Jumat, 25 November 2016

Wa ana minal muslimin atau wa ana awwalul muslimin (diskusi dalam kolom komentar blok ini yang kami posting kembali)

Slm tgk..
Pada akhir do'a iftitah trdpt kata "Wa ana minal muslimin.. Ada jg wa ana awwalul muslimin.. Mn yg benar?
Dalam majmu' syarah al-Muhazzab, Imam al-Nawawi mengatakan : Do'a iftitah sebagiannya berdasarkan sebagian riwayat baihaqi adalah dengan "wa ana awwalul muslimin" dan sebagian riwayat lain dengan "Wa ana minal muslimin"
al-Syairazi dalam al-Muhazzab mengatakan, sesungguhnya nabi Muhammad SAW merupakan orang pertama dari kaum muslimin.karena itu, selain Nabi Muhammad tidakBOLEHhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.pngmengatakan "wa ana awwalul muslimin" (lihat majmu' Syarh al-Muhazzab, Juz. III, Hal. 271-272 (cet. Maktabah al-Irsyad, Jeddah)

berdasarkan keterangan di atas, maka kata2 "wa ana awwalul muslimin" hanya khusus untuk Nabi Muhammad SAW, kita tidak boleh mengatakannya, sedangkan pada kita diucapkan : "Wa ana minal muslimin"

wassalamhttp://img1.blogblog.com/img/blank.gif
wa ana minal muslimin....
boleh di baca wa ana awwalul muslimin tapi dengan syarat tidak diqasad pd waktu mmbaca kalimat trsbut yg bahwa kita lah awal2 orang islam.... wa illa, fala yajuz wa kafara
hal ini berdasarkan teks albajuri juz 1 hal.166...
او يقول وانااول المسلمين نظرا للفظا لاية ولايقصد بذلك انه اول المسلمين حقيقة والا كفر......

dan juga nas dalam hasyiah qulyubi juz 1 hal.147...
ويجوزالاتيان بنظم الاية وانا اول المسلمين علي ارادة معني ما قبله او مطلقا.........

dan juga nas dalam kitab i'anatutthalibin juz 1 hal170......


kiban kon nyoe meunan guree....?
terima kasih atas infonya, dengan demikian penjelasan al-Syairazi tentang larangan tersebut di atas apabila diqashadkan maknanya. kaid ini sesuai dengan 'illah larangan yang dibawa al-Syairazy, yaitu "sesungguhnya nabi Muhammad SAW merupakan orang pertama dari kaum muslimin"

wassalama
QS Al-An'aam (6) ayat 162 dan 163 mengindikasikan petunjuk dari Allah agar kita senantiasa menjadi muslim yg paling awal diri yg selamat dan menyelamatkan orang sekelilingnya. Mohon membuka Al-Qur'an.
Saya kurang setuju dengan terjemahan Al-Qur'an versi yg banyak keluar di pasaran : "saya adalah muslim yg pertama menyerahkan diri".
Saya pun kurang setuju dengan kitab2 buatan manusia karena pernyataan yg mana khusus mengenai hal yg kita bicarakan ini adalah berkebalikan dengan kalam Al-Qur'an.

Al-Qur'an menyuruh utk menjadi awalun / orang yg paling awal / pelopor yg menyelamatkan (awwalul muslimiin), mengingat kondisi kita sekarang pun Islam sedang lemah dan kebathilan di atas Islam pada hari ini.
Untuk itu, pemuda Islam tidakBOLEHhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png
 di dalam jiwanya hanya untuk menjadi pengikut (minal muslimiin), tetapi harus tampil mempelopori keselamatan dan kesejahteraan seluruh ummat.

Bacaan do'a iftitah Anda kembalikan saja kepada "Wa ana Awwalul muslimiin" sesuai dengan QS 6 : 162-163 supaya Do'a Iftitah Anda dengan anda memahami Do'a tersebut isinya Anda sedang berjanji kepada Allah untuk me-......................... juga untuk menjadi seorang muslim2 yang paling awal menyelamatkan baik diri maupun lingkungannya. Karena hal lain utk mempertegas juga, minal muslimin tidak ada di dalam Al-Qur'an.
1. kami tidak tahu apa sdr juga gak percaya kepada hadits nabi mengingat nabi juga manusia, sedangkan sdr mengatakan : "Saya pun kurang setuju dengan kitab2 buatan manusia........"

2. dalam shahih muslim I/534 (versi maktabah syamilah) disebutkan :
عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: «وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

3. apa yang disebut dlm QS 6 : 162-163, tidak bertentangan dgn apa dlm hadits ini, karena dalam al-qur'an tidak disebut kata2 tersebut diperintah baca dlm shalat, cuma merupakan perintah baca kepada Nabi Muhammad secara mutlaq.
 

4. namun kalaupun mau dibaca dgn "wa ana awwalul muslimin" boleh2 saja karena ada hadits riwayat lain dgn menggunakan "wa ana awwalul muslimin" namun dgn pemaknaan yang tidak bertentangan dgn akidah kita bahwa nabi Muhammad merupakan orang pertama yang muslim.

wassalam


11 komentar:

  1. Yang mana yang membuat hati menjadi lebih tentram, maka itulah untum anda

    BalasHapus
  2. اول itu kalimat apa ya??

