Jumat, 24 Juli 2015

Dimanakah Surga



abdullah: tgk, mohon penjelasannya tentang dimanakah letak syurga dan neraka menurut versi ulama kita

Jawab :
Dalam Surat an-Najm, Allah menceritakan keadaan Sidratul Muntaha, yakni firman Allah berbunyi :
وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
Artinya : Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu pada waktu yang lain di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada syurga al-Ma’wa. (QS. An-Najm: 13 – 15).

Dalam ayat di atas juga dijelaskan bahwa surga al-Ma’wa berada dekat Sidratul Muntaha, sedangkan Sidratul Muntaha berdasarkan riwayat yang shahih berada pada langit yang ketujuh. Dalam mengomentari ayat di atas, Abu Bakar al-Jashas (seorang tokoh ulama bermazhab Hanafi) mengatakan, ayat ini menunjukkan bahwa Nabi SAW sesungguhnya naik ke langit dan ke surga.[1]
Imam al-Bukhari meriwayatkan sebagai berikut :
وَرُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ المُنْتَهَى، فَإِذَا نَبِقُهَا كَأَنَّهُ قِلاَلُ هَجَرَ وَوَرَقُهَا  كَأَنَّهُ آذَانُ الفُيُولِ فِي أَصْلِهَا أَرْبَعَةُ أَنْهَارٍ نَهْرَانِ بَاطِنَانِ، وَنَهْرَانِ ظَاهِرَانِ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: أَمَّا البَاطِنَانِ: فَفِي الجَنَّةِ، وَأَمَّا الظَّاهِرَانِ: النِّيلُ وَالفُرَاتُ
Artinya : (Ketika kami tiba pada langit ketujuh) diperlihatkan kepadaku Sidratul-Muntaha. Buahnya seperti kendi daerah Hajar, dan daunnya seperti telinga gajah. Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam. Kemudian aku bertanya, “Wahai Jibril, apakah keduanya ini?” Dia menjawab, “Adapun dua yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Eufrat. (H.R. Bukhari )[2]

Al-Baidhawi mengatakan, telah diriwayat secara marfu’ bahwa Sidratul Muntaha berada pada langit ketujuh.[3]
Kemudian dalam hadis dari Abu Hurairah r.a , Rasulullah SAW bersabda :
إِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ، فَاسْأَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ وَأَعْلَى الجَنَّةِ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ
Artinya : Apabila kalian berdoa kepada Allah, mintalah kepada-Nya surga al-Firdaus. Karena surga Firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atas surga ini ada Arsy Allah ar-Rahman. Dari surga firdaus, bersumber sungai-sungai ke seluruh surga. (H.R. al-Bukhari )[4]

Mengomentari penggalan hadits  Di atas surga ini ada Arsy Allah ar-Rahman”, Ibnu Mulaqqin mengutip penjelasan Ibnu al-Tiin, yakni : “Arasy berada di atas semua syurga”.[5]

Kesimpulan :
1.      Sidratul Muntaha berdasarkan riwayat yang shahih berada pada langit yang ketujuh.
2.      Surga juga berada pada langit ketujuh, karena surga berada dekat Sidratul Muntaha
3.      Surga berada pada langit ke tujuh dan di bawah arasy.







[1] Al-Jashas, Ahkam al-Qur’an, Darul Fikri, Beirut, Juz. III, Hal. 616
[2] Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Barri, al-Maktabah al-Salafiyah, Juz. VI, Hal.302- 303, No hadits : 3207
[3] Al-Baidhawi, Tafsir al-Baidhawi, Muassisah Sya’ban, Juz. V, Hal. 102
[4] Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Barri, al-Maktabah al-Salafiyah, Juz. VI, Hal. 11, No hadits : 2790
[5] Ibnu Mulaqqin, al-Tauzhih li Syarh al-Jami’ Shahih, Wazarah al-Awqaf wa al-Syuun al-Islamiyah, Qatar, Juz. VII, Hal. 350

1 komentar:

  1. masalah letak neraka , baca http://kitab-kuneng.blogspot.com/2015/07/letak-neraka.html

    BalasHapus