Pengertian
Fawatih As-suwar
Istilah Fawatih
as-Suwar terdiri dari dua kata
yaitu fawatih dan as-suwar. Fawatih merupakan jamak dari fatihah yang
berarti pembuka. Sedangkan as-suwar adalah jamak dari surah,
yang berarti surah, dan as-suwar bermakna surah-surah. Dengan
demikian, istilah fawatih as-suwar secara harfiah berarti “pembuka
surah-surah”. Berdasarkan makna harfiah tersebut, maka secara
istilah fawatih as-suwar berarti suatu ilmu yang mengkaji tentang
bentuk-bentuk huruf, kata, atau kalimat permulaan surah-surah al-Qur’an.
Dari
segi makna bahasa, fawatih as-suwar berarti pembukaan-pembukaan surah
karena posisinya yang mengawali perjalanan teks-teks setiap surah. Bila sebuah
surah dimulai oleh huruf-huruf hijaiyah, huruf itu biasa
dinamakan ahraf muqatta’ah (huruf-huruf yang terpisah) karena posisi
huruf tersebut cenderung “menyendiri”, tidak bergabung untuk membentuk sebuah
kalimat secara kebahasaan. Namun, segi pembacaannya tidak berbeda
dari lafaz yang diucapkan pada huruf hijaiyah.
Fawatih
as-suwar adalah kalimat-kalimat yang dipakai untuk pembukaan surah-surah, ia
merupakan bagian dari ayat mutasyabihat. Karena ia bersifat mujmal, mu’awwal,
dan musykil. Jadi dapat disimpulkan bahwa fawatih as-suwar adalah
pembuka-pembuka surah yang mengawali sebuah surah dalam al-Qur’an.
B. Macam-Macam
Bentuk Fawatih As-suwar
Surah-surah
al-Qur’an dimulai dengan berbagai bentuk. Ia dimulai dengan bentuk yang
bervariasi, ada yang sama ada pula yang berbeda. As Suyuti, dalam al-Itqan fi
‘Ulum al-Qur’an[1] membagi bentuk-bentuk huruf, kata, atau kalimat pembukaan
surah-surah al-Qur’an itu kepada sepuluh macam, yaitu sebagai berikut :
1. Surah-surah
yang dimulai dengan pujian (ats-tsanah). Terdapat 14 surah yang di awali dengan
pujian, yaitu tahmid, tabaraka, dan tasbih. Yang
menggunakan lafaz tahmid terdiri dari lima surah,
menggunakan lafaz tabaraka dua surah, dan yang menggunakan lafaz
tasbih berjumlah tujuh surat.
2. Surah-surah
yang dimulai huruf-huruf hija’iyah atau huruf muqaththa’ah
(huruf potong) terdapat 29 surah yang dimulai dengan huruf potong tersebut.
3. Surah yang
dimulai dengan panggilan (an-nida) hal ini berjumlah 10 surah, 5 di antaranya
panggilan kepada Nabi Muhammad dan 5 lainnya panggilan kepada umat.
4. Surah yang mulai
dengan jumlah khabariyah (kalimat berita). Hal itu berjumlah 23
surah.
5. Surah
yang dimulai dengan qasam (sumpah), yang berjumlah 15 surah.
6. Surah
yang dimulai dengan jumlah syarthiyah, yang berjumlah 7 surat
7. Surah
yang dimulai dengan kalimat perintah (al-amr), berjumlah 6 surat
8. Surah
yang dimulai dengan pertanyaan (istifham), berjumlah 6 surat
9. Surah
yang dimulai dengan do’a, berjumlah 3 surat
10. Surah
yang dimulai dengan ilat (ta’lil), berjumlah 1 surat
C. Fungsi
Fawatih as-Suwar dalam bentuk huruf-huruf Hijaiyah
Dari
kesepuluh bentuk fawatih as-suwar, yang sering menimbulkan kontroversi di
antara para ulama adalah pembuka surat yang berbentuk huruf. Hal ini terbukti
dari berbagai pembahasan yang dilakukan oleh para ulama. Dalam persoalan ini
terdapat dua kubu ulama yang mengomentari permasalahan tersebut. Zarkasyi
dalam al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an[2] menjelaskan kepada kita dua kubu
pendapat tersebut, yaitu :
1.