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum jika Muhammad adalah orang pertama muslim bukankah seluruh nabi dan rosul itu muslim bagai mana nabi2 dan rosul sebelum muhammad

    BalasHapus
  4. dalam Al Quran orang pertama yg di akui Allah sebagai seorang Muslim adalah nabi Ibrahim (Al Hajj : 78) karena muslimin artinya berserah diri (Ali Imran :52) Karena Ibrahim berserah diri (Aslam/islam) kpd Allah ketika menjalankan perintahNya melalui mimpi utk menyembelih ismail (As Saffat: 103), jarak antara nabi Ibrahim ke Muhammad +_5000th. Bacalah pelajarilah pahamilah apa yg Allah turunkan (Al Baqarah : 269)

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Baca semula bab nur Muhammad. Nur Muhammad sudah awal-awal islam semenjak dijadikan oleh Allah SWT.
      2. Nur Muhammad telah pun diangkat sebagai Rasulullah pada masa nabi Adam belum wujud dalam bentuk tanah pun.
      3. Semua makhluk hidup diciptakan daripada Nur Muhammad.
      4. Seluruh alam dan makhluk hidup diciptakan dari Nur Muhammad.
      5. Ruh pun telah mengambil kesaksian dengan Allah SWT sebelum kita lahir melalui rahim ibu kita (ada dalil naqli, merujuk kepada Alqur'an) maka ruh pun awal awal lagi telah mengenal Allah SWT yakni Islam.
      6. Ucapan "Wa ana minal muslimin" hanyalah pertukaran oleh para 'Ulama Mutaakhirin sahaja... tiada dari Nas-nas Shahih. Ini sama seperti tambahan " Sayyidina " dalam Shalawat.

      Kesimpulan..

      Kesimpulan.
      1. Baca teliti fahami dan buat penghayatan dalil-dalil yang dinyatakan. Guru sebenar-benar guru adalah diri sendiri. Dalam menghayati : tanya hati dan tanya akal apakah diterima bukti kebenarannya?
      2. Dalam menuntut ilmu, selain daripada menerima kebenaran ialah mencari dan membuktikan kesalahan. Maka Cuba cari apa kesalahan ilmu yang disampaikan ini.
      3. Hanya setelah hati dan akal menerima akan sesuatu itu, maka Allah permudahkan tingkah laku perbuatan menurut apa yang dipersetujui itu.

      Insya Allah bersama-sama kita perbetulkan apa yang tidak betul atau kurang betul. Sepertimana yang selalu kita doa dan mohon kepada Allah " ih dinas shiratal Mustaqim" Berilah jalan yang lurus. maka ketahuilah bahawasanya Yang lurus itulah cahaya. Yang lurus itu hanyalah langsung tanpa perlu wasilah, yaitu hubungan langsung Allah SWT, Muhammad SAW dan umat. Inilah jalan yang sebenar-benar lurus.

      Hapus
  5. Wa'alaikum Salam...
    Gini bro...
    1. Baca semula bab nur Muhammad. Nur Muhammad sudah awal-awal islam semenjak dijadikan oleh Allah SWT.
    2. Nur Muhammad telah pun diangkat sebagai Rasulullah pada masa nabi Adam belum wujud dalam bentuk tanah pun.
    3. Semua makhluk hidup diciptakan daripada Nur Muhammad.
    4. Seluruh alam dan makhluk hidup diciptakan dari Nur Muhammad.
    5. Ruh pun telah mengambil kesaksian dengan Allah SWT sebelum kita lahir melalui rahim ibu kita (ada dalil naqli, merujuk kepada Alqur'an) maka ruh pun awal awal lagi telah mengenal Allah SWT yakni Islam.
    6. Ucapan "Wa ana minal muslimin" hanyalah pertukaran oleh para 'Ulama Mutaakhirin sahaja... tiada dari Nas-nas Shahih. Ini sama seperti tambahan " Sayyidina " dalam Shalawat.

    Kesimpulan..

    Kesimpulan.
    1. Baca teliti fahami dan buat penghayatan dalil-dalil yang dinyatakan. Guru sebenar-benar guru adalah diri sendiri. Dalam menghayati : tanya hati dan tanya akal apakah diterima bukti kebenarannya?
    2. Dalam menuntut ilmu, selain daripada menerima kebenaran ialah mencari dan membuktikan kesalahan. Maka Cuba cari apa kesalahan ilmu yang disampaikan ini.
    3. Hanya setelah hati dan akal menerima akan sesuatu itu, maka Allah permudahkan tingkah laku perbuatan menurut apa yang dipersetujui itu.

    Insya Allah bersama-sama kita perbetulkan apa yang tidak betul atau kurang betul. Sepertimana yang selalu kita doa dan mohon kepada Allah " ih dinas shiratal Mustaqim" Berilah jalan yang lurus. maka ketahuilah bahawasanya Yang lurus itulah cahaya. Yang lurus itu hanyalah langsung tanpa perlu wasilah, yaitu hubungan langsung Allah SWT, Muhammad SAW dan umat. Inilah jalan yang sebenar-benar lurus.

    BalasHapus
  6. Sebenarnya membicarakan hal ini sulit- sulit gampang, kita hanya perlu membaca/mempelajari ulang petunjuk mendirikan sholat yg benar. Yg perlu kita ketahui/pahami rukun sholat ada berapa dan hal-hal apa yg dapat membatalkan sholat yg kita lakukan, soal kwalitas/diterima itu hak prerogatif yg memberi perintah. Satu lagi apakah doa iftitah itu masuk rukun sholat ?. Saya harap membicarakan diskusi ini hanya sebatas doa iftitah dan yang terkait atau tidak melebar kemana-mana, salam.

    BalasHapus
  7. Jangan ambil pusing,"Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat". Itu saja yg harus dijadikan pegangan. Jangan mengubah2 pakai lain2. Yang benar menurut saya sesuai Hadist " wa anna awwal muslimin"

    BalasHapus