij. Ciri2 nya, pahami. Kalau memang ada tanda hitam tanpa sengaja riya, kalau memang agama benar2 keyakinan dan dijalankan secara kaaffah, jgn sampai salah paham menilai hadits nabi tersebut. Artikel ini hanya menyampaikan, jadi pandai2lah ambil intisari dari suatu artikel, jgn langsung su'udzhon saudaraku :)
    Intisari yg ane dapat :
    - Jangan sampai riya ibadah, juga riya2 yg lain
    - Jangan mudah mengagung2kan orang2 yg ada bekas sujud di dahi
    - jangan pula asal menghakimi orang dgn bekas sujud yg hitam di dahi
    - Tafsir bekas sujud tsb artinya bukan bekas sujud yg dibuat2.
    - dll

    BalasHapus
  9. Saudaraku muslim.. tidaklah bijaksana mempersoalkan tanda hitam di dahi..jangan berprasangka buruk thd org2 yg sholat.. krn prasangka buruk terhadap org2 yg sholat adalah perbuatan org2 fasik... Sedangkan kita tau sebaik2nya perbuatan adalah sholat. Biarkan mereka sholat utk allah.. karena ada atau tidaknya tanda hitam bukam suatu yg perlu di jadikan kita utk memfitnah sesama muslim.. hati2 dg perbuatan2 yg mirip perbuatan nasrani atau yahudi yaitu suka memfitah org yg sholat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya jangan lupa baca juga point ke empat broo yg paling akhir.... diatas sama sekali tidaklah memfitnah...!!!

      Hapus
    2. Makanya baca juga yang point ke empat sauadaraku diatas sama sekali tidaklah ada unsur fitnah dalam tulisan diatas... menurut sy pribadi marilah kita melihat dan mencontoh kepada Rasulullah dan para sahabat"nya yg tidak lagi diragukan sujud mereka... apakah mereka ada bekas sujud hitam didahinya..??? Selama ini yang sy ketahui beliau hanya kaki saja bengkak krna kelamaan berdiri saat sholat..!!!! Marilah kita membuka cakrawala berfikir dengan landasan yg rasional... syukron

      Hapus
  10. Aku juga termasuk orang yang hitam dahinya.. aku malu punya hitam didahi karena terkadang orang selalu bilang rajin sholat. Tapinaku selalu membantah saya bilang AH TIDAK JUGA. Diaitulah ketakutan saya pada diri saya...aku ingin menghilangkan tanda hitam yang ada didahi.. ini tolong carikan aku solusi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak usah malu masbro. Kalau anda malu pada manusia brarti anda solat juga karena manusia. Biarin aja orang mau memuji atau menghina. Kalau dipuji gak usah ge er, kalau dihina gak perlu minder. Intinya biarin aja dah...

      Hapus
  11. BAGI ANDA YANG TAMPAK TANDA HITAM PADA DAHI ANDA MAKA BERBAHAGIALAH KARENA AKHIRNYA SEKARANG INI YANG LEBIH MEMPERMASALAHKAN TANDA HITAM INI ADALAH ORANG - ORANG YANG TIDAK TAMPAK TANDA PADA DAHINYA DENGAN ALASAN HADIST SHAHIH ATAU TAKUT RIYA.. APAPUN ALASAN MEREKA UNTUK MEMPERMASALHKAN TANDA HITAM INI AKHIRNYA TERUNGKAP PENGERTIAN CIRI ORANG YANG AKAN MENIMBULKAN PERPECAHAN KARENA BEDA PENDAPAT TENTANG ATSARUSSUJUD ( BEKAS SUJUD ).
    JANGAN PERNAH MENDAHULUKAN LOGIKA DI ATAS KETERANGAN QUR'AN & SUNNAH.. KARENA LOGIKA ULAMA SEKALIPUN BISA CACAT,. ULAMA MANAPUN YANG MENGATAKAN LOGIKANYA TIDAK CACAT MAKA SEBENARNYA DIALAH YANG PALING CACAT.. Wallahu A'lam bishawab.

    BalasHapus
  12. BAGI ANDA YANG TAMPAK TANDA HITAM PADA DAHI ANDA MAKA BERBAHAGIALAH KARENA AKHIRNYA SEKARANG INI YANG LEBIH MEMPERMASALAHKAN TANDA HITAM INI ADALAH ORANG - ORANG YANG TIDAK TAMPAK TANDA PADA DAHINYA DENGAN ALASAN HADIST SHAHIH ATAU TAKUT RIYA.. APAPUN ALASAN MEREKA UNTUK MEMPERMASALHKAN TANDA HITAM INI AKHIRNYA TERUNGKAP PENGERTIAN CIRI ORANG YANG AKAN MENIMBULKAN PERPECAHAN KARENA BEDA PENDAPAT TENTANG ATSARUSSUJUD ( BEKAS SUJUD ).
    JANGAN PERNAH MENDAHULUKAN LOGIKA DI ATAS KETERANGAN QUR'AN & SUNNAH.. KARENA LOGIKA ULAMA SEKALIPUN BISA CACAT,. ULAMA MANAPUN YANG MENGATAKAN LOGIKANYA TIDAK CACAT MAKA SEBENARNYA DIALAH YANG PALING CACAT.. Wallahu A'lam bishawab.

    BalasHapus
  13. Kita mengatakan kita ini terbatas ilmunya, tp kita berani menyimpulkan dlm ketidaktahuan kita bhw ulama yg menafsirkan ttg suatu ayat Quran adalah ulama berlogika cacat, krn tdk sesuai dg keinginan kita. Ternyata Islam belum berhasil melembutkan hati kita, bahkan pemahaman ttg Islam yg keliru semakin mengeraskan hati kita ini.

    BalasHapus
  14. Berlindung lah sama Allah dari sifat riya jika asa tanda hitam di kening

    BalasHapus
  15. Asslm'lkm wr. Wb.
    Saudara2 q seiman dan sekeyakinan "Mudah2an kita semua senantiasa di berikan kekuatan,iman dan islam oleh Alloh SWT sehingga kita bs menjalankan apa yg Alloh SWT Perintahkan dan dpt menjauhi segala yg Alloh SWT larang, Amiin... saya mencoba membaca dari awal sepertinya ada yg tersakiti, ada yg marah dan ada yg cb meredam itu semua, kl mnurut sy sbtulnya mslah jidad hitam atau tidak hitam tdk usah kita besar2kan yg akhirnya menimbulkan adanya yg tersakiti dan tersinggung, krn sbenarnya Alloh SWT sdh jelas apa yg di inginkan dari hambanya... "Alloh SWT tdk akan melihat cantik dan tampanny wajah seseorang, dan tdk akan melihat harta kekayaan seseorang, Akan tetapi yg Alloh SWT lihat adalah isi hati dan amal perbuatan seseorang" jd sdh jelas tdk usah kita permasalahkan orang yg jidadnya hitam atau tidak, kita sesama muslim hrs bs saling menghargai dan menghormati, mslah saudara kita yg biasanya hitam kita Gettysburg (baik sangka saja) itu akan menambah pahala kita, jd kita introspeksi diri kita masing2 yg penting kita sama2 belajar meluruskan di setiap niat kita supaya tdk salah niyat yg berujung tdk diterimanya amalan ibadah kita dan bahkan menjadi dosa yg kita dpt kan... Mari kita sesama muslim harus bs menguatkan satu dgn yg lain itu akan lbh indah... wasslam'lkm wr.wb.

    BalasHapus
  16. Asslm'lkm wr. Wb.
    Saudara2 q seiman dan sekeyakinan "Mudah2an kita semua senantiasa di berikan kekuatan,iman dan islam oleh Alloh SWT sehingga kita bs menjalankan apa yg Alloh SWT Perintahkan dan dpt menjauhi segala yg Alloh SWT larang, Amiin... saya mencoba membaca dari awal sepertinya ada yg tersakiti, ada yg marah dan ada yg cb meredam itu semua, kl mnurut sy sbtulnya mslah jidad hitam atau tidak hitam tdk usah kita besar2kan yg akhirnya menimbulkan adanya yg tersakiti dan tersinggung, krn sbenarnya Alloh SWT sdh jelas apa yg di inginkan dari hambanya... "Alloh SWT tdk akan melihat cantik dan tampanny wajah seseorang, dan tdk akan melihat harta kekayaan seseorang, Akan tetapi yg Alloh SWT lihat adalah isi hati dan amal perbuatan seseorang" jd sdh jelas tdk usah kita permasalahkan orang yg jidadnya hitam atau tidak, kita sesama muslim hrs bs saling menghargai dan menghormati, mslah saudara kita yg biasanya hitam kita Gettysburg (baik sangka saja) itu akan menambah pahala kita, jd kita introspeksi diri kita masing2 yg penting kita sama2 belajar meluruskan di setiap niat kita supaya tdk salah niyat yg berujung tdk diterimanya amalan ibadah kita dan bahkan menjadi dosa yg kita dpt kan... Mari kita sesama muslim harus bs menguatkan satu dgn yg lain itu akan lbh indah... wasslam'lkm wr.wb.

