كنت كنزاً لا أعرف، فأحببت أن أعرف فخلقت خلقاً فعرفتهم بي
فعرفوني
Aku pada
mulanya adalah perbendaharaan yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal,
maka Kuciptakan makhluk untuk memperkenalkanku kepada mereka, maka merekapun
mengenal-Ku
Berikut perkataan
ahli hadits dalam mengomentari hadits di atas :
1.
Al-Shakhawi mengatakan :
“Ibnu al-Taimiyah
mengatakan, ini bukan kalam Nabi SAW, tidak dikenal sanadnya, baik shahih
maupun dha’if. Pendapat ini juga telah diikuti oleh al-Zarkasyi dan guru kami
(Ibnu Hajar al-Asqalani).[1]
2.
Al-Suyuthi mengatakan :
“Hadits ini tidak
ada asal baginya.”[2]
3.
Mulla Ali al-Qaari
mengatakan :
“Para Hafizh seperti Ibnu
al-Taimiyah, al-Zarkasyi dan al-Shakawi telah menjelaskan bahwa tidak ada asal
bagi hadits ini.”[3]
[1] Al-Sakhawi, al-Maqashid
al-Hasanah, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Hal. 327, No. 838
[2] Al-Suyuthi, al-Durar
al-Muntatsarah fi al-Ahadits al-Muntatsirah, (Dicetak pada hamisy kitab
al-Fatawi al-Haditsiah), Darul Fikri, Beirut, Hal. 187
[3] Mulla Ali al-Qaari,
al-Masnu’ fi Ma’rifah al-Hadits al-Mauzhu’, Maktab al-Mathbu’aat
al-Islamiyah, Halab, Hal. 141, No. 232
Mengapa mengambil pendapat si ibnu taimiyah...bukan kah dia ulama yg jauh pahamnya dgn ahlusunnah wal jamaah.
BalasHapusBetul, itu sih menurut ibnu taimiyah
HapusBetul, itu sih menurut ibnu taimiyah
Hapusibnu taimiyah? emang siape dia
HapusIbnu Taimiyah termasuk ulama akhir zaman dan suka membid'ahkan serta mengkafirkan orang yang tidak sefaham dengan dia.
HapusYup.. Ibnu Taymiyah pd akhirnya diikuti firqoh² sesat & menyesatkan.. seperti wahabiy salafiy.. faham² tekstual & literal
HapusIbnu Thaimiyah telah mengkaji dan menyelidiki hadits ini. Kalau ada asalnya coba buktikan sanadnya. Sy rujuk jika ada. Tidak usah bertengjar
BalasHapusIbnu Thaimiyah telah mengkaji dan menyelidiki hadits ini. Kalau ada asalnya coba buktikan sanadnya. Sy rujuk jika ada. Tidak usah bertengjar
BalasHapusagama tidak serumit yg ada bayangkan...anda tentu punya akal,bagaimana anda akan menyembahnya jika tidak mengenalnya??
HapusIni baru benar pernyataannya.. jumpa dulu, baru kenal, baru bisa mengingat.. yang sudah mengalami baru paham, kalau yg tidak mengalami akan debat kusir terus
HapusApakah anda sudah berjumpa/melihat
HapusMungkin tidak.swmua hadist qudai harus terbuka kepada setiap.manusia
BalasHapusMungkin tidak semua hadist qudsi itu bisa terbuka untuk semua
BalasHapusInilah umatku selalu berebut hadist
BalasHapuskalau tak nak tengok pendapat ibnu taimiyah, kan penulis sudah hidangkan pendapat as-Suyuthi dan Ibnu Hajar al-Asqalani, tak nak baca or fahamkan or ape....
BalasHapusbuta ilmu dan hujah akibat kebencian ke kalian, suka jadikan polemik, lainlah penulis hidangkan Ibnu Taimiyah saja, Az-Zarkasyi, as-Shakawi tu tak cukup ke penilaian mereka...
Kira alhamdulillah pendapat mereka dalam isu ni sama, sekurang-kuranfnya ia meyakinkan kerana ramai ulama muktabar memberi penilaian tentanf hadith ini, yang patut dilihat perbahasan status hadith itu, bukan individu yang kalian benci sampai buta mata hati nak bedakan mana ilmu mana hujah mana emosi mana kebencian
Hadits Qudsi ko diragukan? bukankah hadits Qudsi juga sama dikumpulkan oleh para sahabat di jaman Khalifah Umar RA
BalasHapusBukankah hadits Qudsi dikumpulkan sama seperti Al Qur'an pada jaman Khalifah Umar RA
BalasHapustidak ada pengumpulan hadits (termasuk hadits qudsi) dalam bentuk tulisan pada masa sahabat nabi . yang ada hanya al-Quran. malah para sahabat melarang menulis hadits pada zamannya. karena kuatir bercampur dgn al-quran.
