Menurut al-Shakhawiy, al-Dailamiy telah mentakhrij hadits dengan
sanad dhaif dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW bersabda :
أمرنا أن نكلم الناس على قدر عقولهم
Kami diperintahkan berbicara dengan manusia menurut
qadar akal mereka.
Kemudian al-Shakhawiy menjelaskan bahwa hadits ini ada
pendukungnya (syaahid), yakni hadits dalam Shahih al-Bukhari dari ‘Ali
secara mauquf, berbunyi :
حدثوا الناس بما
يعرفون، أتحبون أن يكذب الله ورسوله
Bicaralah dengan manusia sesuai dengan apa yang mereka
pahami. Apakah kalian senang didustai
Allah dan Rasul-Nya?
Dan didukung
pula oleh hadits yang ditakhrij oleh Imam Muslim dalam muqaddimah Shahihnya
dari Ibnu Mas’ud, berkata :
ما أنت بمحدث
قومًا حديثًا لا تبلغه عقولهم إلا كان لبعضهم فتنة
Tidaklah kamu berbicara dengan suatu kaum suatu
pembicaraan yang tidak sampai akal mereka kecuali hal itu menjadi fitnah bagi
sebagian mereka.
(al-Ajwabah al-Mardhiah, karangan al-Shakhawiy : I/294)
Berdasarkan keterangan yang dikemukakan oleh
al-Shakhawiy di atas, dapat disimpulkan bahwa hadits riwayat al-Dailamiy di
atas bernilai hasan lighairihi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar