Maaf yg dimaksud
"Mudah-mudahan aku menjadi tanah (Q.S. al-Naba’ : 40)"
Dalam Al Quran sebenarnya al-Naba' itu surat yg ke berapa?
Dalam Al Quran sebenarnya al-Naba' itu surat yg ke berapa?
Jawab :
1. Q.S. al-Naba adalah Surat yang ke 78
2. Lengkap ayat di atas adalah :
إِنَّا
أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ
وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا
Artinya : Sesungguhnya
Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada
hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang
kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah." (Q.S. al-Naba : 40)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan salah satu
tafsirnya adalah ketika orang-orang kafir melihat azab Allah yang sangat pedih,
maka mereka menginginkan seandainya bisa, maka sebaiknya mereka menjadi tanah
saja di dunia dulu dan tidak menjadi makhluq seperti sekarang ini. Karena
menjadi makhluq seperti manusia harus menanggung beban dan mempertanggungjawabkan
semua amalan. Tafsir yang lain, ketika orang-orang kafir melihat azab Allah yang
sangat pedih, mereka menginginkan seandainya bisa, maka sebaiknya mereka menjadi
tanah saja sebagaimana binatang-binatang dimana setelah Allah menetapkan hukum
di antara mereka dengan cara qishas antara mereka, maka setelah itu Allah
berfirman kepada binatang-binatang itu, ”Jadikanlah kalian menjadi tanah.”[1]
Catatan
Perkataan
”laitani” dalam bahasa Arab bermakna tamanni, artinya bercita-cita
sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Dalam
konteks ayat di atas, orang-orang kafir bercita-cita menjadi tanah saja begitu melihat
azab Allah yang sangat pedih, tetapi itu tidak dimungkinkan lagi karena kiamat
sudah terjadi. Dengan sebab demikian, terjemahan yang lebih tepat adalah ”Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah”, bukan ”mudah-mudahan aku menjadi tanah”. Karena
kata mudah-mudahan bermakna harapan yang mungkin dicapai.
Wassalam
mantap. trimakasi
BalasHapusmantap
BalasHapus