HapusBagaimana d larang penukidan hadist padahal hadist tempat penjelasan apa yg kurang jelas maknanya d qur'an sbg tafsir.. Seperti sholat kan g d jelaskan dlm qur'an ada duduk tahiyat, dll..
Hapusyg dilarang pada masa sahabat bukan penukilan, akan tetapi penulisan hadits. Coba baca ulang dgn cermat..
HapusIntinya klw kalian tau rahasia di dlm diri kalian maka kalian akan mengerti mksd dan tujuan hadis ni, didalam diri manusia da rahasia carilah rahasia tu, Awaluddin makrifatullah, pokok beragam mengenal pada allah
BalasHapussaya tak tau tentang hadist ini benar atau tidak.
BalasHapustapi makna yang terkandung dalam hadist yang dimaksud sangat dalam dan nyata,,,,
dan kalau kita positif, sy rasa gak ada bertentangan dengan islam
malah sangat bagus dan sesuai dengan al.quran...
bukankah allah itu rahasia yang tersembunyi
dan dia ingin agara umat manusia mengenalnya sehingga di utuslah para rosul...
sehingga manusia itu mengenal kepada penciptanya...
Tak kenal maka tak sayang... cinta sebatas nama.. apalah artinya... cinta sejati tak perlu di luahkan.. apalagi pendapat orang lain.. biarlah cinta sejati itu sebagai rahasia kita berdua
BalasHapusSiapaka aku ...
BalasHapusApakah aku adalah orang yang berlomba mendirikan bangunan tinggi itu ?
Padahal langit ditinggikan tanpa tiang dan padi semakin berisi maka semakin merunduklah ia ...
Oh diri, sudah puaskah engkau dengan bangunan tinggi mu menjulang mencakar langit ... ???
Apakah kau telah lupa dengan bangunan tinggi mu itu justeru semakin bertambah maka semakin jauhlah kau dari asal mu dan semakin dalamlah kau terkubur oleh ketinggiannya ... ???
Atau kau telah bersinar bak matahari yang bersinar menerangi cakrawala, hingga kau lupa bahwa tempat mu terbit justeru itu pulalah tempat terbenam mu, tenggelam dan terkubur dalam kegelapan ... ???
Lupa lantaran telah meninggi padahal tempat terbit mu itu dari timur bukanlah di barat ...
Apakah kau lupa bahwa bangunan tempat ibadah yang kau bangun tuk menghidupkan ajaran agama mu itu justeru menimbun dan mengubur lebih dalam lagi apa yang menjadi tanda/bukti/petunjuk/jejak, bahwa dahulunya orang - orang shaleh itu sebelumnya pernah hidup dan menjejakkan kakinya di muka bumi ini, membawa ajaran luhur nan mulia yang rahmatan lil 'alamin ... ???
Padahal orang mati meninggalkan setumpuk tanah di atas kuburannya sebagai bukti pengganti jasadnya, dan ulama mati meninggalkan ilmu yang bermanfaat sebagai bukti bahwa ajarannya menjadi keselamatan bagi semuanya ...
Oh diri apakah kau lupa bahwa keakuan mu itu adalah penjara mu di dunia, tidakkah kau ingin seperti kupu - kupu itu, terbang bebas lepas di taman - taman indah itu, kau lupakan sayap mu lantaran asik bermain dengan kepompong itu ... ???
Camkanlah, engkau tidak harus menjadi siapa dan apa, namun engkau haruslah tidak punya keinginan tuk tidak punya keinginan, karena keinginan tuk tidak punya keinginan akan membelenggu mu bagai kepompong yang ingin terbang tinggi, bagai kera dan ceri dalam genggaman kebotolannya ...
#SekedarBerbagiInfo ...
Saya sependapat dengan anda.
BalasHapusAda sebagian ilmu yg tak semua orang dapatkan. Termasuk hadits yg diatas tidak akan tau tentang kebenarannya jika dihadapkan dengan ulama fiqih,karena hadits tersebut termasuk hanya bersanad dikalangan para hakikat (sufi)
BalasHapus