Matan
hadits tersebut berbunyi :
الناس
نيام فإذا ماتوا انتبهوا.
Artinya
: Manusia tertidur, apabila mati maka baru terjaga.
Ucapan
di atas sering dikutip oleh pendakwah-pendakwah kita dalam memberi nasehat
kepada umat. Namun sayang pendakwah-pendakwah kita tidak begitu teliti mengutip
ucapan tersebut, sehingga ucapan tersebut terlanjur dianggap sebagai sabda Nabi
SAW, padahal ulama-ulama hadits telah menjelaskan kepada kita bahwa ucapan itu
bukanlah sabda Nabi SAW.
Ismail
bin Muhammad al-‘Ajluti (w. 1162 H) mengatakan dalam kitab beliau, Kasyf al-Khufa’
wa Muziil al-Iltibas :
هو من
قول علي بن أبي طالب لكن عزاه الشعراني في الطبقات لسهل التستري،
“Ini adalah perkataan Ali bin Abi Thalib. Akan tetapi al-Sya’rani dalam
kitab al-Thabaqat menisbahkan ucapan tersebut kepada Sahal al-Tastari.”[1]
‘Alamah
Abdurrahman al-Syaibani al-Syafi’i al-Atsari
juga menisbahkan ucapan di atas sebagai ucapan Ali bin Abi Thalib.[2] Senada
dengan pernyataan al-Syaibani juga telah dijelaskan oleh al-Shakhawi (w. 902 H)
dalam al-Maqashid al-Hasanah.[3]
[1] Ismail bin
Muhammad al-‘Ajluti, Kasyf al-Khufa’ wa Muziil al-Iltibas, Maktabah
al-Qudsi, Kairo, Hal. 312, No. 2795
[2] ‘Alamah
Abdurrahman al-Syaibani al-Syafi’i al-Atsari,
Tamyiz al-Thaib min al-Khabits, Dar al-Kitab al-Arabi, Beirut, Hal.
182
[3] Shakhawi, al-Maqashid
al-Hasanah, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Hal. 442
Al hakumuttakasur
BalasHapusHatta zurtumul maqabir.