Kamis, 24 Oktober 2013

tanda isim dan mubtada isim nakirah


asslkm.
Tgk..sy ingin menanyakan tetang irab mubtada,. Apakah isim bilangan yg nakirah bs diirab kemubtada'k sperti contoh didlm ktb fathul qarib Jz I pasal shalat mayit :"wa itsnaini la yuphsalaani ...ilakh" semetara dia tdk ma'rifah dn tdk melengkapi syarat lain, mhn bntuan tgk.

Prtanyaan ke2: dalam ktb kawakib duriyah tanda2 isim banyak tp yg disebutkn contoh cuma yg 5 saja, tgk mhn uraiannya tanda2 isem yg lain berserta sumber@,.trm ksh

.
Jawab :
1.      Isim nakirah boleh menjadi mubtada apabila disifatkan dengan suatu sifat (menjadi man’ut). Pada contoh yg tgk sebutkan di atas, jumlah “laa yughshalani” na’at kepada “itsnaani”, sedangkan “al-syahid” adalah kabarnya (kalau mengikuti matannya saja) dan kalau mengikuti matan bersama syarahnya, maka yang menjadi khabarnya adalah jumlah “ahaduhuma dan al-syahid” (jumlah mubtada dan khabarnya). Dengan demikian, “isnaani” tidak menjadi masalah kalau menjadi mubtada.

2.      Tanda2 isim selain yang disebut dalam kitab kawakib, di antaranya al-nida’ seperti Ya Zaid, (al-khuzari ‘ala Ibnu Aqil, Juz. I, Hal. 61), idhafah, kembali zhamir kepadanya, jamak, tashghir, badal (ganti) dari isim sharih seperti kaifa anta a shahih am saqim, muwafaqat bagi lafazh yang diitsbatkan sebagai isim pada lafazh (muwaqat pada lafazh) atau pada maknanya (muwaqat pada maknanya) (al-khuzari ‘ala Ibnu Aqil, Juz. I, Hal. 18)

3.      Dalam kitab al-asybah wal nadhair fi nahwi, karya al-suyuthi (bukan kitab al-asybah wal nadhair tentang qawaid al-fiqh) ditambah lagi, antara nya : isyarah kepada musammaa-nya, tatsniah, tazkir, ta’nih, dihubungkan ya nisbah, dapat menjadi fa’il atau maf’ul, masuk lam ibtida’ dan waw hal, keadaannya isim dhamir, isim alam, mufrad, nakirah, tamyiz dan manshub secara hal. (al-asybah wal nadhair fi nahwi, Juz. II, Hal. 8)

6 komentar:

  1. syukran katsiran guru,, jawaban tgk sgt membantu dan tentunya menambah ilmu pengetahuan kpd say

    BalasHapus
  2. Mhn mf tgk, sy tdk mengerti tanda isim dgn tashqhir, mhon penjelasannya gure, trm ksh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tahghir adalah lafazh yang bermakna lebih kecil, timbangannya fu'ailu, misalnya jabal bermakna gunung. ketika berobah menjadi jubailu, maka bermakna gunung kecil (bukit). apabila lafazh mempunyai timbangan fu'ailu, maka ia sah dikatakan sebagai isim.

      wassalam

      Hapus
    2. Syukran walhamdullah, skrg sy sdh mengerti, teurimong geunaseh.

      Hapus
  3. Assalamu alaikum syeikhona?

    Bole Minta nomer WA bus?

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum tengku maaf mau Tanya ,maaf kalaw pertanyaannya menyimpang Dari topik, begini tengku, saya ma istri ngadain nikah muhalil,dan istri sebelum nikah muhalil dia gelisah karna yang mau jadi muhalil udah tua, dan sebelum nikah muhalil terjadi saya nanya ma istri, kata saya ma istri kamu kan dah tau sama yg mau ngemuhalil orangnya dah tua demi absahnya nikah kamu harus ridho kata saya dan istri pun jawab iya ridho katanya dengan Sara pelan kaya terpaksa gitu, dan singkat cerita nikah muhalil pun terjadi, setelah ngadain nikah muhalil, saya jadi waswas apakah sah ga nikah muhalilnya pikir saya, karna saya melihat isyarat istri kaya ga ridho, dan saya pun istikhoroh dan hasil istikhoroh saya mimpinya /isyaratnya nunjukin ga sah Terus, dan saya pun Carita ma mantan istri tentang hasil istikhoroh saya, Dan istripun marah sambil ngomong kamu mau percaya sama mimpi atau ma saya, saya ridho katanya istri, pertanyaan saya kalaw istri waktu di Tanya ridho dia jawab ridho tapi di hatinya ga ridho karna yang ngemuhalil dah tua gimana nikah muhalilnya sah ga tengku? Dan mana yang harus saya terima apakah hasil istikhoroh apa pernyataan intro? Tolong saya tongku, saya bener jadi waswas tolong solusinya tengku sama teks kitabnya, sekian terimakasih assalamualaikum

    BalasHapus