bharata: Asslamualaikum
Tgk Ali. Saya ingin bertanya, adakah hadist atau nash alquran tentang "Nur
Muhammad"? Kalau ada mohon tgk berkenan menyampaikan sumbernya. Terima
kasih tgk. Wassalam
Jawab :
Berikut ini beberapa penjelasan tentang Nur Muhammad
yang kami kutip dari beberapa kitab karya ulama, yakni :
1.
Syaikh Khalid al-Azhari mengatakan :
“Sesungguhnya segala tanda-tanda kenabian yang
didatangkan dengannya oleh para rasul sesungguhnya berhubung dengan mereka dari
pada Nur Nabi Muhammad SAW, karena Nur
Nabi SAW telah dicipta terdahulu dari pada mereka”.[1]
2. Ibrahim al-Bajury berkata :
“Jika
dikatakan bagaimana dapat dikatakan mukjizat yang didatangkan oleh para rasul
yang mulia kepada umat-umat mereka adalah dari pada Nur Nabi Muhammad SAW, sedangkan
para nabi tersebut adalah lebih dahulu ada ? Maka jawabannya ialah Junjungan Nabi SAW adalah terlebih dahulu wujudnya
atas segala nabi tersebut yakni dari segi kejadian an-Nur al- Muhammady.”[2]
3.
Imam
al-Barzanji berkata dalam sya’ir Maulid al-Nabawy :
وأصلي وأسلم على النور الموصوف بالتقدم
والأولية
Artinya : Dan aku mohon rahmat Allah dan
kesejahteraan-Nya atas nur yang disifati dengan terdahulu dan yang pertama.[3]
4.
An-Nawawi
al-Bantany, dalam mensyarah perkataan al-auwaliyah (perkataan al-Barzanji
dalam sya’ir Maulid al-Nabawy di atas) mengatakan :
“Keadaan nur itu yang pertama adalah dibandingkan
makhluk lainnya, sebagaimana dalam hadits Jabir, beliau bertanya kepada
Rasulullah SAW makhluk pertama yang diciptakan Allah Ta’ala, Rasulullah SAW
bersabda :
ان الله خلق قبل الأشياء نور نبيك فجعل ذالك النور يدور بالقدرة حيث شاء
الله ولم يكن في ذلك الوقت لوح ولا قلم ولا جنة ولا نار ولا ملك ولا انس ولا جن
ولا أرض ولا سماء ولا شمس ولا قمر
Artinya : Sesungguhnya Allah
telah mencipta, sebelum adanya sesuatu, nur nabimu, maka dijadikan nur tersebut
beredar dengan kekuasaan qudrahNya menurut yang dikehendaki Allah. Dan belum
ada pada waktu itu luh, qalam, syurga, neraka, malaikat, manusia, jin, bumi,
langit, matahari dan bulan.[4]
Komentar penulis :
Ini merupakan hadits Jabir riwayat Abdur Razzaq yang
ditolak oleh al-Suyuthi sebagaimana keterangan setelah ini. Matannya menyerupai
ini telah disebut oleh Ibnu Hajar al-Haitamy dalam Asyraf al-Wasail ila Fahm
al-Syamail dengan menyebutkannya sebagai riwayat Abdur Razzaq dari Jabir.[5]
5.
Ditanyai
Ibnu Hajar al-Haitamy, semoga Allah memberi manfaat kepadanya, siapakah yang
meriwayat hadits :
أول ما خلق الله روحي والعالم بأسره من نوري كل شيء يرجع
إلى أصله
Artinya :
Yang pertama diciptakan Allah adalah ruhku
dan alam keseluruhannya dicipta daripada nurku, setiap sesuatu kembali kepada
asalnya
Maka beliau menjawab :
"Aku
tidak mengetahui siapa yang meriwayatkannya sedemikian. Dan Sesungguhnya yang
diriwayat oleh Abdur Razzaq adalah sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :
إن الله خلق نور محمد قبل
الأشياء من نوره
Artinya : Sesungguhnya Allah
telah mencipta Nur Muhammad sebelum segala sesuatu dari pada Nur-Nya.[6]
Hadits riwayat Abdur Razzaq
ini juga telah disebut oleh Ibnu Hajar al-Haitamy dalam kitab beliau, Asyraf
al-Wasail ila Fahm al-Syamail [7]
dan kitab al-Ni’mah al-Kubra ‘ala al-Alam fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam.[8]
6. Imam Abdurrahim bin
Ahmad al-Qadhi dalam kitabnya, Daqaiq al-Akhbar mengatakan :
“ Sesungguhnya telah datang khabar bahwa Allah
Ta’ala menciptakan pohon dengan empat cabang. Allah Ta’ala menamakannya
Syajaratulyaqin. Kemudian dalam hijab, Allah menciptakan Nur Muhammad dari
permata putih seperti bentuk burung Merak dan Allah meletakkannya di atas pohon
tersebut. Nur Muhammad bertasbih di atasnya selama tujuh puluh ribu tahun.
Kemudian Allah Ta’ala menciptakan mar-atul haya’ (cermin malu) dan
meletakkannya di hadapan Nur Muhammad. Manakala burung merak (Nur Muhammad)
melihat cermin, dia melihat bentuknya yang cantik da sangat bagus, maka dia
malu kepada Allah dan berkeringat karenanya. Maka muncullah enam keringat
darinya. Dari keringat pertama, Allah Ta’ala menciptakan Abu Bakar r.a., dari
keringat kedua Allah menciptakan Umar r.a., dari keringat ketiga Allah
menciptakan Usman r.a., dari keringat keempat Allah menciptakan Ali r.a., dari
keringat kelima Allah menciptakan bunga dan dari keringat keenam Allah
menciptakan gandum………….dst”[9]
Komentar penulis :
- Hadits ini bertentangan dengan pemahaman bahwa Nur Muhammad merupakan makhluq yang pertama, karena berdasarkan kandungan hadits ini ada makhluq lain sebelum Nur Muhammad, yakni pohon Syajaratulyaqin dan permata putih.
- Hadits ini disebut tanpa perawi dan sanadnya.
7.
Al-Suyuthi,
salah seorang ulama besar dalam Mazhab Syafi’i ditanyai mengenai hadits
penciptaan Nur Muhammad, yaitu hadits berbunyi :
أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى خَلَقَ نُورَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَجَزَّأَهُ أَرْبَعَةَ أَجْزَاءٍ فَخَلَقَ مِنَ الْجُزْءِ الْأَوَّلِ
الْعَرْشَ، وَخَلَقَ مِنَ الْجُزْءِ الثَّانِي الْقَلَمَ، وَخَلَقَ مِنَ
الثَّالِثِ اللَّوْحَ، ثُمَّ قَسَّمَ الْجُزْءَ الرَّابِعَ وَجَزَّأَهُ أَرْبَعَةَ
أَجْزَاءٍ، وَخَلَقَ مِنَ الْجُزْءِ الْأَوَّلِ الْعَقْلَ، وَخَلَقَ مِنَ
الْجُزْءِ الثَّانِي الْمَعْرِفَةَ، وَخَلَقَ مِنَ الْجُزْءِ الثَّالِثِ نُورَ
الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ وَنُورَ الْأَبْصَارِ وَنُورَ النَّهَارِ، وَجَعَلَ
الْجُزْءَ الرَّابِعَ تَحْتَ سَاقِ الْعَرْشِ مَدْخُورًا
Artinya : Sesungguhnya Allah Ta’ala menjadikan Nur
Muhammad SAW, maka membagikannya menjadi empat bagian. Allah menjadikan Arasy
dari bagian pertama, menjadikan qalam dari bagian kedua dan menjadikan luh dari
bagian ketiga. Kemudian membagikan bagian yang keempat dalam empat bagian,
menjadikan akal dari bagian pertama, menjadikan ma’rifah dari bagian kedua,
menjadikan cahaya matahari, cahaya bulan, cahaya abshar (penglihatan) dan
cahaya siang hari dari bagian ketiga dan menjadikan dari bagian yang keempat tersimpan
di bawah penyangga Arasy.
Beliau menjawab :
“Hadits yang
disebut dalam pertanyaan, tidak ada sanadnya yang dapat dijadikan pegangan.”[10]
Dalam kitab Quut
al-Mughtazi ‘ala Jami’ al-Turmidzi, al-Suyuthi berkomentar tentang hadits yang
berbunyi :
إن اول ما خلق الله نوري
Artinya : Sesungguhnya yang
pertama diciptakan Allah adalah nur aku.
beliau mengatakan, hadits ini
tidak datang dengan ini lafazh, maka tidak diperlukan penta’wilan (untuk
menghindari pertentangan dengan hadits “yang pertama diciptakan Allah adalah
qalam”).[11]
8.
Al-Buwaithi
salah seorang murid Imam Syafi’i, menyatakan sunnat memperbanyak shalawat kepada
Nabi SAW ketika makan beras, karena beras dijadikan Allah dari Nur Muhammad. Namun al-Bujairumi mempertanyakan fatwa
ini, beliau mengatakan :
“Perkataan al-Buwaithi
bahwa beras dijadikan dari Nur Muhammad perlu ada tinjauan, karena hadits
tentangnya tidak tsubut (tidak shahih).”[12]
9.
Dari Abdullah bin Syaqiq, Rasulullah SAW bersabda :
كُنْتُ نَبِيًّا وَآدَمُ بَيْنَ الرُّوحِ وَالْجَسَدِ
Artinya : Aku sudah
menjadi nabi, sedangkan Adam masih antara ruh dan jasad. (H.R. Ibnu Sa’ad)[13]
Hadits ini
telah ditakhrij oleh al-Hakim dengan lafazh :
يا رسول الله متى كنت نبيا قال: وآدم بين الروح والجسد
Artinya : Ya Rasulullah
kapan engkau menjadi nabi?, Jawab beliau : “Adam antara ruh dan jasad.
Al-Hakim mengatakan shahih dan
al-Zahabi mengakui keshahihan itu. Hadits ini juga telah ditakhrij oleh Ahmad
dan al-Thabrani. Al-Haitsami mengatakan, rijalnya rijal shahih.[14]
Imam
al-Subki dalam mengomentari hadits di atas mengatakan :
“Sungguh
telah datang berita bahwa Allah menjadikan ruh-ruh sebelum jasad. Karena itu, perkataan Nabi : “Aku sudah
menjadi nabi” di atas merupakan isyarat kepada ruh Nabi yang mulia dan
hakikatnya. Sedangkan hakikatnya itu tidak mampu akal kita mengenalnya, hanya
penciptanya dan orang-orang yang diberikan kemampuan dengan nur ilahi saja.
Kemudian Allah mendatangkan hakikat-hakikat itu menurut yang dikehendaki-Nya
pada waktu yang dikehendaki-Nya. Maka hakikat Nabi SAW yang wujud sebelum
penciptaan Adam didatangkan Allah sifat kenabian itu padanya, yakni Allah
menjadikan hakikat Nabi SAW tersedia untuk sifat kenabian itu dan
dilimpahkannya atas hakikat Nabi SAW pada waktu itu, maka jadilah hakikatnya
sebagai nabi.[15]
Komentar penulis
:
- Seandainya diterima pemahaman Imam al-Subki ini, maka hakikat
Muhammad yang dimaksud bukan berarti identik dengan Nur Muhammad yang
merupakan makhluq pertama ciptaan Allah, karena pemahaman al-Subki ini
hanya menunjukan hakikat Muhammad lebih duluan ada dari jasad Adam a.s.,
bukan lebih duluan dari segala makhluq.
- Sebagian ulama
menafsirkan, maknanya adalah kenabian Muhammad sudah duluan nyata/dhahir dalam
alam arwah dari pada penciptaan Adam a.s. Artinya penciptaan Muhammad sebagai
nabi sudah duluan masyhur dalam alam arwah dikalangan Malaikat.
- Al-Ghazali
mengatakan, maknanya adalah Muhammad sudah duluan menjadi nabi dari pada penciptaan
Adam a.s. dalam taqdir bukan dalam penciptaan, sedangkan dalam penciptaan
duluan Adam a.s.
- Penafsiran lain adalah duluan ada dalam
ilmu Allah.