Makna
huruf-huruf pada awal surat merupakan rahasia Allah yang hanya Allah saja yang
mengetahuinya. Al-Shadiq r.a. mengatakan :
“Pada
setiap al-Kitab ada rahasianya dan rahasianya pada al-Qur’an adalah pada
pembuka surat-surat.”
Al-Sya’bi
mengatakan :
“Huruf-huruf pada pembuka
surat merupakan mutasyabihaat, kita beriman dengan dhahirnya dan kita serahkan
pengetahuan tentangnya kepada Allah Azza wa Jalla.”
2.
Makna dari huruf-huruf pada awal surat dapat diketahui maksudnya. Telah terjadi perbedaan
pendapat kelompok ini dalam memaknai huruf-huruf pada awal surat ini dalam dua
puluh lebih pendapat, diantaranya ada mendekati dan ada yang jauh, yaitu :
a.
Diriwayat dari Ibnu
Abbas, setiap huruf itu diambil dari nama-nama Allah. Misalnya Alif Lam Mim :
Alif = Allah, Lam = Lathif, Mim = Maajid.
b.
Allah bersumpah dengan
huruf-huruf pada awal surat tersebut
c.
Huruf-huruf tersebut
berkisar antara huruf dua puluh Sembilan, maka tidak ada huruf tersebut kecuali
merupakan kunci dari nama-nama Allah, tanda-tanda-Nya, tanda-tanda malapetaka,
masa para kaum dan ajal mereka. Maka Alif adalah satu tahun, Lam : 30 tahun,
Mim : 40 tahun
d.
Diriwayat dari Ibnu Abbas
juga bahwa Alif Lam Mim bermakna Ana Allah A’lam, Alif Lam Mim Shad bermakna :
Ana Allah Afshil, Alif Lam Ra bermakna : Ana Allah Araa.
e.
Huruf-huruf itu merupakan
nama-nama surat
f.
Huruf-huruf itu merupakan
rahasia yang hanya diketahui oleh Allah dan orang-orang yang rasikh ilmunya.
g.
Didatangkan huruf-huruf
ini untuk ta’ajub bagi orang-orang Arab
h.
Huruf-huruf ini
didatangkan untuk menunjukkan bahwa al-Qur’an tersusun dari huruf-huruf ini.
i.
Ibnu Faris dan lainnya
menjadikan semua ta’wil menjadi satu ta’wil, maka dikatakan, Allah menjadikan
huruf-huruf itu sebagai pembuka surah karena iradah setiap huruf itu mempunyai
makna yang banyak, tidak hanya bermakna satu makna. Maka huruf-huruf itu
mencakup sebagai pembuka surah, merupakan diambil dari nama-nama Allah, nama
surah, setiap huruf itu merupakan isyarat kepada ajal dan rezki, dan diambil
dari nama sifat Allah. Sehingga membuka surah dengannya menjadi mau mendengar
al-Qur’an bagi siapa yang tidak mau mendengar,
memberitahu kepada bahwa al-Qur’an menjadi tanda nubuwah Nabi SAW dan
menjadi mu’jizat baginya.
j.
Huruf-huruf itu
seolah-olah merupakan pembangkit semangat bagi yang mendengarnya.
k.
Memberitahu bahwa datang
huruf-huruf ini dari orang yang tidak terlatih menulis dan tidak menjalani
jalan tersebut, sesuai dengan firman Allah Q.S. al-‘Ankabut : 48, berbunyi :
وَمَا كُنْتَ تَتْلُو مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ
بِيَمِينِكَ إِذًا لَارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ
Artinya : Dan kamu tidak
pernah membaca sebelumnya sesuatu kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis
suatu kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis),
benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu). (Q.S. al-‘Ankabut
: 48)
l.
Huruf-huruf itu terdiri
dari setengah dari nama-nama huruf mu’jam, karena huruf tersebut terdiri dari 14
huruf, sedangkan huruf mu’jam ada 28 huruf berdasarkan satu pendapat.
m.
Huruf-huruf itu datang
pada 29 surah sesuai dengan jumlah huruf mu’jam, yaitu 29 huruf berdasarkan
pendapat lain mengenai jumlah huruf mu’jam.
Dosen : Tgk Alizar Usman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar