Kolom ini khusus diperuntukkan untuk debat terbuka mengenai masalah-masalah
dalam Islam, akidah, fiqh dan tasauf. Semua pembaca, siapapun dia bebas
berbicara, ya tentu dengan menggunakan etika islami, bebas mengemukakan
pendapatnya , mengkritisi pendapat orang lain, berargumentasi mempertahankan
pendapat yang dia yakini benar. Tidak perlu marah-marah, yang sangat penting argumentative,
menerima kebenaran yang datang dari siapapun. Nah mudah kan!
Masalah perdana yang kita coba angkat adalah masalah taqlid dalam Islam,
Berkata kelompok anti taqlid :
Taklid haram dan merupakan perbuataan jahiliyah, mereka
berargumentasi dengan firman Allah berbunyi :
اتَّخَذُوا
أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ
عَمَّا يُشْرِكُونَ
Artinya : Mereka menjadikan para tokoh agama dan
rahib-rahibnya sebagai Tuhan selain Allah, dan menuhankan al-Masih anak Maryam,
padahal mereka (tahu) hanya disuruh menyembah Tuhan yang satu, Tiada Tuhan
selain-Nya. Maha Suci Dia dari segala apa yang mereka sekutukan”. (QS. At-Taubah: 31)
Nah sekarang
apa komentar anda ?
ayat itu untuk orang yang menuhankan pemimpinnya bro, taqlid nggak menuhankan ulama, hanya mengikuti ijtihadnya dalam hal2 yang tidak secara jelas disebut dalam nash syara'
BalasHapusnyan salah pajoh ubat !
wasaalam
kalau bukan menuhankan ulama kenapa hukum syara' diruju'kepada ulama, memangnya ulama itu nabi yang diberikan hak menjelaskan hukum sesuai dengan kemauannya. makanya taqlid itu gak dibenarkan dalam agama.
Hapuskapan maju umat Islam ini, kalau masih taqlid
Jangan pakek emosi dong..mohon gentle sedikit...beraninya cuma pakek nama anonim.
HapusTaqlid ialah mengikuti ijtihad seseorang tanpa mengetahui hujah dan yang menunjukkan kebenaran pendapat tersebut.
BalasHapusbagi seseorang yang tidak mampu melakukan ijtihad karena dia seorang muslim awam, maka dibenarkan taqlid, berdasarkan firman Allah :
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu jika kamu tidak mengetahui” – (Surah an Nahl:43).
taqlid tidak dibenarkan dalam bidang yg bukan hasil ijtihad, seperti akidah, pokok agama yang mudah dipahami dari nash agama tanpa perlu ijtihad.
terima kasih
assalamu'alaikum...Tgk
BalasHapusTaqlid tidak di benarkan dalam soal akidah,Bagaimanakah kalau orang awam yg daya pemikiran rendah.
Bagaimanakah pendapat maturidiya, asy'ariyah dan jumhur ulama tentang taqlid.
Wassalam
1. dalil dalam bidang akidah tentu tidak sesulit dalil dalam bidang fiqh. awam yang sederhana pemikirannya dapat memahami dalilnya. misalnya : ada alam menunjukkan kpd ada Allah, kalau tuhan banyak tentu tidak akan tercipta alam ini dsb
Hapus2. i'tiqad dalam bidang akidah kalau hanya dgn taqlid, jumhur ulama berpendapat tidak memadai. ini pendapat hasan asy'ari, al-bagilany, imam haramain dan malik dalam satu riwayat. yg berpendapat tidak memadai ini terjadi khilaf lagi antara mereka, sebagian mereka mengatakan yang taqlid itu mukmin, tetapi maksiat, sebagian mereka mengatakan, mukmin dan tidak maksiat kecuali atas orang2 yang ahli berpikir secara shahih, sebagian mereka mengatakan, yang taqlid bukan mukmin sama sekali.
3. selain jumhur berpendapat memikirkan dalil bukan syarat sah iman, bahkan tidak wajib sama sekali, tetapi hanya syarat sempurna iman. pendapat ini pendapat ibnu abu jumrah, qusyairi, Ibnu rusyd, al-ghazali, jama'ah
(Lihat kita hasyiah al-dusuqi 'ala syarh ummu al-barahin, Hal. 55-57)
dalil ayat diatas tidak tepat dijadikan hujjah dalam hal taqlid dibidang fiqh. karena masih banyak dalil yang lain yang menyatakan sebaliknya.
BalasHapusAyat di atas tidak tepat(salah besar, salah mutlak) jika ditujukan untuk mengharamkan taqlid kepada Ulama Mujtahid. ayat di atas taqlid kepada nenek moyang jahiliyah. sedangkan taqlid kepada Para Imam Mujtahid adalah WAJIB BAGI ORANG AWAM. Perintah untuk bertaqlid disebutkan di dalam Al-Quran Al-Karim, khususnya perintah untuk bertanya kepada orang yang punya ilmu.
BalasHapusفَاسْأَلُوا أَهْل الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Tanyakanlah kepada ahli ilmu apabila kamu tidak mengetahui. (QS. An-Nahl : 43)
Ketetapan Alloh Swt, tidak berubah2.
BalasHapusKalo sholat lima waktu adalah ketetapan Alloh Swt,masa di hari jum'at ketetapan itu berubah...?tidak kan ?...