- Ibnu Hajar al-Haitami setelah
menyebut pendapat-pendapat ulama di atas, termasuk pendapat Imam al-Subki
di atas, beliau lebih cenderung kepada pendapat Imam al-Subki.[16]
Syeikh Abu Abdurrahman
Abdullah bin Muhammad bin Yusuf Ibn Abdullah bin Jami’ al-Harari, seorang ulama
bermazhab Syafi’i (Lahir 1328 H/1910 M) berasal dari negeri Harar (sebuah nama negeri
di Somalia sekarang) dalam kitab Sharih al-Bayan, beliau menolak pendapat yang
mengatakan Nur Muhammad merupakan ciptaan Allah yang pertama, menurut beliau makhluq pertama ciptaan Allah adalah air. Argumentasi
beliau adalah sebagai berikut:
1.
Firman Allah Ta’ala berbunyi :
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ
كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ
Artinya : Kami jadikan setiap
sesuatu yang hidup dari air. (Q.S. al-Anbiya : 30)
2.
Hadits riwayat al-Bukhari dan al-Baihaqi berbunyi :
كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ
شَيْءٌ غَيْرُهُ، وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى المَاءِ
Artinya : Adalah Allah, tidak
ada sesuatupun selainnya, Arasy ketika itu atas air. (H.R. Bukhari dan
al-Baihaqi)[17]
3.
Hadits Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :
كُلُّ شَيْءٍ خُلِقَ مِنَ
الْمَاءِ
Artinya : Setiap sesuatu
diciptakan dari air (H.R. Ibnu Hibban)[18]
4.
Diriwayat oleh al-Suddii dalam tafsirnya dengan
sanad yang berbeda-beda, berbunyi :
أَنَّ اللَّهَ لَمْ يَخْلُقْ
شَيْئًا مِمَّا خَلَقَ قَبْلَ الْمَاءِ
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak menciptakan
sesuatupun dari apa yang telah diciptakan-Nya sebelum air.[19]
5. Abdurrazaq sendiri dalam menafsirkan firman
Allah Q.S Hud : 7 yang berbunyi :
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ
عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
Beliau mengutip
perkataan Qatadah berbunyi :
هَذَا بَدْءُ خَلْقِهِ قَبْلَ
أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ
Artinya : Ini adalah
permulaan penciptaannya sebelum menciptakan langit dan bumi. [20]
6. Mujahid
dalam menafsirkan firman Allah Q.S Hud : 7 di atas mengatakan :
قبل أن يخلق شيئًا.
Artinya : sebelum menciptakan sesuatupun.[21]
7. Adapun hadits yang disebut-sebut sebagai riwayat Abdurrazaq dari Jabir, menurut beliau ini adalah
maudhu’ (palsu). Beliau berargumentasi dengan penjelasan dari al-Suyuthi
sebagaimana telah kutip di atas dan juga karena bertentangan dalil-dalil yang
beliau kemukakan di atas
8. Hadits Nur Muhammad
yang disebut-sebut diriwayat oleh Abdurrazaq dari Jabir dalam kitab
Mushannafnya, menurut beliau ternyata tidak ada dalam kitab tersebut
berdasarkan cetakan yang beredar sekarang (zaman hidup beliau)
9. Yang berpendapat juga bahwa hadits Jabir ini adalah maudhu’ adalah Ahmad
bin al-Saddiq al-Ghumari, seorang peneliti hadits yang hidup semasa dengan
beliau sebagaimana beliau kemukakan dalam kita ini.[22]
Komentar penulis :
KH Sirajuddin Abbas
dalam buku beliau, Sejarah dan Keagungan Mazhab Syafi’i cenderung menolak
pendapat bahwa seluruh alam ini terjadi dari Nur Muhammad.[23]
Kesimpulan
- Terjadi perbedaan
pendapat ulama dalam menanggapi tentang hadits Nur Muhammad
- Masalah keberadaan
Nur Muhammad bukanlah masalah pokok akidah yang menyebabkan saling menuduh
sesat sesama umat Islam hanya karena masalah khilafiyah ini, sehingga
tidak mengherankan kalau masalah Nur Muhammad ini hampir dapat dikatakan
jarang sekali dibahas dalam kitab–kitab Aqidah, yang banyak pembahasannya
hanya dalam kitab kitab-kitab tasauf
- Kami tidak
dalam posisi menjelaskan pendapat mana yang lebih rajih antara kedua
pendapat di atas
- Mudah-mudahan
tulisan ini bermanfaat untuk menambah wawasan keislaman kita dan kepada
guru-guru kami, abu-abu/kiyai, seandainya pemahaman kami ini keliru, mohon
masukan dan meluruskannya.
[1] Syaikh Khalid al-Azhari, Syarah Matn al-Burdah,
dicetak pada hamisy Hasyiah ala Matn al-Burdah, al-Saqafiyah, Surabaya , Hal. 31
[5] Ibnu Hajar al-Haitamy, Asyraf al-Wasail ila Fahm al-Syamail, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Hal. 36
[6] Ibnu Hajar al-Haitamy, al-Fatawa
al-Haditsiyah, Hal. 206
[7] Ibnu Hajar al-Haitamy, Asyraf
al-Wasail ila Fahm al-Syamail,
Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Hal. 36
[8] Ibnu Hajar al-Haitamy, al-Ni’mah al-Kubra ‘ala al-Alam fi Maulidi
Sayyidi Waladi Adam, Maktabah al-Haqiqah, Istambul, Hal. 4
[9] Imam Abdurrahim bin Ahmad al-Qadhi , Daqaiq
al-Akhbar, Syirkah al-Ma’arif, Bandung, Hal. 2
[12]Al-Bujairumi, Hasyiah
al-Bujairumi ‘ala Syarh al-Khatib, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut,
Juz. III, Hal. 73
[13] Ibnu Sa’ad, al-Thabaqat al-Kubra, Maktabah
Syamilah, Juz. I, Hal. 118
[14] Al-Munawi, Faidh al-Qadir,
Maktabah Syamilah, Juz. V, Hal. 53
[15] Al-Suyuthi, al-Hawi
lil Fatawa, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Juz. II, Hal. 100-101
[16] Ibnu Hajar al-Haitami, Asyraf al-Wasail ila Fahm al-Syamail, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Hal. 34-35
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmAAf komentAr ini terhApus tidAK sengAjA
HapusMenurut sayyid muhammad bin alawy almaliki alhasani muhaddits haramain bahwa hadits abdurrazzaq itu riwayatnya shoheh cuma kebanyak perbedaan kalimat saja...dan beliau mengambil sanadnya langsung dari ayah beliau dan guru2 beliau
Hapusmudah2an info ini menambah wawasan kami dlm menyikapi hadits ttg nur muhammad. syukran jazila
Hapusakan lebih baik kalau sdr mempunyai kesempatan meberitahukan sumbernya, dari kitab mana?
HapusBismillah wa ala millati rasulillah,
HapusMengenai air, bahwa Allah tidak menciptakan sesuatupun (kulli syaiin) sebelum air. Ini maksudnya makhluk materi. Sebelum diciptakan makhluk hidup di alam dunia, Allah mencipatkan zat (semacam air), dan darinya diciptakan makhluk hidup.
Kullu adalah lafadh umum, tapi maknanya tidak mutlak, maknanya tetap membatasi, jadi lafadh kullu di sini mencakup seluruh makhluk hidup saja, tidak termasuk makhluk yang tercipta pada masa sebelumnya sebelumnya.
Adapun mengenai Nur Muhammad, ini adalah pada masa azali, sebelum penciptaan materi, waktu dan ruang.
Jadi sebetulnya keduanya tidak bertentangan, hanya perbedaan masa.
Wallahu a'lam.
1. mengkompromikan dua nash apabila kedua nash tersebut maqbul (shahih/hasan) keduannya. adapun apabila salah satu nash tidak maqbul, maka yg dipegang yang maqbul dan tidak boleh dikompromikan. karena mengkompromi berarti menganggap keduanya menjadi dalil.
