9.
Ibnu al-Munzir
Nama lengkap beliau
adalah al-Imam Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim bin al-Munzir al-Naisabury. Beliau
menetap di Makah, salah seorang yang sangat alim, bergelar al-hafizh, mujtahid
dan wara’. Beliau mendengar hadits dari
Muhammad bin Maimun, Muhammad bin Isma’il al-Saani’, Muhammad bin Abdullah bin
Abd al-Hakam dan lain-lain. Diantara karya beliau adalah :
a.
kitab al-Ausath,
b.
kitab Isyraf fi Ikhtilaf
al-Ulama,
c.
kitab al-Ijma’,
d.
al-Tafsir,
e.
al-Sunan wal-Ijmak wal-Ikhtilaf.
Al-Zahabi mengatakan, Ibnu
al-Munzir mempunyai kemampuan puncak pengetahuan ilmu hadits dan ikhtilaf dan
beliau ini adalah seorang mujtahid yang tidak bertaqlid kepada siapapun. Namun demikian,
Ibnu al-Subki (w. 771 H) telah memasukkan nama beliau dalam ulama-ulama
bermazhab Syafi’i dalam kitab beliau, Thabaqat al-Syafi’iyah al-Kubra. Ibnu al-Subki
(w. 771 H) mengatakan, orang yang bernama Muhammad ada empat orang dari mazhab
kita, yakni Muhammad bin Nasr, Muhammad bin Jarir, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu
al-Munzir. Mereka ini telah sampai derajat mujtahid mutlaq, namun mereka tidak
keluar dari keadaannya sebagai pengikut Syafi’i, karena mereka berijtihad berdasarkan ushul
Syafi’i dan bermazhab dengan mazhab Syafi’i, karena ada kesesuaian ijtihad
mereka dengan ijtihad Syafi’i. Al-Syairazi mengatakan, Ibnu al-Munzir wafat
pada tahun 309 H atau 310 H.[1]
Al-Asnawi juga
telah memasukkan nama Ibnu al-Munzir dalam ulama-ulama bermazhab Syafi’i dalam
kitabnya, Thabaqat al-Syafi’iyah.[2] Diantara ulama
lain yang memasukkan Ibnu al-Munzir dalam ulama bermazhab Syafi’i adalah Ibnu
Qadhi al-Syubhah (w. 851 H) dalam kitabnya, Thabaqat al-Syafi’iyah.[3]
10.
Imam al-Nawawi.
Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria
Muhyuddin Yahya bin Syaraf
an-Nawawi ad-Dimasyqi atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, adalah salah
seorang ulama besar mazhab Syafi'i. Beliau lahir di Desa Nawa, dekat kota
Damaskus, pada tahun 631 H (1233 M) dan wafat pada tahun 676 H (1277 M) Kedua
tempat tersebut kemudian menjadi nisbat nama beliau, an-Nawawi ad-Dimasyqi. Ia
adalah seorang pemikir muslim di bidang fiqih dan hadits. Al-Nawawi
seorang pakar hadits, fiqh, teologi, tafsir, sejarah, bahasa dan lain-lain.
Dalam bidang fiqh, beliau mengikuti
Mazhab Syafi’i.
Imam Nawawi merupakan seorang ulama
yang sangat produktif dalam bidang tulis menulis. Kitab-kitab karya beliau
antara lain :
- Syarh Shahih Muslim (penjelasan kitab Shahih Muslim)
- Riyadhus Shalihin (kumpulan hadits mengenai etika,
sikap dan tingkah laku )
- Syarh Shahih al-Bukhari
- Al-Azkar (kitab mengenai zikir dan do’a)
- Al-Arba’in al-Nawawiyah (kumpulan hadits shahih)
- Al-Irsyad fii ‘Ulum al-hadits
- al-Taqrib wal-Taisir
- Raudhah al-Thalibin
- Majmu’ Syarah al-Muhazzab
- Minhaj al-Thalibin
- Tahrir Alfazh al-Tanbih
- Al-Tahqiq
- Syarh al-Wasith
- Al-Idhah fil-Manasik
- al-Fatawa
- Bustan al-Arifin[4]
Ibnu
al-Subki (w. 771 H) telah memasukkan nama beliau dalam ulama-ulama bermazhab
Syafi’i dalam kitab beliau, Thabaqat al-Syafi’iyah al-Kubra. Ibnu al-Subki
mengatakan, beliau ini memiliki banyak disiplin ilmu seperti fiqh, matan
hadits, nama-nama rijal hadits, lughat, tasauf dan lain-lain.[5]
bersambung..
[1]
Ibnu al-Subki, Thabaqat
al-Syafi’iyah al-Kubra, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, Juz. III, Hal.
102.
[2]
Al-Asnawi, Thabaqat
al-Syafi’iyah, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Juz. II, Hal. 197
[3] Ibnu al-Syubhah, Thabaqat
al-Syafi’iyah, Dairah al-Ma’arif al-Utsmaniyah, Juz. I, Hal. 60
[4] Muhammad
Idrus Ramli, Mazhab al-Asy’ari, Khalista, Surabaya , Hal. 146-147
[5]
Ibnu al-Subki, Thabaqat
al-Syafi’iyah al-Kubra, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, Juz. VIII, Hal.
395
Tidak ada komentar:
Posting Komentar