Senin, 07 Oktober 2013

waktu mengqadha shalat yang ditinggalkan karena sengaja

Assalamualaikum Tgk Alizar,

Mohon Tgk membantu dalam soal qadha solat fardhu yang tertinggal dgn sengaja (tanpa uzur syar'i).
Saya difahamkan: 1) Ijmak Ulama WAJIB SEGERAKAN QADHA'
2) Qaul Muktamad Mazhab Syafie juga WAJIB SEGERAKAN QADHA'
Seperti di ibaratkan dalam kitab-kitab besar dan kecil Mazhab Syafie' maupun bahasa Arab atau Melayu seperti: Syarah Manhaj at-Thulab, Ia'nah Tholibin,Majmu', Sabilal Muhtadin dan sebagainya.

Soalnya: Apakah ada dalam Mazhad Syafie Qaul Dhaif yang SUNAT SAHAJA DISEGERAKAN QADHA'? Yang boleh dipegangi oleh orang-orang awam yang lemah?

Terimakasih..
Jawaban

  1. alaikum salam wr wb
    Dalam Majmu’ Syarh al-Muhazzab disebutkan, dalam hal qadha shalat yang ditinggalkan secara sengaja terdapat dua pendapat ulama syafi’iyah :
    Pertama : sunnat diqadha secara segera dan boleh ditunda qadhanya. Ini merupakan pendapat yang dianggap lebih shahih di sisi ulama syafi’iyah di Iraq.
    Kedua : wajib qadha secara segera. Ini merupakan pendapat ulama syafi’iyah di Khurasan. Namun kebanyakan ulama syafi’iyah Khurasan mengatakan, tidak ada pendapat dalam mazhab syafi’i kecuali pendapat ini, bahkan Imam al-Haramain telah mengutip adanya kesepakatan para tokoh-tokoh ulama syafi’iyah terhadap pendapat kedua ini. Kemudian Imam al-Nawawi dalam kitab al-Majmu’ ini mengatakan, pendapat Imam Haramain ini merupakan pendapat shahih, karena sikap sengaja meninggalkan shalat dan lagi pula orang meninggalkan shalat secara sengaja hukumannya adalah bunuh, jadi kalau qadhanya boleh ditunda, maka tentu tidak dapat dijatuhi hukumannya.
    (al-Nawawi, Majmu’ Syarh al-Muhazzab, Juz. III, Hal. 74)
    Berdasarkan penjelasan al-Nawawi di atas, maka pendapat sunnat qadha secara segera, bukan wajib bagi orang yang meninggalkan shalat secara sengaja, merupakan pendapat muqabil shahih (lawan pendapat shahih). Dengan demikian pendapat sunnat qadha secara segera tersebut sangatlah dha’if. karenanya tidak boleh diamalkan berdasarkan tarjih al-Nawawi di atas.

    wassalam

9 komentar:

  1. Terimakasih Tgk di atas pencerahan tersebut itu.
    Jadi Al Nawawi sebagai pengukuh Mazhab yang menghimpunkan Tariqat Iraq dan Khurasan tersebut dalam mentarjih dan mentakhrijnya serta itulah menjadi pegangan utama Mazhab Syafie.

    BalasHapus
  2. Cara mwngqodhonya bagaimana pak ustadz..apakah ke5 sholat boleh dilakukan pada satu waktu..misalpas malam hari (mulai sholat apa yg di qodho urutannya) atau qodhonya seauai waktu sholat yg 5 itu...misal qodho dzuhur setelah sholat fardhu dzuhur..dst

    BalasHapus
  3. 1. boleh mengqadha semua shalat yg ditinggalkan dalam satu waktu, bahkan menjadi wajib apabila shalat yg diqadha ditinggalkan secara sengaja, apabila menungggu waktunya sendiri berarti menunda qadha. ingat shalat yg ditinggal secara sengaja wajib disegerakan qadha tanpa perlu menunggu waktu nya .

    2. qadha dhuhur tidak mesti pada waktu dhuhur , demikian juga shalat lainnya.

    3. tidak wajib qadha menurut urutan, tetapi dianjurkan qadha sesuai urutan untuk mengikuti tertib.

    wassalam

    BalasHapus
  4. Assalmualaikum wr.wb
    teungku yang saya hormati, bila saya jarang2 mengerjakan shalat/meninggalkan shalat dalam beberapa tahun belakangan...

    Bagaimana cara saya mengqadhanya, padahal saya sudah tidak bisa mengingat lagi di waktu bagian mana saya menginggalkan shalat tsb dengan pasti
    mohon pencerahannya...
    terimaksih banyak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. cara yang dianjurkan agama adalah dengan cara ihtiyath (memastikan/kehati2an). mungkin sdr bisa memastikan dulu berapa tahun shalat sdr yg bolong 2 itu. katakanlah misalnya 3 tahun. kemudian dalam tiga tahun tsb anda pastikan dulu menurut dugaan sdr berapa kali ada shalat dhuhur, asar, magrib, isya, dan subuh . kalau itu bisa sdr lakukan, maka selebihnya berarti sdr belum melaukannya, maka qadha lah shalat yg belum sdr lakukan itu. kalau sdr ragu2, maka anggaplah jumlah yg sedikit yang sdr duga pernah sdr lakukan shalat dan selebihnya wajib di qadha.
      cara qadhanya sebaiknya secara tertib,(tertib ini tidak wajib), yakni lakukan dulu dhuhur, kemudian asar, kemudian magrib dst. lalu ulang lagi dhuhur, kemudian asar, kemudian magrib dst. sampai semua habis di qadha. boleh juga qadha tanpa tertib bagaimana enaknya sama sdr, yang penting semua shalat yg tertinggal tersebut dpt sdr qadha.

      wassalam

      Hapus
  5. Assalamualaikum Tgk..
    saya mau nanya Tgk..
    bagaimana hukum mengqadha shalat bagi org yg sudah meninggal karena apa yang sudah saya baca ada yg menggugurkan (tdk diwajibkan) dan ada yg mewajibkan (qadha shalat)
    Mohon penjelasannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. pada dasarnya semua ibadah hanya bisa dilakukan /tidak boleh diganti oleh orang lain. meski orang yang meninggalkan ibadah itu sudah wafat kecuali ada dalil yg membolehkannya seperti puasa, haji.
      2. adapun shalat sbg pengganti bagi shalat yg di tinggalkan oleh orang sdh wafat sepanjang pengetahuan kami tidak dalilnya dari syara'. karena itu tidak dapat diganti oleh ahli warisnya atau lainnya.

      3, ttg qadha shalat dpt liat link : http://kitab-kuneng.blogspot.co.id/2013/07/qadha-shalat.html

      wassalam

      Hapus
  6. cok ju slama udep kazha ... smbyang. nak bek shook

    BalasHapus
  7. kazha hn mceh bk wte tgk kon... misal poh 8 pgi juga bisa solat kzha y

    BalasHapus