6 Aug 15,
09:37 PM
Yusuf: Ust, mohon nanti jug ada pembahasan meminta
pertolongan atau memanfaatkan bantuan jin islam menurut para ulama
Jawab :
Jin
memiliki kesamaan dengan manusia dalam beberapa hal, antara lain :
1.
sama-sama berakal
2.
sama-sama mukallaf atau kewajiban untuk menjalankan hukum
Islam
Dalam
al-Qur’an, Allah berfirman :
ومَا خَلَقْتُ الجِنَّ
والإنسَ إلاَّ لِيَعْبُدُونِ
Artinya : Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.(Q.S. Az-Zariyaat : 56)
dan firman Allah berbunyi :
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ
يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ
قَالُوا شَهِدْنَا عَلَىٰ أَنفُسِنَا ۖ وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
وَشَهِدُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ
Artinya : Hai
golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari
golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi
peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami
menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu
mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah
orang-orang yang kafir.(Q.S. al-An’am : 130)
Sesuai dengan firman Allah di atas, maka jin
itu ada yang muslim dan ada yang kafir. Hal
ini telah dijelaskan oleh Allah Ta'ala antara lain dalam Surat al-Jin : 1-2,
berbunyi :
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ
الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآَنًا عَجَبًا (1) يَهْدِي إِلَى
الرُّشْدِ فَآَمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا (2)
Artinya : Katakanlah (hai Muhammad): "telah diwahyukan
kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan al-Quran), lalu
mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Quran yang menakjubkan.
(yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya.
dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan tuhan kami (Q.S.
al-Jin : 1-2)
dan
Surat Al-Ahqaf : 29, berbunyi :
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ
يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآَنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ
وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin
kepadamu yang mendengarkan al-Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan
(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)".
ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi
peringatan.(Q.S. al-Ahqaf : 29)
Dan firman Allah Q.S. al-Jin : 11 menghikayahkan perkataan jin
bahwa diantara mereka ada yang kafir dan ada juga yang muslim, yaitu :
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ
كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
Artinya : Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang
saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami
menempuh jalan yang berbeda-beda.(Q.S. al-Jin : 11)
Ibnu
Hamid mentakhrij dari Mujahid tentang tafsir “tharaiq qidada” pada ayat
di atas, beliau berkata : “muslim dan kafir”[1]
Dalam kitabnya, al-Furu’, Ibnu Muflih al-Hanbali mengatakan :
“Jin mukallaf secara jumlah. Karena itu, yang kafir dari mereka
akan masuk neraka dan yang beriman masuk surge, mereka bukan menjadi tanah
seperti binatang dan bukan juga pahala mereka terlepas dari api neraka..”[2]
Berdasarkan
ini, maka jin merupakan makhluq Allah Ta’ala yang mempunyai kelebihan dan
kekurangan, ada yang baik dan ada pula yang jahat sebagaimana halnya makhluq
Allah yang lain. Dengan demikian, bergaul dan minta bantuan kepada kelompok jin
sama hukumnya dengan bergaul dan minta bantuan kepada makhluq lainnya. Selama
bergaul dan minta bantuan itu tidak mengandung syirik, maksiat atau hal-hal
negatif lainnya, maka tentu diperbolehkan dalam agama. Sebaliknya kalau
mengandung syirik, maksiat atau hal-hal negatif lainnya, maka tentu terlarang
dalam agama.
Berikut
perincian hukum meminta bantuan kepada jin, yakni :
1.
Meminta bantuan dalam
perkara ketaatan kepada Allah Ta’ala. Misalnya apabila seseorang memiliki teman
jin yang beriman dan jin tersebut menimba ilmu darinya. kemudian setelah itu
menjadikan jin tersebut sebagai pendakwah untuk menyampaikan syariat Islam kepada
kaumnya, maka hal ini tidak terlarang, bahkan terkadang menjadi sesuatu yang
terpuji dan termasuk dakwah islamiyah. Sebagaimana telah terjadi sekumpulan jin
menghadiri majelis Rasulullah SAW dan dibacakan kepada mereka al-Qur`an, selanjutnya,
mereka kembali kepada kaumnya sebagai pemberi peringatan sebagaimana kisah yang
disebut dalam dalam Q.S. al-Ahqaf : 29
di atas.
2.
Meminta bantuan kepada
mereka dalam perkara yang mubah. Hal ini diperbolehkan, dengan syarat jalan
untuk mendapatkan bantuan jin tersebut adalah sesuatu yang boleh dan bukan
perkara yang haram. Sayyed Mustafa al-Zahabi al-Syafi’i menjelaskan,
orang-orang yang minta bantuan kepada ruh-ruh yang baik dan maksudnya tidak
menyalahi syara’ serta kekuatan kharq ‘adat yang muncul pada tangannya tidak
memudharatkan atas seseorang, maka itu bukanlah sihir.[3] Ibnu
Taimiyyah mengatakan, bahwa
meminta bantuan pada jin dalam hal mubah, maka hukumnya mubah. Sebaliknya
meminta bantuan jin kepada kufur, maka hukumnya kufur dan apabila meminta
bantuan jin kepada maksiat, maka hukumnya maksiat.[4]
3.
Meminta bantuan kepada
mereka dalam perkara yang diharamkan seperti mengambil harta orang lain,
menakut-nakuti mereka dan lain-lain. Maka hal ini diharamkan di dalam agama.
Kemudian bila caranya itu adalah syirik maka meminta tolong kepada mereka
adalah syirik dan bila wasilah itu tidak syirik, maka akan menjadi perbuatan
maksiat. Diantara yang terlarang minta
bantuan kepada jin adalah menanyakan sesuatu yang ghaib, padahal hal itu hanya
Allah yang tahu.
Catatan
Meskipun berhubungan
dengan jin dibolehkan dengan syarat-syarat yang tersebut di atas, namun perlu
diingat bahwa berhubungan dengan jin adalah berhubungan dengan makhluq ghaib
yang kemungkinan tertipu sangat mungkin terjadi. Berhubungan dengan sesama
manusia yang nyata saja, orang banyak tertipu, apalagi ini dengan makhluq yang
tidak diketahui bagaimana wujudnya. Karena itu, menurut hemat kami sebaiknya
menjauhi dari berhubungan dan bergaul dengan jin, meskipun menurut pengakuan
jin tersebut dia adalah muslim. Ingat syaithan berbuat apa saja demi ambisinya
menipu manusia.
[1]
As-Suyuthi, Laqth al-Marjan fi Ahkam al-Jan, Maktabah al-Qur’an,
Kairo, Hal. 62
[2]
As-Suyuthi, Laqth al-Marjan fi Ahkam al-Jan, Maktabah al-Qur’an,
Kairo, Hal. 59
[3]
Mustafa al-Zahabi
al-Syafi’i, al-Rasail al-Zahabiyah, (dicetak pada hamisy Fathul
Wahab), Juz. II, Hal. 151
[4]
Ibnu Taimiyyah, Majmu’ah al-Fatwa,
Dar al-Wifa’, Juz. II, Hal. 169
Subhanallah ustadz...terima kasih atas jawabannya..
BalasHapusAssalaamu'alaikum Tgk.Alizar Usman..
BalasHapusSaya melihat di atas bahwa Tgk. Mengutip perkataan dr Ibnu Taimiyyah..bukankah Beliau d Luar Mazhab yg empat..?
Dan apakah dr kalangan imam yg empat tidak ada tanggapan mengenai hal itu..?
Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
kemungkinan pasti ada, namun referensi yg kita punya masih baru itu aja. ibnu taimiyah bermazhab hambali. meski dalam banyak hal beliau punya pendapat yg aneh2 (syaz), berbeda dgn mazhab 4
HapusDalam islam, madzhab itu ada 13, bukan hanya 4. Jadi, ke-13 madzhab itu diakui dalam Islam. Hanya, madzhab yg 4 itu lebih banyak ulama yg mengikutinya. Tetapi aslinya, madxhab dalam Islam ada 13.
HapusDalam islam, madzhab itu ada 13, bukan hanya 4. Jadi, ke-13 madzhab itu diakui dalam Islam. Hanya, madzhab yg 4 itu lebih banyak ulama yg mengikutinya. Tetapi aslinya, madxhab dalam Islam ada 13.
HapusAssalam pak ustad, bukan kah dalam islam sudah jelas derajat bapak lebih tinggi dari pada jin, jadi ngapain minta tolong sama jin ? Apa bapak ngak yakin dengan pertolongan rabb yang maha agung ? Sebaik baik mereka ( golongan jin ) itu tidak lebih baik dari manusia yang paling bejat di bumi ini ? Nabi ibrahim aja yang ditawari bantuan malaikat jibril untuk mendinginkan api dengan tegas menolak bantuan malaikat yang notabene mahluk yang mulia tanpa dosa, Dengan tegas saya katakan seandainya seorang jin bisa membuat saya menguasai bumi dan segala isinya niscaya pasti saya tolak begitu juga sebaliknya,Bapak punya jin / berkawan dgn jin ? Tauhid seperti apa yang bapak tanamkan dalam hati bapak ?
