Senin, 17 Maret 2025

Ramadhan, bulan meningkatkan ketaqwaan kita

 

Allah Ta’ala dalam al-Qur’an Surat al-Baqarah, ayat 183, berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa.(Q.S. al-Baqarah:183)

 

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala memanggil orang-orang beriman menjelaskan kewajiban berpuasa. Ini bermakna bahwa pensyariatan puasa ini ditujukan hanya kepada orang-orang yang beriman. Karena hanya orang-orang yang beriman saja yang mau melaksanakan ibadah puasa ini dengan tulus dan sebenar-benarnya. Disamping itu ayat ini juga menjelaskan bahwa tujuan ibadah puasa adalah agar tumbuh sikap taqwa bagi orang yang menjalaninya. Lalu siapa orang bertaqwa tersebut?. Al-Qur’an Surat al-Baqarah, ayat 4-5 menjelaskan kepada kita ciri-ciri orang bertaqwa:

(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,dan mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat.(Q.S. al-Baqarah: 4-5)

 

Merujuk petunjuk firman Allah Ta’ala di atas, ada 5 ciri utama orang bertaqwa. Ciri pertama: beriman kepada hal-hal yang ghaib. Maksudnya adalah percaya pada hal-hal yang masih samar tetapi sudah ada dalil yang menunjukkannya, baik dalil naqli Al-Qur'an dan hadits, maupun dari dalil aqli dari akal sehat manusia. Termasuk beriman kepada ghaib adalah beriman kepada Allah, kepercayaan kepada alam kubur, percaya adanya malaikat Allah, adanya surga, neraka dan lain-lain. Meningkatkan keimanan terhadap Allah dapat dilakukan dengan memperdalam pemahaman terhadap petunjuk Al-Qur'an dan al-Sunnah selama Ramadhan ini.  Selain itu, bisa juga dilakukan melalui berpikir dengan akal sehat atas eksistensi Allah sebagai Tuhan. Ciri kedua: mendirikan shalat. Maksudnya, melaksanakan shalat dengan memenuhi haknya, baik yang bersifat lahiriah, seperti memenuhi berbagai syarat, rukun, dan adabnya maupun yang bersifat batiniah, seperti kekhusukan, kerendahan diri di hadapan Allah, dan keikhlasan beribadah hanya karenanya. Melakukan peningkatan ketakwaan dalam mendirikan shalat secara benar dalam bulan Ramadhan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu mengupdate kembali ilmu pengetahuan seputar shalat dari sumber-sumber terpercaya dan belajar melakukan shalat dengan memperhatikan sisi lahir dan batin. Melatih diri melakukan shalat secara tenang, pelan-pelan atau tidak terburu-buru, meresapi setiap bacaan dan gerakan shalat, dan semisalnya.  Ciri ketiga: membelanjakan rezeki yang telah Allah berikan pada pembelanjaan yang sesuai dengan syariat. Ini dapat dilakukan dengan memulainya dari hal-hal kecil seperti memastikan pembelanjaan harta hanya pada sesuatu yang halal, tidak pada sesuatu yang haram. Baik harta yang dibelanjakan itu sedikit atau banyak. Baik belanja harian, bulanan, atau belanja kebutuhan tertentu. Ciri keempat: beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada Rasul-Nya. Targetnya dapat dimulai dengan memperbanyak membaca al-Qur’an serta mengkajinya melalui berguru kepada ulama terpercaya tanpa menunda mengamalkannya. Ciri kelima: meyakini akan datang hari akhirat kelak sebagai hari pertanggungjawaban segala amal yang kita lakukan di dunia ini. Targetnya memperbanyak ibadah dan amal shaleh sebagai bekal di hari akhirat kelak.

Bila lima target peningkatan ketakwaan ini dapat dilakukan di bulan Ramadhan secara nyata, maka bisa dikatakan sebagai orang yang berhasil melewatinya dengan keberhasilan dan kesuksesan yang nyata. Yaitu meningkatnya ketakwaan dalam lima ciri utama orang bertakwa. Bila demikian, maka firman Allah: "la'allakum tattaqun", agar kalian bertakwa, semakin dekat kita raih pada bulan Ramadhan ini. Wallahu a'lam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar