Mendoakan orang
kafir, dapat diklasifikasikan dalam empat katagori, yaitu :
1.
Mendoakan
agar mereka mendapatkan hidayah.
Para
Ulama membolehnya doa seperti ini, dalilnya antara lain hadits dari Abu
Hurairah, beliau berkata :
قَدِمَ الطُّفَيْلُ وَأَصْحَابُهُ فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ،
إِنَّ دَوْسًا قَدْ كَفَرَتْ وَأَبَتْ، فَادْعُ اللَّهَ عَلَيْهَا! فَقِيلَ:
هَلَكَتْ دَوْسٌ! فَقَالَ: اللَّهُمَّ اهْدِ دَوْسًا وَائْتِ بِهِمْ!ـ
Artinya : Suatu hari at-Thufail dan para sahabatnya datang, mereka
mengatakan: “ya Rasulullah, Kabilah Daus benar-benar telah kufur dan menolak
(dakwah Islam), maka doakanlah keburukan untuk mereka! Maka ada yg mengatakan:
“Mampuslah kabilah Daus”. Lalu beliau mengatakan: “Ya Allah, berikanlah hidayah
kepada Kabilah Daus, dan datangkanlah mereka (kepadaku).(H.R. Muslim)[1]
Dalam Hasyiah al-Shawi ‘ala Tafsir al-Jalalaini disebutkan sebagai
berikut :
فلا يجوز لهم الإستغفار حينئذ واما الإستغفار
للكافر الحى ففيه تفصيل وان كان قصده بذلك الإستغفار هدايته للإسلام جاز وان كان
قصده أن تغفر ذنوبه مع بقائه فى الكفر فلا يجوز
Artinya : Maka
tidak boleh meminta keampunan bagi orang-orang yang mati dalam keadaan kafir
pada ketika itu. Adapun meminta ampun bagi kafir yang masih hidup, maka ada
rinciannya, jika tujuannya dengan hal tersebut untuk hidayahnya kepada Islam,
maka dibolehkan dan adapun jika tujuannya benar-benar untuk meminta keampunan dosanya
sementara dia tetap dalam kekafirannya, maka tidak dibolehkan.[2]
2.
Mendoakan
kebaikan dalam perkara dunia.
Hal
ini dibolehkan karena adanya contoh dari Rasulullah SAW mendoakan kepada
Kaum Yahudi pada ketika kaum Yahudi bersin dengan lafazh :
يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Artinya : Semoga Allah memberi kalian
hidayah, dan memperbaiki keadaan kalian
Ini sesuai dengan hadits berikut
ini :
كان اليهود يتعاطسون عند رسول
الله صلي الله عليه وسلم يرجون أن يقول لهم يرحمكم الله فيقول يهديكم الله ويصلح بالكم
Artinya : Kaum
Yahudi bersin dekat Rasulullah SAW denga harapan supaya beliau berdo’a dilimpah
rahmat untuk mereka, maka beliau mengatakan : “Yahdikumullah wa yushlih baalakum”
Hadits di atas diriwayat
oleh Abu Daud dan Turmidzi. Turmidzi mengatakan hadits ini hasan sahih.[3]
3.
Mendoakan
agar dosa mereka diampuni, setelah mereka mati dalam keadaan kafir.
Para
ulama telah sepakat (Ijma’) bahwa hal ini diharamkan. Al-Nawawi menjelaskan
kepada kita sebagai berikut :
وأما الصلاة على الكافر والدعاء له
بالمغفرة فحرام بنص القرآن والإجماع
Artinya : Adapun shalat dan berdo’a atas orang kafir adalah haram
dengan sebab ada nash al-Qur’an dan ijmak.[4]
Nash
al-Qur’an yang melarang mendo’akan orang kafir antara lain :
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى
مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Artinya : Tiadalah boleh bagi Nabi dan
orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang
musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah
jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka
jahanam.(Q.S. al-Taubah : 113)
4. Mendoakan
agar diampuni dosanya ketika mereka masih hidup.
Seandainya
meminta ampunan dosa orang kafir yang masih hidup dengan maksud supaya diberi
hidayah oleh Allah kepadanya, maka ini dibolehkan sesuai dengan keterangan
Hasyiah al-Shawy di atas.
[1] Imam Muslim, Shahih Muslim,
Maktabah Syamilah, Juz. VII, Hal. 180, No. Hadits : 6611
[2] Ahmad
al-Shawy, Hasyiah al-Shawi ‘ala Tafsir al-Jalalaini, Dar Ihya
al-Kutub al-Arabiyah, Indonesia, Juz. II, Hal. 171
[3] Al-Nawawi, Majmu’ Syarah
al-Muhazzab, Maktabah Irsyad,, Jeddah, Juz. IV, Hal. 475
[4] Al-Nawawi, Majmu’ Syarah
al-Muhazzab, Maktabah Irsyad,, Jeddah, Juz. V, Hal. 120
Teungku, Bagaimana jika ada org yg mengucapkan "selamat natal" tetapi ia mengqashadkan, "semoga Allah SWT memberi keselamatan (hidayah) pada hari ini (hari natal) ??
BalasHapusapakah doa semacam itu masuk kedalam point no.4, Teungku ??
Syukran Katsira, Wassalam
menurut hemat kami, ta'wil seperti itu terlalu jauh dari pemahaman yang dipahami pada 'uruf. apalagi pengucapan tersebut pasti dalam konteks merestui apa yang mereka rayakan.dan lawan bicara pasti tidak memahami sebagaimana yang diqashadkan tersebut.
Hapussaya setuju, krn setelah saya pikir2, ucapan selamat seperti itu akan membuat mereka semakin yakin dgn keyakinan mereka. krn org yg mengucapakan selamat tsb seolah membenarkan keyakinan mereka.
BalasHapusجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا يا شيخي وَجَزَاكَ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء
asalamualaikum...
BalasHapustrimakasih tengku atas infonya...
tp saya mau kmbali pada pertanyaan diatas masalah ucapan slamat natal.
begini tengku, saya pnya seorang knalan. di dalam klurganya ada yg muslim ada yg non muslim. nah msalahnya, pada saat lbaran paman dan bibinya serta saudara2 yg non muslim smua brtandang kerumahnya untuk mngucapkan selamat idul fitri. dan mreka pun bersalam-salaman. dan skrg pd saat natal, klurganya tdk mngucapkan slamat pd mereka. jd mreka skrg mrasa tdk enak hati.
kjadian sperti itu sngat bnyak saya tmukan di tmpat saya bkerja saat ini. dlm satu kluarga tp beda agama. salah satu contohnya yaitu misalnya bapak dan ibunya serta kakaknya nasrani. tp adiknya seorang mualaf. dan mreka msh tgl dlm satu rumah. pd saat puasa ibunya pasti mmbngunkannya untuk sahur. dan sangat tolerir padanya.
klo sudah bgni bgaimana mnurut tengku. krna saya sring d tnya ma tman2 tp saya bingung mnjawabnya. apalagi saya adalah seorang pemuda yg msh kurang dengan ilmu agama. saya mhon pencerahannya tengku.
trimeung gaseeh....
wassalam...
1. menurut hemat kami, kalau saudara2 kita non muslim tersebut mempunyai sikap toleransi sebagaimana tgk katakan di atas, maka sekarang tinggal kita memberi pemahaman kpd mereka bahwa ucapan selamat natal dalam islam dilarang dilakukan oleh seorang muslim
Hapus2. mengucapkan selamat natal bukan satu2nya cara kita menunjukkan kepada mereka bahwa kita menghormati mereka sebagai teman. anda bisa menunjukan prilaku yang baik dalam sehari2, untuk menunjukan dia sebagai teman anda.
3. terima kasih
lagi pula (kalau kita mau jujur) bukankah ucapan selamat natal tersebut muncul dari sikap kepura2an (munafik) dari seorang muslim karena seorang muslim pasti mengi'tiqad natal merupakan sebuah kesalahan. sekarang kita bertanya, ucapan selamat natal yang datang dari hati tidak ikhlash dan kepura2an tersebut dapatkah dihargai sebagai sikap toleransi beragama?
Hapustrimakasih tengku penjelasannya. btul jg apa yg tengku bilang, dr pada kita jd munafik lbih baik tidak usah di ucapkan sama sekali. tinggal kt bri pnjelasan saja apa adanya. bahwa islam melarang mngucapkan slmat natal trsebut.
BalasHapussekali trmakasih tengku.
oh nye tengku, meunyoe droe neuh hana kbratan, pue jeut lon lakee numboi hp droe neuh tengku. kadang2 nteuk na si pue-pue yg keuneuk loen tanyeng bak droe neuh. bak tempat loen tinggai goeloem na mupat tempat teumanyeng.skdar informasi tngku loen tinggai d batam.
sblum jih loen ucapkan trimeng gasee tengku.
Tgk andy yang jioh di Batam.
Hapuskalau na masalah yang perlee di tanyong, dapat langsung neu tanyong lewat kolom komentarnyo. insya Allah sama2 tacari jawaban yang diredhai Allah Ta'ala
wassalam
Tgk ...apakah blh orng kafir guna kalimah Allah dlm kitab mereka.bible
Hapusok...
BalasHapustrimeng gaseh tengku....
Tgk apa hukum orang kafir guna kalimah allah dlm kitab mereka bible..
BalasHapusTgk apa hukum orng kafir guna kalimah Allah.dlm kitab mereka bible...
BalasHapustuhan yang mereka sebut dgn nama Allah berbeda dengan Allah menurut i'tiqad kita. karena itu mereka disebut kafir dalam i'tiqad kita. karena itu, semua penyebutan nama Allah oleh mereka termasuk dalam katagori penyebutan yang mengandung kekufuran.
BalasHapus