BalasHapusapakah bpk gak pernah minta tolong kpd anak sendiri yg lebih rendah derajatnya dari bpk sendiri, minta tolong kepada orang kapir sehingga bpk bisa naik pesawat misalnya? apakah itu tdk boleh pak? minta tolong sama bawahan bpk kalau bpk pernah jadi atasan di sebuah kantor. apa itu gak boleh pak? kami gak ngerti tauhid apa yg bpk pakai sampai minta tolong sama yg di bawah bpk gak boleh?
HapusMantaaap sekali jawabannya, telaak, setuju dengan tgk alizar
HapusAgar tidak terjadi kesalahpahaman diantara kita, mohon utk bapak menunjukkan hadits yg mengisahkan tentang nabi muhammad meminta bantuan kepada jin. Karena hakikatnya, meminta bantuan kepada jin adalah hal yg dilarang, dan sudah dijelaskandalam al quran dan hadits. Mohon pernyataan bapak disertai oleh nash yg kuat.
HapusSecara hukum bab ini masuk dlm muamalah bukan ibadah (mahdhoh) sehingga hukum asalnya adalah boleh sampai ada keterangan dalil yg melarangnya dengan jelas.
HapusJadi, yg harus mendatangkan dalil itu adalah pihak yg menganggapnya terlarang.
Menurut sy hal ini tdk apa².
Sebagaimana "menggunakan" makhluk yg lbh rendah utk keperluan se-hari² spt kuda, kerbau, keledai. Atau berinteraksi dg org kafir yg di dalam surat Al-Anfal ayat 55 disebut sbg se-buruk² hewan/makhluk di didi ALLaah swt.
Secara hukum bab ini masuk dlm muamalah bukan ibadah (mahdhoh) sehingga hukum asalnya adalah boleh sampai ada keterangan dalil yg melarangnya dengan jelas.
HapusJadi, yg harus mendatangkan dalil itu adalah pihak yg menganggapnya terlarang.
Menurut sy hal ini tdk apa².
Sebagaimana "menggunakan" makhluk yg lbh rendah utk keperluan se-hari² spt kuda, kerbau, keledai. Atau berinteraksi dg org kafir yg di dalam surat Al-Anfal ayat 55 disebut sbg se-buruk² hewan/makhluk di didi ALLaah swt. Semuanya dg rambu yg ALLaah swt jelaskan di dalam surat Al-Maidah ayat 2. Kerjasama itu atas dasar kebaikan dsn ketaqwaan dan jngan atas dasar dosa dan permusuhan.
Sedangkan dalil yg "dianggap" sbg larangan itu (surat Al-An'am ayat 128 dan surat Al-Jin ayat 6) itu adalah kerjasama atas dasar dosa dan permusuhan. Silakan lihat penjelasannya di tafsir.
kisah nabi sulaiman dgn rratu balqis yg termaktub dlm al-quran surat al-namlu (38-40) sebenarnya juga menjadi dalil ttg ini. :
HapusKemudian, Nabi Sulaiman berkata kepada para pembesar itu, “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.
Yang pertama menjawab pertanyaan Nabi Sulaiman adalah Ifrit dari kalangan. Jin Ifrit yang cerdik berkata, “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya dan dapat dipercaya.”
Kemudian, seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya. Ia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya Lagi Maha Mulia.”
.” (QS. An-Naml : 38-40).
Maaf ustat mau nanyak kalau kita perintah jim muslim apakah salah
HapusYupssss.alizar umar.inti nya,kenala nabi sulaiman lebih memilih alhi kitab dari pada ifrit.di karnakan dia tidak mau.perbuatan nya itu di jadikan alasan oleh manusia.kalau dibolehkan minta bantuan jin.inti nya tidak boleh minta bantuan jin dengan tujuan apapun.itulah tauhid yang haq.
BalasHapusira: keterangan alizar diatas adalah referensi dasar dibolehkanya bekerja sama dg makhluq selain manusia termasuk jin itu sendiri, sejauh tidak menyimpang kepada kesyirikan itulah tauhid sebenarnya, lagian apakah nabi sulaiman menolak alasan jika ada orang lain yang mengikuti perbuatanya meminta pertolongan kepada jin itu, lagian jin itu sudah taat kepada nabi sulaiman tanpa upah itupun atas kehendak Allah yang mmerintahkan, kalau dikatakan dilarang meminta bantuan kepada jin muslim, bukankah terlarang juga meminta bantuan kepada malaikat yang sama-sama makhluq gaib. Meminta bantuan kepada makhluq lain disini bermakna bukan meragui kekuasaan Allah, karena allah menolong hambanya kadang juga melalui perantara, seperti orang sakit harus kedokter lalu sembuh karena izin Allah, meminta bantuan kepada sapi untuk membajak sawah lalu dg izin Allah sapi itu bergerak menggulung tanah, seandainya kamu mau bikin rumah lalu ada jin menawarkan jasanya untuk membangun rumahmu apa kamu menolak lalu apa alasanya apa karena kamu merasa meminta pertolongan kepada makhluq lainya itu terlarang? kalau pun kamu mau menerima tawaranya apakah tauhidmu akan berkurang untuk mengesakan Allah atau imanmu makin berkurang? bukankah ayat diatas menerangkan supaya nabi sulaiman bersyukur atas karunia Allah yang telah memerintahkan jin untuk membantunya?
HapusIngat inti dari doa nabi sulaiman : tidak ada yang boleh menundukan, menguasai jin setelah ia ia wafat, nabi Muhammad pun menolak utk menundukn, menguasai jin ifrit yg sedang menganggu sholat nya, karena teringat doa nabi sulaiman.
HapusAssalaamu,alaikum
BalasHapusManusia memiliki keterbatasan, sbagaimana ketika ia sakit datang pada ahlinya yaitu dokter, bahkan dokternya adalah orang non muslim, tp ingat ini dlm hal muamalaj dg tujuan baik, kalaupun Allooh menghendaki Anda d brto krlebihan bisa berinteraksi dg jin, maka bentengnya tetap iman dan taqwa, apabila keluar dr itu maka bathil, dan tida ada muamalah yg lbih baik kecuali di jalan taqwa, maka bertemanlah dg mahluk yg bertaqwa hanya kepada Allooh
Assalaamu,alaikum
BalasHapusManusia memiliki keterbatasan, sbagaimana ketika ia sakit datang pada ahlinya yaitu dokter, bahkan dokternya adalah orang non muslim, tp ingat ini dlm hal muamalaj dg tujuan baik, kalaupun Allooh menghendaki Anda d brto krlebihan bisa berinteraksi dg jin, maka bentengnya tetap iman dan taqwa, apabila keluar dr itu maka bathil, dan tida ada muamalah yg lbih baik kecuali di jalan taqwa, maka bertemanlah dg mahluk yg bertaqwa hanya kepada Allooh
bismillah ,
BalasHapusdari mana tahu klo jin itu beriman ? bagaiamana klo jin itu berbohong ngaku beriman ?
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan ” (QS. Al Jin: 6).
Pd dasarnya yg namanya makhluk memiliki kelemahan mau itu jin atpn manusia.
HapusJgan dlu kita tau mereka beriman ato nggk nya.
Kita klo ketemu mereka dlm wujud yg serem apa kita kuat ?
Sedikit aja antum takut sm itu makhluk, secara ga lgsg udh musrik antum takut dgn selain alloh.
Jgan dlu kita tau beriman ato nggk nya.
HapusKlo udh ktemu sm tu makhluk dgn wujud yg serem apa antum udh kuat ?
Sdikit aja ada rasa takut pd selain alloh tau kan aturan nya ?
Ente jangan takut kalau bertemu dgn singa. Kalau takut ente brrti musyrik.
HapusSelamat sahur, dari referensi yg saya baca, diperbolehkan kerjasama (ta'wun), dan yang sangat dilarang ialah sampai menghamba kepada jin dsb. Contoh : amalan membaca asmaul husna tertentu disepertiga malam 1000x(diluar hadis dan quran) untuk mendapat kelancaran duniawi, sesungguhnya itu adalah kerjaan jin kafir, dia senang jika dihambakan dan diagungkan, sedangkan manusia senang jika hajatnya terwujud. Subhanallahu, sesungguhnya itu bagian dari tipu muslihat jin kafir.karena tidak ada sedikitpun ajaran seperti contoh tadi (asmaul husna 1000x), demikian hanyalah tipu muslihat jin, yg kebetulan nama jin tersebut sesuai dgn salah satu asmaul husna. Naudzubillah.
BalasHapusSilahkan saja berteman dengan jin, tp yg muslim dan taat kpada Allah, dan kalo bisa sih jin tsb jin yg ikhlas kalo kita suruh suruh hehe. Kalo gak mau, jitak aja kepalanya kalo gak, usir ,jangan dikawanin lg wkwkkw
Test
BalasHapusTidak dibenarkan meminta pertolongan jin.
BalasHapusBismillah,,,Boleh lah....asal buat yg baik....buat agama dllnya.....wali Allah banyak yg pakai nya buat agama...Cuma bagai mana memperoleh nya...
BalasHapusApa dg cara sirik,atau diluar dari ajaran agama haram hukum nya...walaupun disuruh buat baik gak diterima Allah..
Sama nyuri uang buat cukupi anak istri haram hukum nya....
buat sedekah haram juga...
Jadi kembali ke fikih nya sariat2 nya Allah..
Gak mungkin bisa berteman kalo g ada sebab..
Gak mungkin bisa bekerja sama kok aa sebab..
Jadi sebab nya ini harus jelas...
Contoh sebab berteman dari sesema manusia jelas dilihat jelas bertemu di satu tempat misalkn di sekolah yg sama di pondok yg sama dllny,tujuan macam2 ada ke yg baik ada yg kemaksiat..n seterus nya.
Cuma kok dg jin gimana ni cerita nya kok bisa berteman..kok bisa tolong kepentingan nya apa dg apa itu semua dg haram maka haram lh semua perbutan mereka dg sesuai agama syariat Allah maka baik malah tergolong orang yg berilmu.Allah cinta orang berilmu yg hak bukan yg bathil pula.Waullahualam...
Begaul dan minta tolong dgn jin hukum nya haram dan terjatuh k dalam ke mustikan, ini kitab apa sih yg dibaca, jangan menyesatkan org ya.. Rosulullah itu tdk pernah berkawan dgn jin dan syaiton
BalasHapusAssalamualaikum..minta tolong atuh sama Gusti pangeran ALLOHUAKBAR..Tpi pertolongan Alloh mah model Kya Kita org yg banyak lalainya..ga seperti bin salabin jadi..proses dulu..wong nabi Nuh saja mau bikin perahu tanam pohon dulu bikin perahu dulu..baru dah naik ..boleh aja berteman dgn siapa pun asal tidak membawa kemudorotan.
Hapus@Shofi : haram haram aje ente!
Hapusente baca afa kagak artikel diatas?
fangkat ente afa bisa netefin hukum melebihi mujtahid?
Mujtahid & fara ulama salaf sudah ngejelasin semuanya tentang hukum hukum bergaul dengan Jinn.
Syafi'i : "menetapkan haram atas sesuatu adalah melihat besarnya mudhorat yang disebabkannya"
walau susu halal, tuak haram, kalo sedang berada pada kondisi memilih susu lebih banyak mudhorat, maka susu yg diharamkan. (tempat, situasi)
ente dirampok, ente dsuruh milih minum susu kluarga ente dbunuh, minum tuak kluarga ente dibiarin hdp.
gitu juga Jinn.
asal ente tau, Sultonul Aulya aja bisa kompromi dgn Raja Jinn buat nyelametin orang yg diculik jinn yg iseng. lah ente kok suka2 bilang haram!
Gini saja kawan. ibarat presiden mau buat jalan, masa iya pak presiden yg harus bekerja, justru dia hanya memerintahkan pekerja nya dan bila jalan nya sudah jadi dia tinggal datang untuk mengesahkan.
BalasHapusbegitupun ketika Anda berdoa kepada Allah Zat yg maha kuasa maha esa minta perlindungan, lah masa iya Allah yg turun sendiri untuk melindungi Anda. Pasti lah yg di perintahkan itu Adalah Makhluk nya. untuk apa Allah ciptakan makhluknya selain untuk bertaqwa kepadanya. Begitupun meminta bantuan kepada jin. setahu saya sah sah saja asal tidak menyimpang. kita memerintah nya boleh boleh saja asalkan daam hal kebaikan, tetapi jangan sekali sekali kita yang di perintahkan oleh jin. itu yang namanya kemusyrikan.
Meminta bantuan jin memang salah. jika niat nya salah. tetapi jiak kita Meminta bantuan kepada Allah ta ala.
Assalamualaikum ustad.
BalasHapussaya berobat dengan orang yg bisa sembuhkan penyakit tetapi orang tersebut menggunakan nama allah. Apakah orang tersebut disatu sisi lain memanfaatkan jin sebagai bantuan buat sembuhkan saya dan apa hukumnya, mohon bantuannya.
Assalamualaikum..
BalasHapusMohon maaf ustad apakah forum ini masih terbuka untuk saya bertanya atas materi yang ustad berikan diatas?