Hapus2. dalam akidah ahlussunnah wal jamaah sdhh disepakati bahwa sesuatu yang baharu tidak terlepas dari waktu dan ruang. karena itu, para ulama dalam berargumentasi menolak kaum mujassimah, mengatakan jisim ada ciri khas yg baharu. dan mustahil Allah berjisim. karena jisim ciri khas yg baharu. nur muhammad adl baharuu, kalau bahharu berarti jisim, kalau jisim pasti ada ruang dan waktu. nah, sekarang bagaimana kita katakan nur muhammad diciptakan sebelum penciptaan ruang dan waktu. ????
kalau dimaksudkan nur muhammad ada pada azali bermakna wujud dlm ilmu Allah yg azali, tentu bukan cuma nur muhammad yg wujud dalam ilmu allah yg azali, semua yg maujud sdh wujud dalam ilmu allah yg azali, cuma penciptaannya saja yg berbeda-berbeda waktunya ketika tanjizi hadits (ta'luq qudrah dengan mengadakkan atau tidak mengadakan)
wassalam
Nur muhammad bukan nabi muhammad s.a.w. nur muhammad adalah rohul qudus.. nur muhammad adalah bapa semua hamba Allah .. kecuali bidadari yang dijadikan langsung dari Allah....
Hapuspenjelasan seperti ini tentu perlu dalil
HapusHal ikhwal tentang detail NUR MUHAMMAD bisa baca buku-buku dari Ibu Ririn Atika. smoga membantu. trimakasih.
HapusAlhamdulillah.. Sungguh suatu penjelasan yang mencerahkan. Soal yang mana yang akan diyakini, akan terpulang kepada masing-masing pribadi. Saya sendiri tetap berpegang dan meyakini kemuliaan Rasulullah Muhammad SAW. Terima kasih banyak atas kesediaan Tgk. Alizar untuk memberikan dalilnya, sumber rujukannya, dan penjelasannya. Semoga Allah mencatatkan sebagai bagian dari penyampaian ilmu yang bermanfaat. Salam hangat dari kami.. Bharata Yudho...
BalasHapusTerimakasih Tgk atas ilmunya. sangat bermanfaat bagi saya
BalasHapus,
سبحان الله
BalasHapusو الله اعلم
????????? saya kagak ngurus masalah itu. yg penting. jka waktu ibadah. laksanakan ibadah
BalasHapusYang penting kita tidak membuat sekutu Alloh SWT... Dan mengangkat nabi lain setelah Nabi Muhammad Saw..
BalasHapusYang penting kita tidak membuat sekutu Alloh SWT... Dan mengangkat nabi lain setelah Nabi Muhammad Saw..
BalasHapusYang penting kita tidak membuat sekutu Alloh SWT... Dan mengangkat nabi lain setelah Nabi Muhammad Saw..
BalasHapusTerima kasih atas penjelasannya
BalasHapusyang penting jangan sirik dan jindik, ana tetap meneladani apa yang pernah nabi ajarkan SAJA titik. TAUHID Qur'an dan As sunnah. thanks
BalasHapusTerima kasih, penulisan yg sangat ilmiyyah.
BalasHapusMungkin untuk lebih manfaat buat santri lainnya, di nota kakinya disertakan juga matan arabnya, supaya lebih jelas sumber rujukannya...
Kitab Allah yg terakhir adalah AlQuran, Nabi terakhir menerima AQ dan mengajarnya. Bermakna selain dari AQ adalah sangkaan.. segala ulamak masih tiada bukti bahawa mereka adalah ahli syurga.. ini termasuklah syafie,hambali, bukhari, muslim,jafari, dll.. dosa yg tidak akan diampunkan adalah Syirik/mengambil ayat bukan dari AQ dan mengatakan itu adalah dari Tuhan / Tuhan suruh...
BalasHapusHamba Bodoh ingin berpendapat.. BUKAN berbicara fakta.
BalasHapusHAKIKAT itu tempatnya di hati bukan di akal,hakikat akan tentram jika berada di Hati,jika Hakikat letaknya di akal.. maka akan terus berselisih��
Akal kita ibarat pasir se biji yang berada di BUMI,kecil sekali akal kita untuk memaknai Sang Nur Muhammad.. Marilah bersholawat untuk merasakan Hakikat Nur Muhammad.. Sholu AlaNNabi Muhammad...
Namun.. kalau boleh mengomentari pendapat Syeikh Abu Abdurrahman Abdullah bin Muhammad bin Yusuf Ibn Abdullah bin Jami’ al-Harari,tentang hadits ini:
4. Diriwayat oleh al-Suddii dalam tafsirnya dengan sanad yang berbeda-beda, berbunyi :
أَنَّ اللَّهَ لَمْ يَخْلُقْ شَيْئًا مِمَّا خَلَقَ قَبْلَ الْمَاءِ
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak menciptakan sesuatupun dari apa yang telah diciptakan-Nya sebelum air.[19]
Nah.. air yang di maksud itu adalah Keringat yang keluar dari Nur MUhammad yang berjumlah enam,,coba pahami dari awal keterangan nomor 6(enam)...
pada dasarnya Hadits itu tidak bisa dimaknai mentah2.. harus punya ilmu pemahaman yang dalam dan HATI yang tawadhu',Zuhud,dan Takut(hati hati), dan bukan dengan Akal.. karena akal akan selalu egois dan marah berbeda dengan HATI..
Astaghfirullah Hal adzimm.. Subhanallah, Sholu alaNNabii Muhammad!!!!
ente kuliah dulu. trus bikin skripsi tapi jgn pake daftar pustaka. liat muka dosen mu ketika bimbingan atau sidang
HapusAssalamualaikum ustadz..
BalasHapusalhamdulillah...saya ucapkan terima kasih untuk sedekah ilmunya...berkah Allah selalu tercurah kepada ustadz dan keluarga..amin...
Assalaamu'alaikum ustadz...
BalasHapusalhamdulillaah...berkah Allah tercurah untuk ustadz dan keluarga ya...amin yaa robbal 'aalamiin.
Assalamu'alaikum...
BalasHapussalam santun kepada saudara sekalian.
Terimakasih atas kesediannya dalam penyampaian catatan sejarah ini.dalam berbagi ilmu semoga bermanfaat bagi hamba.dan bisa diamalkan.
Aaminn...
Wassalamu'alaikum...
Assalamu'alaikum...
BalasHapusBersalawatlah hingga fana diri dalam nur Muhammad....
Wassalamu'alaikum...
نأتي أموضع الشاهـد انذي لأجله أتعب ألوضاع نفسه وعرضها لمقعد النار ، وهو رقم (١٨) : عن معمر ، عن ابن المنكدر ، عن جابر ، قال : سألتُ رسولالله ﷺ عن أرل شيءخلقه الله تعالي؟ فقال : اهو نور نبيك ياجابر خلقه الله ، ثم خلق فيه كل خير ، وخلق بعله كل شيء ، وحين خلقه أقامه من مقام القرب اثني عشر ألف سنة ، ثم جعله أربعة أقسام ، فخلق العرش والكرسي من قسم ، وحملة العرش وخزنة الكرسي من قسم ، وأقام القسم الرأبع في مقام الحب أثني عشر ألف ، ثم جعله أريعة أقسام فخلق القلم من قسم ، واللوح من قسم ، والجنة من قسم ، ثم أقام القسم الرابع في مقام الخرف اثني عشر ألف سنة ، [..] جعله أربعة أجزاء فخلق الملائكة من جزء ، والشمس من جزء ، والقمر والكواكب من جزء ، وأقام الجزء الرأبع في مقام الرجاء اثني عشر ألف سنة ، ثم جعله أربعة اجزاء فخلق العقل من جزء ، والعلم والحكمة والعصمة والتو فيق من جزء ، وأقام الجزء الرابع في مقام الحياءاثني عشر ألف سنة ،ثم نظر الله عز وجل إليه فترشح النور عرقأ ، فقطر منه ماتة ألف وعشرون ألف وأربعة [وعشرون ألف وأربعة ألاف] قطرة من نور ، فخلق الله من كل قطرة روح نبي ، أو روح رسول ، ثم تنفست أرواح الأنبياء ، فخلق الله من أنفا سهم الأولياء والشهداء
BalasHapusKitab apa?
HapusSaya baru tau ada iblis terbuat dari air .... Hihihi
BalasHapusKullu disitu apa mutlak ???.
Assalamualaikum Pak Tengku Ali,semoga diberikan kesehata dan murah rezeki dari Allah subhhanahu wataala, aamiin... salam kenal dari kami bpirmedia.blogspot.com (BArisan Pemuda ISlam dari RIAU, mohon izin kopas tulisan-tulisan pak tengku terkait aswaja dan kontra wahabi untuk di posting di blog kami dengan mencantumkan sumber blog pak tengku.
BalasHapusJazakallah khair
BalasHapusPak ada tulisan bapak di atas begini "Sungguh telah datang berita bahwa Allah menjadi ruh-ruh sebelum jasad" . Apa gak ada yang salah tuh kata "menjadi" di kalimat yang bapak tulis di atas? Terus kalo tidak salah penulisan, maka maknanya apa?
BalasHapusPak aku komen yang sbelumnya tentang tulisan bapak ini "Sungguh telah datang berita bahwa Allah menjadi ruh-ruh sebelum jasad. Karena itu, perkataan Nabi" itu ada yang salah karena mustahil Allah menjadi ruh.
BalasHapusMungkin maksudnya "menjadikan", typo
Hapusونفخ الروح....bukan....Kholaqo jadi artinya dihembusan.ditiup .bukan allah menjadikan.alafu
Hapusterima kasih atas koreksinya, yg benar adalah "menjadikan"
Hapusاللهم صل على سيدنا محمد
BalasHapusاللهم صل على سيدنا محمد
اللهم صل على سيدنا محمد
Yang komen bagus2 cakep-cakep ahlaknya juga hebat2 ilmunya tinggi2, tugasnya menyampaikan hebat2, tidak ada paksaan lagi, mantab lah, belajar dari sahabat disini saya jadi paham masalah para orang2 terdahulu kenapa saling mengkafirkan, berdebat dan lain2 karna mungkin diskusinya sehebat kakak2 di kolom komen ini, dengan kelebihan dan keilmuan masing masing, mungkin kurang lebihnya saling mengingatkan dalam kebaikan, dan tetap berpegan teguh, karna Allah Swt. Menciptakan alam semesta ini karna ingin di ketahui, dan mengetahuinya melalui ciptaanya, dan baiknya menurut saya mengetahuinya dengan mengamalkan, memperhatikan, membaca dan yang paling mantab bagi yang mau aja, klo kita cuek acuh sama ilmu Allah SWT, maka Allah SWT pun akan acuh dan cuek,,,,
BalasHapus��������
Mungkin saya hanya berpendapat secara aqli saja antara Nur dan Air duluan yang mana karena semua dalil sudah dikemukakan. Air itu sesuatu fisik sementara Nur dalam hal ini tingkatan yang tidak kasat mata berupa energi. dari energi ini terbentuklah fisik air H2O, api O2, alam semesta melalui big bang, dst.
BalasHapusMasyaAllah Tgk، Barakallahufikum semakin tercerahkan akan hakikat hadits ini yg tidak mungkin dijadikan aqidah kaum muslimin, juga tidak memenuhi syarat khilaf muktabar, yg berarti para ulama terdahulu sepakat untuk tidak membahas hadits ini karena tidak mungkin aqidah agama dibangun diatas hadits yg lemah bahkan tidak ada sanadnya, bahkan dijadikan alat untuk menafsirkan ayat, tidak mungkin, Alhamdulillah Allah menjaga Agama ini dengan ulama ulama yang lurus
BalasHapusMenurut yg diajarkan abah guru, ruh kita berasal dari Nur Muhammad, sedangkan jasad kita dari Adam, adam diciptakan dari tanah, tanah dari air, air dari angin, angin dari api, api dari cahaya, cahaya dari Nur Muhammad. Kita memahami seperti ini semata utk mengenal Allah, siapa pencipta kita, ttg asal muasal manusia diciptakan Allah. Krna jika kita sudah memahami bahwa ruh dan jasad hakikatnya tercipta juga dari Nur Muhammad, maka pahamlah kita firman Allah di surat An Nur ayat 35, yakni Nurun ala Nurin (Cahaya divatas Cahaya)
BalasHapus