    BalasHapus
  17. kadang suka miris aja, dikira sombong, riya, gimana ya namanya juga manusia pasti ada rasa nyelekit disinggung gitu..
    saya juga termasuk orang yang punya hitam di jidat, hitam ini didapat secara tidak sengaja, namun kalo dibalikin ke niat buat ngehadepin komen miring "inna a'malu binniyat" toh shalat hanya untuk Allah azza wa jalla.

    Wallahu bima ta'maluna khobir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asslm'lkm wr. Wb.Saudara2 q seiman dan sekeyakinan"Mudah2an kita semua senantiasa di berikan kekuatan,iman dan islam oleh Alloh SWT sehingga kita bs menjalankan apa yg Alloh SWT Perintahkan dan dpt menjauhi segala yg Alloh SWT larang, Amiin... saya mencoba membaca dari awal sepertinya ada yg tersakiti, ada yg marah dan ada yg cb meredam itu semua, kl mnurut sy sbtulnya mslah jidad hitam atau tidak hitam tdk usah kita besar2kan yg akhirnya menimbulkan adanya yg tersakiti dan tersinggung, krn sbenarnya Alloh SWT sdh jelas apa yg di inginkan dari hambanya... "Alloh SWT tdk akan melihat cantik dan tampanny wajah seseorang, dan tdk akan melihat harta kekayaan seseorang, Akan tetapi yg Alloh SWT lihat adalah isi hati dan amal perbuatan seseorang" jd sdh jelas tdk usah kita permasalahkan orang yg jidadnya hitam atautidak, kita sesama muslim hrs bs saling menghargai dan menghormati, mslah saudara kita yg biasanya hitam kita Gettysburg (baik sangka saja) itu akan menambah pahala kita, jd kita introspeksi dirikita masing2 yg penting kita sama2 belajar meluruskan di setiap niat kita supaya tdk salah niyat yg berujung tdk diterimanya amalan ibadah kita dan bahkan menjadi dosa yg kita dpt kan... Mari kita sesama muslim harus bs menguatkan satu dgn yg lain itu akan lbh indah... wasslam'lkm wr.wb.

      Hapus
    2. Asslm'lkm wr. Wb.Saudara2 q seiman dan sekeyakinan"Mudah2an kita semua senantiasa di berikan kekuatan,iman dan islam oleh Alloh SWT sehingga kita bs menjalankan apa yg Alloh SWT Perintahkan dan dpt menjauhi segala yg Alloh SWT larang, Amiin... saya mencoba membaca dari awal sepertinya ada yg tersakiti, ada yg marah dan ada yg cb meredam itu semua, kl mnurut sy sbtulnya mslah jidad hitam atau tidak hitam tdk usah kita besar2kan yg akhirnya menimbulkan adanya yg tersakiti dan tersinggung, krn sbenarnya Alloh SWT sdh jelas apa yg di inginkan dari hambanya... "Alloh SWT tdk akan melihat cantik dan tampanny wajah seseorang, dan tdk akan melihat harta kekayaan seseorang, Akan tetapi yg Alloh SWT lihat adalah isi hati dan amal perbuatan seseorang" jd sdh jelas tdk usah kita permasalahkan orang yg jidadnya hitam atautidak, kita sesama muslim hrs bs saling menghargai dan menghormati, mslah saudara kita yg biasanya hitam kita Gettysburg (baik sangka saja) itu akan menambah pahala kita, jd kita introspeksi dirikita masing2 yg penting kita sama2 belajar meluruskan di setiap niat kita supaya tdk salah niyat yg berujung tdk diterimanya amalan ibadah kita dan bahkan menjadi dosa yg kita dpt kan... Mari kita sesama muslim harus bs menguatkan satu dgn yg lain itu akan lbh indah... wasslam'lkm wr.wb.

      Hapus
  18. YANG MERASA JIDAT HITAM TIDAK USAH TERSINGGUNG . KARENA MAU WARNA JIDAT HITAM, MERAH, PUTIH TIDAK LAH JADI PATOKAN, YANG PENTING ALLAH RIDHO SAMA KITA.
    JUSTRU YANG PATUT KITA WASPADAI HADIS ABI ZAR DIATAS YANG MENCERITAKAN CIRI-CIRI KHAWARIJ ADALAH ADA BEKAS SUJUD DIATARA KEDUA MATANYA BAHKAN DISEBUTKAN MEREKA LANCAR DAN HEBAT ALQUR'ANNYA. SARAN SAYA SIH, TINGGAL SATU CIRI LAGI YAITU APAKAH MEREKA MENGATASNAMAKAN HADIS ATAU ALQUR'AN UNTUK MENYALAHKAN ORANG LAIN YANG SEIMAN DENGANNYA . KALAU CIRI INI ADA MAKA PERSISLAH SEPERTI KHAWARIJ DIZAMAN ALI BIN ABI THALIB YANG MENOLAK ALI DAN MUAWIYAH DENGAN UNGKAPAN "LA HUKMA iLLA LLAH. " KAMI TIDAK AKAN BERHUKUM KECUALI KEPADA ALLAH"

    BalasHapus
  19. Assalamualaikum Wr Wb. Ustadz/ Kyai Tengku Alizar Usman saya tidak mengharapkan adanya hitam dalam dahi saya tapi saya tidak tahu kenapa muncul tanda itu padahal saya sudah berusaha sujud dengan bertumpu pada tangan .
    Bagaimana caranya menghilangkan hitam pada dahi saya? Saya tidak mau dianggap riya karena dunia itu fana.
    Siapa yang menanam padi pasti akan tumbuh rumput dan siapa yang menanam rumput tidak akan tumbuh padi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. riya itu dlm hati. kalau sdr tidak riya kenapa haruss bingung gitu. ngapain sdr hirau kata orang, kalau memang tanda hitam bukan sdr sengaja bikinnya untuk diliat orang . baca kembali tulisan kami di atas pelan2.
      wasaalam

      Hapus
  20. Terkait dengan dahi yang hitam,

    Nabi pernah mengajari tata cara shalat yang benar kepada seseorang. Di antara yang beliau ajarkan adalah beliau bersabda:

    إِذَا سَجَدْتَ فَمَكِّنْ لِسُجُودِكَ

    “Jika engkau sujud maka berilah tekanan pada sujudmu.” (HR Abu Daud no 859 dari Rifa’ah bin Rafi’ dan dinilai hasan oleh al Albani)

    عَنْ أَبِى حُمَيْدٍ السَّاعِدِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا سَجَدَ أَمْكَنَ أَنْفَهُ وَجَبْهَتَهُ مِنَ الأَرْضِ وَنَحَّى يَدَيْهِ عَنْ جَنْبَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ

    Dari Abu Humaid as Sa’idi: “Sesungguhnya Nabi jika bersujud beliau menekankan hidung dan dahi beliau di tempat sujud, menjauhkan kedua tangannya dari dua lambungnya dan meletakkan kedua telapak tangannya sejajar dengan bahunya.” (HR Tirmidzi no 270. Hadits ini dinilai sebagai hadits hasan shahih oleh Tirmidzi dan dinilai shahih oleh al Albani)

    Tentang makna dua hadits di atas al Albani mengatakan:

    “Hadits di atas menunjukkan bahwa yang dimaksud meletakkan dahi ketika sujud tidak cukup dengan hanya menyentuhkan dahi di tempat sujud. Yang benar ada kewajiban untuk memberikan beban kepala dan leher pada tempat sujud sehingga dahi itu dalam posisi yang kokoh di tempat sujud. Artinya jika orang yang shalat tersebut bersujud di atas kapas, rumbut atau benda yang diisi kapas atau rumput maka orang tersebut wajib menekankan kepalanya sehingga benda yang menjadi tempat sujud itu tertekan karenanya dan seandainya tangan orang tersebut diletakkan di bawah benda tadi maka akan ada bekas di tangan. Jika tata cara sujud semacam ini tidak dilakukan maka sujud tersebut adalah sujud yang tidak sah menurut pendapat yang paling kuat dalam pandangan para ulama bermazhab syafii.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hadist diatas sanagat benar saudaraku... makna menekan diatas tentulah tidak menekan sekuat tenaga apalagi menggesek"kannya sehingga dapat menimbulkan luka atau lepuhan pada dahi...akan tetapi dengan penekanan yg sesuai dengan kadarnya yg penting memenuhi syarat yaitu dipastikannya rapatnya dahi dan hidung... wallahu a'lam.. syukron

      Hapus
    2. Seorang yg menjaga muakkad akan sholat sbnyak + - 40 rakaat jadi sbnyak 80x sujud. Sekali sujud bisa 30-60 dtik dg tujuan memanjangkan/melamakan sujud sbg sunah yg lain dan dahi menahan beban berat kepala ktika sujud sedngkan tangan menahan beban pundak/badan atas supaya tuma'ninah karena syarat syah sujud harus tuma'ninah. Mau tidk mau pasti akan ada bekas. Knp nabi membenci yg plontos(tanpa penutup kepala) karena seolah2 org itu ingin memperlihatkan bekas tanda sujud tidak menutupinya dg kopiah atau ketu kalo di indonesia

      Hapus
  21. Bismillah... begini saudaraku menurut sy pribadi yg mengetahui kadar keikhlasan seseorang itu hanyalah dirinya sendiri dan Allah swt...krna ini adalah menyangkut ranah batin..akan tetapi marilah kita melihat dan mencontoh kepada Rasulullah saw dan para sahabat"nya yg tidak lagi diragukan sujud mereka... pertanyaannya apakah mereka ada bekas sujud hitam didahinya..???tentu tidakalah didapati dalam sejarah manapun,namun sejauh ini yang sy ketahui beliau hanya mengalami bengkak pada betisnya dikrnakan kelamaan berdiri saat sholat..!!!! Marilah kita membuka cakrawala berfikir dengan landasan yg rasional... syukron

    BalasHapus
  22. Sujud diatas batu koral yg lancip! haha bukannya item lage tu jidat yg ada berdarah tu jidat!

    BalasHapus
  23. Sujud di atas batu koral aj yg lancip haha..yang ada bukannya item malah berdarah tu jidat

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. Hadist terakhir tidak menyebutkan bahwa rasulullah salallahu alaihi wassalam menyebutkan sama sekali tentang jidat hitam. Tapi yg disorot adalah kepala plontos. Yg menyebut jidt hitam adl perawi nya bukan rasul sendiri. Hadist yg menyatakan rasul membenci org yg ada tanda hitam diantara kedua matanya tidak ada keterangan shahih atau dhaifnya tetapi justru merujuk pada hadist terakhir. Ya Rabb jauhknlah kami dari fitnah riya dan syirk sejauh jarak antara yang bathil dan haq. Amiiin.

    BalasHapus
  26. Di kampung tetangga kampungku ada orang yang mendadak dahi hitam, padahal baru beberapa bulan katanya ikut pengajian x( mf tidak saya sebut nama pengajiannya).
    Bolehkah saya bingung alias heran.......!!!@#$%

    BalasHapus
  27. Pd ga paham y,mungkin yg d maksud ialah agar terhindar dr"riya",di karenkan makin rajin kita ibdah makin kuat syaitan menggoda kita,terbersit aja d dalam hati kita merasa kita punya tanda hitam kita merasa orang ahli ibadah itu sudah riya bro,maka nya untuk menghindari nya kalo kita perbaiki sujud kita sesuai ajaran nabi,,,,piss damai y bro

    BalasHapus
  28. Mungkin maksud nya agar kita terhindar dr riya,,kan itu lebih baik,,ingat makin kuat ibdah kita godaan jg smakin kuat...

    BalasHapus
  29. Yg penting jidat hitam Bkn Dpt d sengaja atau d buat2,biiarkan OrNg berkata Ap tentang jidat hitam

    BalasHapus
  30. Hmmmm....
    Pedoman hidup umat islam AL-QUR'AN & HADIST
    dipelajari dipahami berdasarkan tafsir para Ulama,,,dicerna dgn akal pikiran yg sehat.

    BalasHapus